Bagian Empatbelas

6.2K 321 43
                                    

Unboxing time?

*****

Shabira turun dari kamar dengan tangan yang sudah di genggam erat oleh gus Labib. Sejujurnya Shabira sudah berusaha untuk melepaskan tautan tangannya tapi pak Atha malah semakin mengeratkan nya.

Mama Ela dan Malik menatap kagum pada apa yang sedang Shabira pakai. Hijab!

Padahal dari semalam Shabira sudah kekeuh untuk tidak akan mau mengenakan hijab di acara nikahan nya.

Tapi lihatlah sekarang. Dia terlihat sangat cantik dengan balutan dress putih serta hijab yang senada dengan bajunya.

 Dia terlihat sangat cantik dengan balutan dress putih serta hijab yang senada dengan bajunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Picture by pinterest

"Anak mama MasyaAllah" mama Ela mendekat tapi Shabira menjauh. Shabira tau, pasti mama Ela akan memeluknya lalu mengucapkan sebagian kata - kata yang seharusnya diucapkan oleh ibu kandungnya. Shabira tidak suka itu.

Mama Ela sedikit terkejut akan respon Shabira. Padahal dirinya hanya ingin memeluk lalu mengucapkan selamat tapi anak angkatnya itu malah menjauh.

Mama Ela tersenyum lalu memandang pada kerabat yang melihat adegan tadi.

"Lihat pah. Shabira gak mau jauh - jauh dari suaminya ya. Mau mama peluk aja dia malah semakin mendekat ke suaminya. " mama Ela berucap dengan santai sambil terkekeh kecil.

Labib? Tangan Labib ingin putus saja rasanya. Bisa menggenggam tangan yang sudah mahrom ternyata begini. Padahal tadi dirinya sudah menguatkan banyak mental untuk menggenggam tangan Shabira duluan. Tapi ketika genggaman tangannya di pegang erat pula oleh Shabira, rasanya semenyenangkan ini.

Shabira yang menyadari kalau dirinya malah mendekat kepada pak Atha pun segera memberi jarak.

"Nahkan La, jadi malu tuh Shabira nya" celetuk tante Shifa membuat yang lain tertawa.

****

Adzan dzuhur berkumandang. Labib segera bangkit dari tempatnya duduk. Dia melirik istrinya yang sedang sibuk dengan handphone nya.

"Sha" panggil Labib.

"Apa"

"Ayok sholat dulu sebentar"

"Gak"

"Lagi halangan?"

"Iya"

"Beneran?"

"Iya gue capek makanya gakmau sholat dulu. Nanti aja" saut Shabira tanpa menoleh kepada Labib.

"Sha...ayo sholat sebentar aja"

"Gue ini udah pake make up males kalo harus di hapus. Nanti harus make up an lagi. Ribet"

Harus Terikat Dengan Gus CuekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang