"Maaf gua mengambil tindakan yang salah"
-Fahmi Adrian
•
•
•
•
•
Happy Reading >_<Keluarga Gravindra akhir nya tiba di Istana mereka, disusul dengan mobil yang membawa begitu banyak kado yang diberikan oleh tamu-tamu di acara sore tadi
"Akhir nya sampai juga" lega Liya yang tengah duduk di sofa ruang tamu
Bi Iwin, Pak Jono dan asisten rumah tangga yang lain masuk kedalam rumah dengan membawa kado-kado itu, "Maaf nyonya, ini mau diletakkan dimana ya?" tanya Bi Iwin
"Oh iya bi, langsung bawa ke kamar saya aja ya" ujar Chelsea sambil menuntun para asisten rumah tangga nya ke kamar untuk membereskan semua nya
Kenzo datang dengan membawa satu gelas Jus Jeruk dari dapur, "Sanaan dikit dek" perintah abang nya
Liya pun patuh, "Kok cuman segelas?"
"Kan buat abang sendiri" cetus nya
Sang adik menatap Kenzo kesal, seketika terlintas dipikiran Liya akan hal yang tadi terjadi di pinggir danau
"Bang Kenjo kenal Kak Rico?"
Uhuk uhukk
Kenzo tersedak mendengar pertanyaan sang adik, " Gak " jawab nya singkat
"Tadi kenapa tatapan abang tajam banget ngeliat Rico? Kaya orang punya dendam aja kkhh" kekeh nya
"Dia pegang-pegang tangan kamu, kan jadi nya gak suci lagi" ungkap Kenzo
Liya mengurutkan alis nya, "Mana ada kaya begitu"
"Ada, contoh nya tadi tuh" Sahut abang nya
"Kamu suka sama dia?" Lanjut Kenzo
Liya melotot, bagaimana abang nya bisa berpikiran seperti itu, " Ya nggak lahh " sergah nya
"Syukur deh"
"Maksud abang apa, kok bersyukur?" tanya Liya penasaran
"Ya bagus dong kamu gak deket cowok lain selain abang" ujar Kenzo yang kini sambil meminum jus jeruk yang sehat, lezat dan bergizi
"Idihhh posesif amat deck"
"Dack deck dack deck, gua abang lu anying" melayang lah benda berbentuk persegi panjang dan bertekstur keras ke arah Liya bertepatan di daerah mulut nya, bughhhhh
"IHHH SAKITTTTTT" teriak nyaring terdengar sampai ke lantai atas membuat semua penghuni rumah berdatangan melihat kondisi di lantai dasar
Ninuninuninu
Terdengar suara ambulance di depan gerbang Istana Gravendra, "Ada apa ini bu" tanya tetangga penasaran
"Ini jeng ada ambulance di depan rumah nya bu Chelsea" panik tetangga yang lain
"Hah siapa yang meninggal pak, bu?" tanya pak rt yang baru datang dan juga ikutan panik
"Heyyy sembarangan pak rt, ini tadi non Liya mulut nya kena lemparan remot TV. Terus gusi nya teh berdarah mau dibawa ke rumah sakit" jelas Bi Iwin
"OHHH" ucap para tetangga bersamaan
"Yok bubar yok, gaada apa-apa disini" usir pak Jono
"Yu ibu-ibu bapak-bapak sekalian kita balik kerumah masing-masing" pinta ketua rt setempat
****
~dirumah sakit
"Hiks, hiks" terdengar isakan seorang cowok yang berada disamping kasur pasien yang bernama Liya
"Abang udah dong nangis nya" ucap Liya menenangkan abang nya yang sedang menangis
Kenzo terus menangis, bahkan tangisan nya sekarang lebih kencang dari pada sebelum nya. "M, m,maafin abang" ujar Kenzo sambil terisak
Ragil yang juga berada disana menepuk pundak Kenzo, "Lagian lu sih ah, bercandain adek sendiri kelewatan batas"
Setelah ditambah perkataan Ragil, tangis Kenzo makin menjadi-jadi. "I, iyaaa semua salah Kenzo, adek jad,jadi k,kesakitann kann???"
"Udah ah bang, Liya gapapa cuman bengkak doang tuh" ungkap bunda Chelsea menenangkan anak cowok nya itu
"Iya bang, malu udah gede nangis nya kaya anak kecil" ejek ayah Arkan
"Abang" panggil Liya lembut
"Iyaaaa iya Liyaa, kenapa ada yang sakittt? Adek mau apaa?"
"Bubur" pinta Liya
"Bentar ya cantik, ayo Ken gua temenin" ajak Ragil
Kenzo menghapus kedua air mata nya dan mengusap lembut kepala sang adik, "Bentar ya?"
Liya mengangguk sambil tersenyum ke arah Kenzo, dia bersama Ragil pun keluar ruangan untuk mencari bubur dan juga makanan lain nya buat mereka
Sampailah disebuah tukang bubur, lumayan antri karna di situ lah warung terdekat dari rumah sakit dan didengar-dengar rasa bubur nya juga enak
"Ken"
"Iya Gil?" sahut Kenzo
"Gua kangen Fahmi, udah lama kita gak jenguk dia" tutur Ragil yang membuat Kenzo terdiam
"Besok kita kesana" singkat Kenzo
Ragil mengangguk mengiyakan perkataan Kenzo, "Ini mas, total 30 ribu aja"
"Gil"
"Apa Ken?"
"Ada uang kecil kagak? Gua gak bawa duit cash, kebawa black card doang nih" Kenzo menunjukkan dompet nya yang benar saja tidak ada uang selembar pun, hanya terdapat sebuah Stnk mobil, sim, ktp, dan juga black card
"Kebiasaan lo Ken, sumpah dah dari dulu kagak berubah" keluh Ragil yang hanya disenyumi oleh Kenzo
"Nih bang" ucap Ragil memberikan uang ke tukang bubur tersebut
"Thanks ya bro, besok gua ganti" ucap nya sambil menepuk pelan pundak Ragil
"Iyain dah, btw nih mau kemana lagi, langsung balik?"