[S1] Part 23

1.9K 274 13
                                    

»»———- HAPPY READING ———-««

Dengan langkah riang, ia berjalan seraya bersenandung pelan. Feromon nya yang menguar lembut menandakan bahwa sang empu dalam suasana hati yang baik.

Namun tatkala sampai di depan pintu rumah seseorang, hendak menyampaikan suatu kabar gembira, tangan nya yang ingin mendorong pintu terhenti di udara.

Ekspresi bahagia itu luntur, binar ceria di netra legam nya hilang tak berjejak.

Tatkala mendengar sebuah percakapan yang ia harap tak perlu sampai ke telinga nya.

***

PAGI ini, nyonya muda keluarga Lai tengah dalam mood yang sangat baik. Para pelayan yang biasa nya dihadapkan dengan aura mencekam setiap hari kini saling melempar tatapan bingung, mempertanyakan tentang apa yang terjadi.

Bahkan Lai Guanlin, sibuk melongo menatap sang istri yang tak henti nya tersenyum ceria.

"Suami ku, kodok bisa masuk ke dalam mulut mu sekarang juga loh~"

Guanlin segera merapatkan bibir. "Hal buruk yang menguntungkan untuk mu adalah jawaban dari tingkah mu pagi ini, apa aku benar?" Tutur nya menebak-nebak.

Renjun berpura-pura terkejut, memasang ekspresi tersakiti.

"Astaga! Kau jahat sekali pada istri mu yang baik hati ini, mana mungkin aku begitu. Hal buruk tetap lah hal buruk~"

Sang Alpha menggelengkan kepala, hapal dengan sosok Zhong Renjun yang tidak akan pernah berubah. Sisi buruk nya terbilang kejam, mungkin banyak orang yang membenci nya, tapi biarlah Guanlin sendiri yang tau bagaimana kelembutan hati nya.

"Kau terlambat. Skandal presdir telah diselesaikan dengan baik, dia terbukti bukan pelaku tabrak lari. Reputasi nya mungkin sedikit rusak, tapi itu belum cukup untuk membuat nya berada di dalam genggaman mu."

Sulung Zhong sibuk berdandan didepan meja rias seraya bersenandung ceria, ia menanggapi ucapan Guanlin dengan nada bercanda.

"Aku tidak mau mengenggam nya, nanti tangan ku bau dosa~"

Sang Alpha menghela nafas lelah.

"Kurangi berinteraksi dengan teman aneh mu, kau tertular kekonyolan nya."

Renjun meledakkan tawa. Merasa lucu dengan reaksi kesal Guanlin.

"Jangan bicara sembarangan! Walau Haechan kelihatan nya begitu, di dalam nya juga begitu~"

Selesai dengan kegiatan nya, Omega tersebut bangkit dan mendekati Guanlin yang sedang mengenakan dasi. Menepis pelan tangan sang suami kemudian memasangkan dasi dengan rapi.

"Aku akan menceritakan semua nya nanti, aku harus segera ke bandara. Jadi untuk sekarang, doakan semoga aku tidak mencekik seseorang lagi hari ini."

Guanlin terkekeh lucu, paham dengan maksud Renjun. Kembali ke kampung halaman memang hal yang merepotkan, banyak lintah menyebalkan yang mencoba menempel lalu berusaha menjilat.

Sebuah kecupan mendarat di pipi sang Alpha.

"Sampai jumpa. Hati-hati di jalan, kalau kau melihat Haechan melayang di depan kaca mobil mu, beri dia kimchi jjigae untuk mengusir nya."

DESTINÉ | Jichen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang