(Spin off Menggapai Cinta Sang Gus)
"JANGAN UNBOXING GUE MALEM INI!"
Labib mengangkat satu alisnya,"Siapa juga yang mau unboxing kamu?"
Shabira menghela nafas lega lalu bergumam,"lagian kan dia hidup di pondok. Mana mungkin mudeng ngena - ngena ka...
Shabira turun dari kamar dengan tangan yang sudah di genggam erat oleh gus Labib. Sejujurnya Shabira sudah berusaha untuk melepaskan tautan tangannya tapi pak Atha malah semakin mengeratkan nya.
Mama Ela dan Malik menatap kagum pada apa yang sedang Shabira pakai. Hijab!
Padahal dari semalam Shabira sudah kekeuh untuk tidak akan mau mengenakan hijab di acara nikahan nya.
Tapi lihatlah sekarang. Dia terlihat sangat cantik dengan balutan dress putih serta hijab yang senada dengan bajunya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Picture by pinterest
"Anak mama MasyaAllah" mama Ela mendekat tapi Shabira menjauh. Shabira tau, pasti mama Ela akan memeluknya lalu mengucapkan sebagian kata - kata yang seharusnya diucapkan oleh ibu kandungnya. Shabira tidak suka itu.
Mama Ela sedikit terkejut akan respon Shabira. Padahal dirinya hanya ingin memeluk lalu mengucapkan selamat tapi anak angkatnya itu malah menjauh.
Mama Ela tersenyum lalu memandang pada kerabat yang melihat adegan tadi.
"Lihat pah. Shabira gak mau jauh - jauh dari suaminya ya. Mau mama peluk aja dia malah semakin mendekat ke suaminya. " mama Ela berucap dengan santai sambil terkekeh kecil.
Labib? Tangan Labib ingin putus saja rasanya. Bisa menggenggam tangan yang sudah mahrom ternyata begini. Padahal tadi dirinya sudah menguatkan banyak mental untuk menggenggam tangan Shabira duluan. Tapi ketika genggaman tangannya di pegang erat pula oleh Shabira, rasanya semenyenangkan ini.
Shabira yang menyadari kalau dirinya malah mendekat kepada pak Atha pun segera memberi jarak.
"Nahkan La, jadi malu tuh Shabira nya" celetuk tante Shifa membuat yang lain tertawa.
****
Adzan dzuhur berkumandang. Labib segera bangkit dari tempatnya duduk. Dia melirik istrinya yang sedang sibuk dengan handphone nya.
"Sha" panggil Labib.
"Apa"
"Ayok sholat dulu sebentar"
"Gak"
"Lagi halangan?"
"Iya"
"Beneran?"
"Iya gue capek makanya gakmau sholat dulu. Nanti aja" saut Shabira tanpa menoleh kepada Labib.
"Sha...ayo sholat sebentar aja"
"Gue ini udah pake make up males kalo harus di hapus. Nanti harus make up an lagi. Ribet"
Cerita yang dipromosikan
Kamu akan menyukai ini
"Nanti gak usah pakai make up"
"Idih ya gak bisa gitu lah"
"Sholat Shabira" suruh nya dengan ekspresi datarnya.
"Gak"
"Lagian buat apa si make up kamu udah cantik tanpa bedak"
Blush
Anjai. Gini doang pipi gue merah-batin Shabira.
"Bodok. Pokoknya gue gak mau sholat"
"Sha? Mau jalan sendiri apa saya gotong?" ancamnya masih dengan ekspresi datarnya.
"Terserah. Pokoknya gue gak mau sholat" kekeuh Shabira masih pada pendiriannya.
Labib berjalan mendekat ke arah Shabira. Shabira yang melihat itu pun seketika merasa khawatir. Beneran mau di gendong?
"Mau ngapain?!"
"Gendong kamu. Salah siapa punya kaki gakmau diajak sholat"
"Gila emang" dengan tergesa Shabira berjalan meninggalkan Labib.
Melihat Shabira yang sudah berjalan menuju kamarnya membuat Labib terkekeh. Lucu.
Malam hari
Labib tersenyum melihat saudara - saudaranya sudah berkenan hadir dalam acara pernikahannya.
"Wong cuma duduk doang kok capek. Dasar anak muda jaman sekarang" bude salma menggeleng - gelengkan kepalanya heran.
Labib tersenyum maklum. Tadi shabira pamit ke kamar duluan karena malas jika harus menyambut tamu yang hadir. Ya, meskipun hanya sedikit yang datang. Tapi bersosialisasi dengan orang baru tidak mudah bagi Shabira.
"Yasudah bude sama pakde pulang dulu ya. Udah malem. Semoga pernikahan kamu sakinah mawaddah warohmah aamiin"
"Aamiin bude. Syukron" bude tersenyum lalu pergi.
"Bib"
"Dalem umma"
"Kamu masuk kamar aja. Udah malem. Kasihan Shabira sendirian di kamar. Toh ini tamunya juga tinggal sedikit" Labib melihat sekeliling. Benar kata umma. Yang masih disini tinggal saudaranya yang jauh. Yang mungkin akan menginap disini lalu besok baru pulang.
"Yasudah umma Labib ke atas dulu." Umma mengangguk.
****
Shabira berjalan dengan tidak tenang dari 1 jam yang lalu sejak dirinya memutuskan untuk kembali saja ke kamarnya. Hey bagaimana bisa tenang jika dirinya baru sadar kalau sudah menikah.
Bukannya gimana. Dirinya sangat belum siap jika harus di unboxing malam ini dengan pak Atha.
Sheryl💩
Ra, lagi malem pertama ya lo wkwk
Shabira
Brisik lo Ryl
Ya, hanya Sheryl yang mengetahui statusnya kini sudah berubah menjadi seorang istri. Karena Shabira tau, hanya Sheryl teman yang benar - benar bisa dipercaya.