♯ ⛵ Hati-hati di jalan (Michelle-Nevin)

350 7 3
                                    


Author notes: eyo yo yo Ashu kembali UwU maaf baliknya lama banget, author galau sebulan gara gara seseorang lalu kemarin, author lagi dengerin lagunya Tulus dan akhirnya membuat ini! Semoga suka dan gws untuk Ashu :')

Universe: BPK SMP

Ship: Nevin-MCL

Enjoy!

.

.

.

Michelle sebenarnya tak pernah membenci Nevin ataupun Grounders, karena menurutnya; Nevin adalah korban sebenarnya dari semua kerusuhan ini, pikiran ini yang membuat ia tak bisa membenci dan malah bersimpati padanya.

Kalau saja Nevin menjadi jahat, Michelle pasti akan tetap tak akan membencinya atau menyalahkannya karena ia tahu kalau yang membuatnya seperti ini adalah temannya, dirinya, dia, mereka, dan orang lain yang pasti bukan Nevin sendiri.

Dan hari ini, Michelle sedang bersiap untuk mengunjungi Nevin (Mungkin untuk terakhir kalinya?) Untuk meminta maaf beserta berbincang bincang sedikit jika dia mau.

.

.

.

.

Teman-temannya sudah memperingatkan untuk tidak pergi ke pulau ini lagi tetapi ia tetap teguh kesini untuk memastikan, apakah masih adakah Nevin yang masih ia kenali atau dia sudah benar benar berubah.

Perempuan berambut blonde itu berjalan ke arah rumah disana selagi berharap orang yang ia cari cari ada disana.

Dan disaat Michelle sedikit lagi disana, dirinya melihat orang itu, orang yang dia cari cari, Nevin.

"Ah, ternyata kau," ucap lelaki bermata permata itu. Aku terkejut dirinya tak marah karena kunjungan ini tapi itu bagus!

Michelle menyadari satu hal dari mata pemuda itu, setahunya mata itu lebih bersinar daripada apapun di dunia ini tetapi sekarang sepertinya cahayanya telah redup ya?

"Ya ini gw, Michelle," jawabnya selagi melihat lihat di sekitarnya dan ada 1 yang ia tertarik. Bunga poppy itu masih ada disana. Tak rusak ataupun layu.

"Ngapain disini? Lebih baik pergi sebelum kapak ini tertancap di kepalamu," tanya Nevin sambil mengancam. "Mau ketemu aja, ku harap kau tak keberatan," jawabnya santai karena dia tahu; Nevin tidak akan melakukannya jika orang lain tidak membuat masalah duluan padanya.

Mereka berdua duduk depan pintu rumah, satu satunya rumah disini.

"Kabarmu gimana?" Tanya Michelle walau dirinya tahu jawabannya.

"Capek," jawabnya singkat. "Lu?" Ia melanjutkannya dengan pertanyaan. "Entah lah, aku merasa seperti hantu disana, tapi sepertinya baik" jawab Michelle selagi tertawa kecil.

"..."

"Kau masih sama saja ternyata Vin."

"Kamu juga."

"Bagaimana bisa beranggapan seperti itu?"

"Kau masih menggangguku, walau aku tak masalah sih." Ah! Ternyata Michelle mengganggunya! Maaf sekali! Tetapi Michelle tak bisa apa apa selain terkekeh pada tanggapannya. Dia merindukan yang seperti ini, terimakasih pada Dewa Dewi di atas sana karena telah memberinya kesempatan padanya dengan tidak mengubah Nevin sepenuhnya.

Tapi setelah ia berterimakasih pada dewa dan dewi di atas, mendadak mereka hening dan canggung... AKU HARUS BAGAIMANA??????

.

.

.

Michelle menatap Nevin yang melamun setelah percakapan itu, sekarang Michelle dibuatnya bertanya tanya;

Akan adakah lagi yang sepertinya?

Karena di dunia ini, Nevin hanyalah satu.

Tak ada yang bisa menggantikan nama itu disini.

Dan satu satunya yang Michelle mau dari sini.

"Maaf," kata yang diucapkan Michelle berhasil memecahkan keheningan diantara mereka berdua.

"Tak akan ku maafkan tapi makasih udah berani coba," sudah Michelle duga tak bisa dimaafkan tapi dia juga senang karena setidaknya Nevin mendengarkan dan mengapresiasi usahanya untuk meminta maaf.

"Terimakasih sudah tidak menyingkirkan bunganya," topik diganti lagi oleh Michelle.

"Tidak bisa disingkirkan karena bunga itu adalah kehidupan satu satunya tanpa warna abu abu disini." Aku baru tahu Nevin tak pandai berbohong tapi baiklah, dengan santainya aku melanjutkan percakapan 'maksa' dengan Nevin.

.

.

"Mi, ini percakapan terakhir kita ya?" Tiba tiba Nevin berkata seperti itu ditengah tengah percakapan "Setelah itu kita anggap saja tak saling kenal," lanjutnya.

Bagaimana bisa Michelle menjauhi seseorang yang mendekati kata sempurna di matanya?

Kalau saja dirinya tak mati dan bisa memberi ramuannya, mungkin tidak seperti sekarang.

Dengan berat hati, Michelle menjawab "Ya, setelah aku pergi dari sini kita akan kembali menjadi orang asing."

Setelah berbincang bincang sedikit dengannya, Michelle pergi ke pelabuhan. Sekarang ia melihat ke belakang dan melihat Nevin tersenyum, senyumnya bukan senyum menyenangkan tetapi senyum sedih.

Michelle tak sanggup melihat itu makanya sekarang dia tidak berani menoleh kebelakang.

Dengan perginya Michelle, mereka resmi menjadi orang asing yang melanjutkan perjalanan di jalan mereka masing masing sesuai alur.

Entah apa maksud dunia tentang ujung cerita mereka sampai akhir tak bisa bersama.

Kurang apa kesamaan mereka sampai mereka tak bisa bersama? Kurang sempurna apa hubungan mereka sampai dipisahkan oleh takdir? Mereka kira hubungan mereka tak akan ada kendala sama sekali.

Tapi akhirnya mereka tahu kendala mereka, kendalanya adalah mereka ditentang oleh dunia sesempurna apapun hubungan mereka, sesama apapun mereka berdua.

Semoga mereka yang lain di dunia yang berbeda bisa bersama.

Ada satu kalimat yang tak berhenti mereka ucapkan entah itu dari hati ataupun dari mulut langsung kepada satu sama lain.

Hati-hati di jalan.

YTMCI OneshotsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang