Bab 1. Awal mula mengenalmu.

13 6 0
                                    

        Bel jam istirahat baru saja berbunyi, namun suara gaduh dari kelas lain  membuat Gedung berlantai tiga ini seakan mau runtuh saja.

Bagaimana tidak, mereka semua pada berlarian berebut ingin cepat- cepat keluar kelas, agar segera bisa pergi ke kantin sekolah yang hari ini katanya ada menu spesial yang akan di hidangkan di kantin Bu Entin.
Ada-ada saja Bu Entin.

Tentu saja mereka berbuat seperti itu karena rasa penasaran, masakan apa sebenarnya yang di bilang istimewa tersebut. karena selama ini ibu kantin selalu menyediakan menu yang itu - itu saja.
Mi, bakso, nasgor ,soto dan rawon, juga minuman yang tak kalah membosankan lainya.
Wajar jika mereka bosan dan berharap menu yang istimewa untuk mengganjal perut mereka yang lapar.

Entah masakan apa yang di bilang istimewa itu, membuatku penasaran saja.

   " Kamu gak ke kantin grez?" Tanya Yasmin sahabatnya.

Aku hanya mengangguk kecil dan memasukan buku IPA ku ke dalam laci mejaku.

   " Ayuk nanti gak kebagian" ucapnya tak sabar sambil menarik tanganku.

Di depan kantin.

      Aku di buat kaget bukan main saat melihat ruangan kantin yang penuh sesak dengan para siswa siswi yang berdesakan pada ngantri menu yang katanya spesial dari Bu Entin.

Ruang kantin yang memang di bangun lumayan luas oleh pihak sekolahan dan yang biasanya sepi pengunjungnya, kini sungguh luar biasa berubah menjadi 180 derajat, hampir separuh siswa siswinya makan di kantin. Sungguh hari ini Bu kantin di buat kwalahan karena menu istimewa nya.

Dan itu membuatku berubah pikiran untuk mencicipi menu spesialnya Bu Entin.

Karena perutku sudah meronta ingin segera di isi. Dan saat melihat para siswa siswinya yang berdesak-desakan sambil berteriak -teriak minta di dulukan pesanannya.
Membuatku mengurungkan niatku untuk makan di kantin, dan memilih makan di luar kantin. Keburu jam istirahat selesai berbunyi dan aku tidak makan siang.

    " Eummm lumayan" ucap seorang siswi yang rupanya sudah dapat makanan yang dia antri sedari tadi.

    " Woi apaan itu?" Seru Yasmin ke  siswi yang akan memakan  makanan yang ia pesan dari kantin tadi.

   " Entahlah sepertinya kebab deh" jawabnya tanpa menoleh pada Yasmin.

Aku membuang nafas kesal.

   "Yaellah kalau hanya kebab kenapa bikin geger sekolahan sih? " Aku menggerutu.

Yasmin melirikku.

   " Kamu masih mau makan di kantin?" Tanya Yasmin ke arahku.

Aku menggeleng lesu.

     " Ogah"

     " Trus kita ngapain"

     " Kita ke warung bu sari beli roti dan minuman segar aja." Jawabku.

Kami berdua pun meninggalkan kantin dan pergi ke warung bu sari yang jaraknya hanya 20 meter dari sekolahku.

Aku sama Yasmin makan siang di lantai tiga, tempat biasa saat aku lagi ingin sendirian bersama sahabatku ini. Sambil sesekali bercerita ngalor ngidul yang gak ada ujungnya. sesekali tawa kami lepas saat ada cerita lucu yang tak sengaja keluar begitu saja dari mulut kami berdua.

Di tempat lain..

    Tanpa kami sadari ada sepasang mata tajam yang mengawasi kami berdua sejak tadi dengan senyuman manisnya yang tak lepas dari bibirnya.

Sepasang mata milik cowok tinggi atletis berhidung mancung dan berkulit sawo matang.

    " Woi ngapain lu! ngintip dia lagi ya, katakan saja jika kamu menyukainya, jangan hanya memandanginya secara diam-diam begitu." Teriak Bram mengejutkannya.

Namamu ObyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang