[63] Banff - 보너스

4.4K 225 43
                                    

Note =

Chapter kali ini mengandung konten dewasa dan sensitif yang mana dapat dianggap menyinggung dan mengganggu bagi sebagian orang.

Mohon bijaksana dalam memutuskan membacanya.

Terima kasih.

------------------------------------------

Taman Nasional Banff berlokasi di Alberta, Kanada. Ia merupakan salah satu Taman Nasional di dalam lingkup besar Taman Pegunungan Rocky Kanada, yang termasuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO.

Setiap tahunnya, lebih dari 4 juta turis dunia datang ke lokasi ini untuk melakukan kegiatan outdoor seperti mendaki, bersepeda atau berkemah. Khususnya ketika memasuki musim dingin, ski juga adalah salah satu kegiatan yang tidak pernah terlewatkan.

Sementara, danau-danaunya yang berwarna turquoise di musim yang lebih hangat, akan membeku di sepanjang musim dingin. Menjadikannya lokasi yang tepat untuk bermain seluncur es, dengan disuguhi pemandangan pegunungan taman nasional yang tak pernah kehilangan keindahannya.

Kini, 9000km jauhnya dari Seoul, Haein dan Jisoo berada di sebuah daerah kecil di dalam Taman Nasional Banff, bernama Lake Louise. Nama Lake Louise diambil dari nama danau yang juga berlokasi di daerah yang sama. Si danau digadang-gadangkan sebagai danau terindah di seantero Banff.

Sebuah hotel mewah lantas didirikan menghadap danau ini. Berdiri sejak tahun 1890, hotel yang mulai dioperasikan oleh Fairmont pada tahun 1999, tak hanya menyuguhkan pemandangan danau, namun juga puncak pegunungan yang menjulang, serta gletser Victoria yang menjadi awal terbentuknya danau Louise.

Di antara 539 kamar hotel yang dimilikinya, sebuah kamar telah dipesan untuk ditempati Haein dan Jisoo selama tiga hari ke depan. Rangkaian besar bunga bersama kartu ucapan yang ditulis secara personal oleh general manager hotel, Tracy Lowe, diletakkan pada meja di sisi jendela, menyambut Haein dan Jisoo ketika keduanya memasuki kamar.'Mr & Mrs Haein Jung' tertulis di bagian depan kartunya, menggunakan tulisan tangan yang terkaligrafi.

Sebagai pelengkap, si general manager juga turut mengirimkan sebotol Syrah, anggur merah hasil produksi sebuah perkebunan anggur terkenal di Kanada, Okanagan. Haein mengangkat botolnya rendah, seraya membaca tulisan yang tertera di permukaannya. Dengan berdecak, ia lalu berkomentar,

"aku lupa untuk memasukkan kunjungan ke lokasi pembuatan wine di dalam rencana perjalanan kita..." nada suaranya terdengar penuh penyesalan. Ketika pertama kali memutuskan Banff sebagai destinasi pertama bulan madu mereka, Haein hanya terfokus pada segala aktivitas outdoor yang banyak diulas di internet. Bahkan ia memasukkan rencana bermain golf di Fairmont Banff Springs pada hari ke-5 nanti.

Dari kamar mandi, Jisoo bisa mendengar Haein yang tengah menghela napas. "ini tidak seperti jadwal kita akan sangat padat... kita bisa pergi ke lokasi pembuatan wine terdekat." ujar Jisoo seraya memandangi pantulan bayangannya di cermin. Rambut panjangnya yang sudah setengah kering, ia sisir beberapa kali dengan jemarinya.

"ngomong-ngomong, apa rencana pertama kita besok?" tanyanya, melanjutkan. Dari arah luar, terdengar kembali si laki-laki mendeham panjang, sebelum menjawab pendek, "kita... hiking,"

Jisoo lantas melangkah keluar, meninggalkan kamar mandi. Piyama satin yang dikenakannya tampak berwarna kecoklatan, berkat pencahayaan kamar yang sedikit meredup. Dari arah pandangnya, Jisoo melihat Haein duduk di atas tempat tidur mereka, memunggunginya. Si laki-laki, mengenakan kaos polos putih serta celana tidur panjang berwarna gelap.

The Journey To TellTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang