Tangan yang bersembunyi diantara saku jaket bergetar tanpa ia sadari, bermaksud menampik sentuhan Jungkook walau kebuntuan bodoh malah semakin menarik-ulur deru nafas Taehyung dengan lenguhan lirih.
Ujung lidah Jungkook membelah mulut Taehyung agar terbuka, terkesan berantakan sebab belum pernah berbuat senekat ini selama bertahun-tahun hidup di dunia. Aroma fanta strawberry yang berpadu sengatan asam-menyegarkan bisa Taehyung jabarkan seiring gulatan amatir karena Jungkook masih setia memperagakan.
Taehyung membuka mata lebar-lebar, terus telisik noda merah di pipi Jungkook geli sebelum dekatkan tubuh mereka hingga nyaris menempel. Sial, mau marah jadi gagal.
Adik kelas tersayangnya sungguh manis pun menggemaskan.
Taehyung bawa pergelangan tangan Jungkook untuk ditaruh; tepat mengenai pinggang. Menahan godaan tertawa begitu keringat dingin mengucur deras mewarnai kening plus punggung Jungkook. Pangutan mereka terlepas meninggalkan jejak saliva yang terjalin bagaikan benang tipis.
Sangat panas.
Jungkook luar biasa malu.
Meremat pinggang Taehyung tiba-tiba dan selipkan kepala diantara perpotongan leher untuk menghirup aroma parfum juga shampoo dari helaian rambut abu berkilau.
“Jadi ceritanya barusan lo mau cium gue?”
“... Boleh?”
Menggigit pipi dalam gemas, Taehyung bergumam lirih seolah mempersilahkan, beruntung gang yang sedang mereka lalui terbilang lengang, jauh menghindari keramaian.
“Harusnya gue marah sama lo.” bisik Taehyung jenaka, jelas berniat menjahili pemuda lugu itu agar panik memohon ampun.
“Jangan marah.” pintanya dengan nada memelas, gesek ujung hidung guna memeta garis bahu Taehyung selagi kecup kulit leher terbuka perlahan-lahan.
Jungkook suka Taehyung berbicara hangat.
Jungkook senang saat dia tidak menolak.
“Lo suka sama gue, dek?”
Tapi Jungkook tidak siap jika Taehyung menuntut kejujuran seperti sekarang.
Dia tergagap kebingungan, antara bicara jujur dengan resiko dijauhi atau bohong tapi malah mengkhianati hati sendiri.
“Kalau kak Taehyung gimana?” Maka Jungkook pilih untuk melempar pertanyaan sama kepada Taehyung sebagai bentuk perlindungan gigih.
“Gak tahu, gue juga masih bingung. Lo tau 'kan gue suka cewek dari dulu. Kita juga baru kenal sebentar.”
Omongan Taehyung memang masuk akal, Jungkook tidak bisa membantah. Kelopak mata dia terpejam sayu selagi mengetatkan pelukan manja. Taruh dagu runcing hingga menusuk pundak Taehyung geli kemudian berdengung spontan; menahan kepala Jungkook ketika meraih pipinya kelewat mendadak untuk sekedar melempar ciuman ringan diseluruh wajah.
Benar-benar mirip anak anjing.
Suka sekali menjilat pun kotori muka Taehyung menggunakan air liur.
“Aduh, udah dek. Kalau ada yang liat gimana? Nanti mereka kira kita homoan.”
Kan memang benar.
Setidaknya bagi Jungkook.
“Kakak tuh cantik.”
“Ha?”
🐰 ᰔᩚ 🐯
Jimin paling tidak mengerti tentang pola interaksi kacau antara Taehyung maupun Jungkook. Padahal mereka suka sekali maju-mundur jika menyangkut hubungan tertentu, mirip perahu kertas yang diombang-ambingkan oleh aliran air sungai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roman Picisan | KV ✓
FanfictionTaehyung Alviano yang sengaja menyeret adik kelasnya, Jungkook Bagaskara agar bisa diajari cara menjadi anak nakal. ꗃ Kookv, au!lokal ©Vantekim12