5- Pria Aneh

2.4K 114 4
                                    

__________ __________

⚠️Jangan Lupa Vote dan Follow

Selamat Membaca
__________ __________

"Turunkan aku!" Liora memukul dada Lionel dengan brutal. Gadis itu masih berada dalam gendongan Lionel, ia juga ingin melompat saja, tapi kakinya masih sakit. Bodoh jika dia membahayakan dirinya sendiri di hadapan pria aneh itu. Pasti kesakitannya akan di manfaatkan.

"Diamlah, aku akan membawamu untuk istirahat." Lionel tampak biasa saja, dia berjalan santai menuju mobil yang terparkir di pinggir jalan. Sesampainya di sana, Lionel memasukkan gadis itu ke dalam mobil, dan mendudukkannya di kursi samping kemudi. Lalu, dia berputar untuk masuk juga ke dalam mobil. Lionel segera mengunci pintu mobil di saat Liora hendak kabur.

"Buka pintunya! Dasar pria aneh!" Teriak Liora. Gadis itu dibuat semakin kesal saat mobil malah melaju kencang, entah akan ke mana.

"Kenapa kau selalu memanggilku 'pria aneh'? Apakah aku terlihat buruk? Kurasa tidak. Bahkan aku sangat tampan." Ujar Lionel sambil menatap ke arah Liora.

"Setampan apa pun wajahmu, aku tidak akan jatuh pada pesonamu!"

"Kau yakin?" Tanya Lionel dengan nada mengejeknya.

Liora yang sudah tak tahan lagi, hasrat ingin membunuhnya langsung bangkit. "Hentikan mobilnya." Ucap Liora dengan tatapan tajam mengarah pada Lionel.

Lionel yang merasa penasaran dengan apa yang akan di lakukan oleh gadis di sampingnya, ia pun menepikan mobilnya. Hanya beberapa detik setelah mobil berhenti, Lionel dibuat terkejut saat merasakan sesak akibat lehernya di cekik oleh gadis itu. Dapat Lionel lihat, gadis itu sangat marah. Buktinya, nafas Liora memburu, juga tatapan tajamnya yang benar-benar menghunus netra Lionel.

"Kau selalu menggangguku! Ini terakhir kalinya kau bisa melihatku." Liora semakin mencekik leher Lionel. Tak peduli dengan wajah tampan itu yang sudah memerah. Lalu, mata Lionel menutup sempurna, Liora sudah tidak merasakan hembusan nafas dari pria itu.

Liora menjauhkan dirinya, tangannya bergerak untuk mengambil kunci mobil. Otomatis, tubuhnya sedikit membungkuk di depan Lionel. Setelah mendapatkan kuncinya, dia beralih duduk di atas pangkuan Lionel. Jarinya ia dekatkan dengan lubang hidung pria itu, tak dapat ia rasakan hembusan angin. Artinya, Lionel sudah mati.

"Aku ingin bermain sebentar." Kata Liora sambil mendekatkan ujung kunci mobil itu pada mata kanan Lionel. Sedikit lagi, ujung kunci itu akan menusuk mata pria aneh di hadapannya. Namun sebuah tangan besar mencekal tangannya yang sedang memegang kunci. Liora semakin di buat terkejut saat mata Lionel terbuka sempurna.

"Kau menyukai mata indahku, Baby?"

"AHK!" Liora menjerit kencang saat betisnya di cengkeram kuat. Lukanya kembali mengeluarkan darah segar. "Lepaskan kakiku, SIALAN!"

"Ini hanya balasan kecil karena kau, sudah membuatku menahan nafas untuk beberapa menit." Ucap Lionel. Ia pun melepaskan tangannya dari betis Liora. Tangannya menjadi berlumuran darah, begitu pun celana Liora. "Tetap tenang, tempat tinggalku sudah dekat." Lionel merampas kunci mobil dari tangan Liora, lalu menjalankan kembali mobilnya, tanpa memindahkan Liora dari pangkuannya.

Hanya perlu sekitar 3 menit, mobil itu berhenti melaju di depan sebuah bangunan besar yang mewah. "Jangan banyak bergerak. Atau aku akan mematahkan kakimu!" Ancam Lionel sebelum keluar dari mobil.

Liora mendengus kesal. Dia terpaksa menurut, padahal ancaman seperti itu tidak membuat Liora gempar. Sebatas ancaman, tidak akan membuatnya ketakutan, karena itu hanya ucapan belaka saja. Tapi untuk saat ini, Liora akan menganggap seolah ancaman itu adalah hal yang menakutkan. Supaya terlepas dari pria aneh itu, Liora akan sedikit menurut untuk sesaat.

Parella Perigosa {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang