Sebenarnya malas sih mau ngelanjutin cerita ini, percuma udah buat ff ini tapi yang liat cuma berapa orang aja. tapi it's okey, Aku bakal ngelanjut ff ini, karena aku juga lagi gabut.Kita lanjut ke cerita..
________
Mereka pun masuk ke mobil dan segera menuju ke arah tujuan mereka yang ingin datangi.
_
"sajangnim, bisa kah kau lebih cepat, aku sudah sangat lapar sekarang ini " ucap soojin terhadap pria yang tengah mengemudi di samping nya itu.
"sebenarnya yang bos ini siapa sih, kamu atau aku, memerintah seenaknya saja " celutuk aniol kepada soojin.
"ya, aku tau kau adalah atasan ku. Tapi aku sudah tidak bisa menahan rasa lapar di perut ku ini " jawab soojin sambil memegang perutnya yang sedari tadi kelaparan.
Aniol sebenarnya juga tak tega melihat nya, sepertinya soojin memang benar benar sangat lapar karna aktivitas yang mereka lakukan di kantor.
Kali ini aniol menurut, ia menancap kan gas nya dan melaju ke arah tujuan.
~~~~
Beberapa menit kemudian..
Roda mobil yang tadi nya melaju kini berputar dengan pelan, aniol memarkir mobil nya , setelah selasai aniol pun membuka pintu mobil.
"kau jangan keluar dulu " pinta aniol kepada soojin.
"waee... Sajangnim? Kenapa tida km boleh? "
"kamu nanyaeeaa? Kenapa kamu g boleh keluar?. Biar aku kasi tau ya, sebenarnya aku ingin membukakan pintu mobil untuk mu, rawrrr" ucap aniol membuat soojin hanya memasang muka orang bodoh. " sepertinya kau sudah tidak waras, bahkan kau sudah terlihat sangat mirip dengan pria berambut mekar itu" aniol pun hanya terkekeh geli mendengar nya. Aniol keluar dari mobil lalu berjalan ke pintu mobil sebelah dan membuka kan pintu untuk soojin.
Aniol pun membuka pintu mobilnya, dan soojin pun keluar dari mobil aniol. "sebenarnya kau tidak perlu seperti ini sajangnim, ini tidak pantas untuk ku. " ucap soojin keluar dari mobil. "kau tidak perlu melarang kemauan ku sendiri, aku melakukan nya karena kasihan melihat mu seperti orang tidak punya tenaga sama sekali. " ucap aniol sambil meledek soojin.
"haaiisshhibal.. Bukankah dia sendiri yang membuat ku seperti ini, bayangkan saja berapa jam ia menghantam ku tadi " celutuk soojin dalam hati.
Soojin pun tersenyum hambar. "hahaha.. Iya sajangnim benar, tenaga ku habis karena ada singa yang melahap ku habis habisan tadi, hahaha.. " aniol yang mendengar nya pun tertawa geli mendengar ucapan soojin barusan, "oh ya? Pasti singa itu sangat menyukai daging kenyal dan besar yang ada dihapadapan nya sekarang ini " ucap aniol yang sedari tadi menatap mesum dua gundukan soojin.
Seketika soojin melotot mendengarnya, "oh shitt.. Mata keranjang" soojin langsung menyilangkan kedua tangan nya di dada nya itu. Aniol pun terkekeh, tiba tiba ia menyelipkan tangan di pinggang soojin dan menariknya, tubuh mereka pun bertabrakan, soojin terkejut dengan yang dilakukan aniol saat ini. "yaakk.. Lepaskan, sajangnim apa yang kau lakukan. Apa kau sudah tidak waras?, bagaimana jika ada yang melihat kita. " ucap soojin sambil berusaha melepas rangkulan aniol di pinggang nya.
"tidak akan, hanya ada kita berdua saja disini" jawab aniol kini mulai mendekat kearah bibir soojin. " yaak tidak.. Apa yang kau la-" ucapan soojin langsung terpotong karena aniol membungkam bibir soojin menggunakan bibir nya.
"emmmpp... " soojin terus saja menolak, ia mendorong dorong dada aniol agar segera melepaskan nya. Tetapi hasil nya nihil, tenaga aniol tentu saja lebih kuat dibanding tenaga soojin, apalagi saat ini soojin benar benar sangat lapar dan membuat tenaga nya habis.