Kesibukan kembali menghantam renjun dan jaemin yang membuat mereka sibuk dengan kerjaan dan lupa dengan kejadian beberapa hari kebelakang.
Mereka harus bolak-balik kantor dan luar kantor untuk bertemu dengan rekan-rekan bisnis jaemin.
Perusahaan sedang melakukan beberapa kerja sama yang lumayan cukup besar. Mereka akan datang lebih pagi dan pulang larut hanya untuk menyelesaikan berkas-berkas penting yang tidak bisa di tinggalkan.
"Ini ada beberapa berkas yang harus anda periksa dan tanda tangan pak."
Renjun menaruh 5 berkas di meja jaemin. Padahal berkas sebelum nya juga belum selesai jaemin periksa.
"Apa ini tanda tangan nya sangat di perlukan hari ini?"
"Tidak, anda pelajari saja dulu. Berkas ini masih beberapa hari lagi untuk di bahas."
"Baiklah nanti saya lihat."
"Kalo begitu saya ijin keluar pak."
"Silahkan."
Hanya sebatas itu lah interaksi mereka saat ini. Tidak ada godaan jaemin kepada renjun, tidak ada kemarahan renjun karna kesabaran nya di mainkan oleh jaemin. Mereka benar-benar sedang sibuk.
"Ni badan remuknya udah mulai kerasa nih." Eluh renjun di meja nya.
"Ini kerjaan numpuk banget gila, stres banget mepet-mepet semua deadline nya ke tugas matkul aje."
"Ini juga tar jam 1 harus keluar ketemu client padahal ya di sinih aja ketemu nya gaya amat lah mau di cafe."
"Padahal di sinih gak perlu keluar duit, tar apa aja di siapin situ malah mau di luar aneh."
Renjun tak henti-hentinya berceloteh sambil mengerjakan tugasnya. Ada saja ucapan-ucapan yang keluar dari mulutnya.
"Berisik banget mulutnya." Tiba-tiba jaemin datang dan berdiri di depan meja renjun.
Renjun melihat jam tangannya, ia yakin jika jaemin sudah keluar dari ruangan nya berarti waktunya mereka berdua pergi menemui client di luar.
"Cepet banget deh dah jam 1 lagi aja perasaan tadi belum."
"Ayo nanti kita telat." Ajak jaemin.
"Kali-kali kita telat gak papa lah, mereka Mulu yang telat."
"Gak boleh ayo cepet."
"Bentar pake sepatu dulu."
Ia melepas kan sendal bulu berbentuk serigala orennya dan mengganti dengan sepatu kerjanya.
"Sejak kapan kamu punya sendal itu?"
"Sejak sibuk kerja pak, pake sepatu Mulu pegel ke dah mau copot aja nih kaki."
"Yaudah ayo."
Mereka pergi bersama menggunakan mobil jaemin. Semenjak sibuk dengan pekerjaan jaemin memilih menggunakan supir pribadi untuk saat ini.
Ia benar-benar lelah jika sudah pulang kerja, ia ingin langsung beristirahat makannya ia memilih menggunakan sopir pribadi.
Perjalanan tidak memakan waktu lama mereka telah sampai di restoran Jepang.
"Tuhkan mereka belum Dateng." Ucap renjun saat mereka sampai di meja pesanan mereka.
"Yaudah tinggal nunggu."
"Kebiasaan nih, telat Mulu gak ngehargai waktu. Padahal waktu adalah uang tau."
"Udah ngoceh Mulu dari tadi."
"Habisnya ya pak, kita tuh sibuk. Banyak kerjaan lain juga yang harus di selesaikan. Mereka malah telat Mulu kalo ketemuan tuh."
"Udah ah tar lagi ngocehnya mereka dan Dateng tuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
That's Us
FantasyRenjun aksara yang memiliki kesabaran setipis tisue paseo harus berkerja sebagai sekretaris jaemin abibana direktur sekaligus pemilik abibana grup yang memiliki sifat dingin, tegas dan menyebal kan yang membuatnya naik darah setiap berhadapan deng...