Main di Bus

43.4K 62 0
                                    

Hari ini saatnya aku menjemput mas andre, dirumah orang tua nya. Aku berangkat kesana menggunakan bus antar kota. Jam 8 malam. Hari ini aku menggunakan baju model kamisol warna marun dan celana jeans serta cardigan crop warna khaki yang telah aku lepas. Disebelah kursi ku duduk, ada sepasang suami istri, yang juga hendak pergi ke kota yang sama dengan ku, sedari tadi sang suami mencuri pandang ke belahan dadaku. Yang ku balas dengan kerlingan nakal. Sang istri kelihatan kurang senang karna suami nya melihat ke arahku terus, memindahkan posisi mereka duduk menjadi lebih ke jendela, yang mana sebelumnya tepat di samping aku.

Bertambah nya penumpang lain membuat perlahan kursi yang kosong semakin terisi, naik nya penumpang seorang ibu dan anak yang anak nya ingin duduk di dekat jendela menjadi kesempatan ku untuk duduk lebih dekat lagi dengan bapak tadi, tepat nya disebelah nya. Sang istri hanya dapat menahan kekesalannya. Sejak aku duduk di sebelah bapak itu, beliau diam diam mengelus ngelus samping dadaku, dengan tangan nya yang dibuat bersedekap di depan dada. Jari tangan kiri nya dengan nakal mengelus dan sesekali meremas kecil payudara sampingku, aku hanya menikmati perlakuan bapak itu dengan sedikit demi sedikit memutar tubuh ku menyamping ke arah bapak itu. Yang mana hal ini membuat bapak itu bisa meremas payudara ku bagian depan. Keadaan di tempat yang gelap namun banyak orang ini bapak itu meremas tetek aku, remasan beliau sungguh membuatku bergairah, bisa kurasakan memekku yang basah karenanya.

Remasan bapak itu terhenti, dapat kulihat dia mengecek istri nya yang ternyata sudah tertidur pulas dengan menyandar ke dekat jendela, hal ini membuat bapak itu lebih leluasa untuk mengerayangi ku. Posisi bapak itu kini duduk menyamping ke arahku.

"Namanya siapa cantik?" Tanya nya sambil berbisik. "Ina pak, bapak namanya siapa?" Jawab ku bertanya juga. "Saya faris" ucapnya seraya mengelus pipi dan leher ku. "Salam kenal mas faris, mau lanjutin yang tadi gak?" Ucapku yang sudah horny. "Heheh iyanih mau selesaikan yang tadi" ucap nya seraya mulai meremas payudaraku dengan kedua tangannya. "Ahhh enak aakhhh mas" bisikku menahan desah. Aku sandarkan kepala ku ke bahunya sambil menggigit pundaknya untuk menutupi desahkuu. Tangan ku tak tinggal diam, kuremas remas kontol nya yang masih terhalang celana. Kegiatan saling meremas kami berlangsung sekitar 15 menit. Setelah itu mas faris memintaku untuk mengocok kontolnya yang telah di keluarkan dari celananya, langsung saja tanganku mengocok kontolnya. "Aaaah..." desah nya kuat mengagetkan ku.

Gerakan kami terhenti beberapa saat, mengecek apakah ada yang terbangun, untungnya tidak ada yang terbangun. "Pelan-pelan mas desah nya, ntar kita ketahuan loh" ucapku memperingatinya. "Iya sayang kocokan ahhk aahkhh kamu ugh enak banget, mas kewalahan ini" ucapnya membela diri. "Yaudah terserah mas aja, tapi nanti kalo ada yang terbangun kita gak bisa lanjut lo" ucapku lagi. "Iya sayang" akhirnya dia dapat menahan desah nya, walaupun dengan cara menghisap leherku. Tangan nya juga tak tinggal diam membuka kancing celana jeans ku, dan memelorotkannya sedikit agar bisa mengocok memek ku, dimasukkan 2 jarinya kedalam lobang memekku, sambil dimaju mundurkan. "Aahhh.. ughh...akkkhhh..."desahku keenakan. "Udah basah banget ni, ngentot sekarang yuk, mas ke wc duluan, kamu nyusul yaa" ucapnya seraya memasang celana nya dan bangkit berdiri berjalan menuju toilet bus, 2 menit kemudian aku menyusul setelah memasang celana ku juga.

Ku ketuk pintu toilet sekali dan langsung dibukanya, dapat kulihat dia yang hanya tingal menggunakan atasannya saja tanpa celana dan CD dengan kontol yang tegak berdiri menungguku, baru saja aku masuk dengan beringas nya iya membuka celana dan cd ku hinggan meninggalkan tanktop model kamisol ku saja. "Hisap kontol mas sayang" ucapnya memberi perintah. Akupun langsung mehisap kontolnya dan memaju mundurkan kepala ku. Lalu kepala ku ditahannya, ia pun memaju mundurkan kontolnya dimulutku, suara peraduan kontolnya dengan belakang tenggorokan ku menimbulkan bunyi kecipak yang khas, kontol partnerku kali ini tidak terlalu besar diameternya namun kontolnya panjang, digenjot mulut ku hingga ia pun orgasme dan memuntahkan spermanya di mulut ku. "Telan sayang,habiskan spermanya" ucapnya tak ingin aku menyia-nyiakan sperma nya. Aku pun menelan habis sperma dimulutku dan menjilat sperma yang masih melekat di kontolnya.

Berlanjut ke Karya karsa

https://karyakarsa.com/Rubyjaneniwa/cerita-seorang-i

Cerita seorang istriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang