Chapter5

261 4 0
                                    

Di kantin sekolah terlihat seorang gadis yang tengah duduk sendirian, dan terlihat tak bersemangat. Dea gadis itu, hari ini Dea seperti kehilangan semangat hidupnya karena sahabatnya, Talisa. Hari ini tidak masuk karena kejadian kemarin. Dea sangat penasaran dengan apa yang terjadi dengan Talisa, karena kemarin ia tidak mengunjungi Talisa karena Talisa masih lemas dan tak berdaya, kata mamanya.

  Dea terus mengaduk-aduk orange juice nya tanpa berminat untuk meminumnya, seorang cowok d datang dan duduk didepannya.

  "Sendiri aja de.. Talisa mana?" Tanya cowok itu, Dea hanya melirik sekilas kearah orang didepannya, Oh my god! Demi apa coba! Dea mengabaikan cowok yang paling keren dan ganteng disekolah, cowok yang diidamkan banyak kaum hawa, namun dicuekin oleh Dea. Apakah gadis ini nggak waras?.

  "Talisa nggak masuk" Jawab Dea tanpa menatap wajah cowok keren didepannya.

  "Kenapa?" Tanyanya lagi dengan dahi yang berkerut-kerut.
  "Sakit"
   "Sakit apa?"
  "Kamu nggak tau?" Tanya Dea heran, bagaimana bisa cowok ini ketinggalan info yang sangat penting menyangkut pujaan hatinya, ya! Cowok itu yang tak lain Gavin Alexander memang sangat mendambakan seorang Talisa, dia tak segan-segan menunjukkan rasa sukanya di depan Talisa. Namun sayangnya Talisa hanya menganggapnya tak lebih dari seorang teman.

  "Ada apa sih?" Tanyanya dengan penuh rasa penasaran. Dea berdecak kesal mendengar pertanyaan Gavin.

  "Ckkk, serius kamu nggak tau?" Gavin hanya menjawabnya dengan gelengan kepala, yang semakin membuat Dea jengah.

  "Kemarin itu Talisa habis kejebak di toilet" Ungkapnya yang berhasil membuat mata Gavin membulat sempurna.

  "Serius kamu?" Tanyanya untuk memastikan, Dea mengangguk sambil menyeruput orange juice nya dengan slow.

   "Kok bisa?" Tanya Gavin penasaran, dengan malas Dea menceritakan semuanya yang benar-benar membuat Gavin syok bukan main.

  "Terus sekarang, gimana keadaannya?" Gavin sudah tidak bisa menutupi rasa khawatirnya didepan Dea, Dea hanya mengendikkan bahunya lemas, bahu Gavin jatuh seolah menggambarkan bahwa kini ia tak memiliki sedikitpun energi.

Bel yang Gavin tunggu akhirnya berbunyi yaitu bel pertanda pulang sekolah, tanpa menunggu teman-temannya Gavin langsung menuju ke parkiran setelah gurunya keluar, ia memacu motornya dengan kecepatan penuh, ia mampir ke supermarket untuk membeli sesuatu yang bisa ia berikan pada Talisa nanti,akhirnya Gavin sampai didepan rumah berwarna hijau mint dominasi putih, ia memarkirkan motornya tepat dihalaman rumah itu.

Ting... Tong.. Ting.. Tong
  Gavin menekan bel untuk memanggil pemilik rumah, keluarlah seorang wanita paruh baya yang masih terlihat muda dan cantik, Gavin mencium tangan wanita itu dan menanyakan sesuatu.

  "Saya Gavin tante temannya Talisa, Talisa apa kabar Tante?" Wanita yang tak lain adalah Daisy_Mama Talisa, tersenyum mendengar pertanyaan Gavin.

  "Talisa baik, yuk masuk. Tante panggilin Talisa dulu" Ucap Daisy ramah, Gavin mengatakan bahwa hanya ingin tau keadaan Talisa tanpa bermaksud mengganggu istirahatnya.

  "Nggak usah Tante, saya cuma mau tau keadaan Talisa aja. Biarin dia istirahat" Ucapnya lalu memberikan sebuah kantung plastik yang berisi beberapa makanan kepada Daisy.

  "Saya titip ini aja te, buat Talisa" Ucapnya sambil tersenyum manis, Daisy mengambil kantung plastik itu dan mengucapkan terimakasih, setelahnya Gavin berpamitan untuk pulang. Tanpa ada niatan mencegahnya Daisy pun mengiyakan ucapan Gavin.

  Setelah Gavin pergi Daisy masuk pergi kekamar Talisa, anak gadisnya terlihat masih terlelap diatas ranjangnya, wajahnya yang semula pucat kini perlahan terlihat segar gadis itu sudah lebih baik. Daisy meletakkan kantung plastik yang ia bawa diatas nakas samping ranjang Talisa, lalu ia pergi dari sana setelah mengelus puncak kepala anaknya.

Misteri Toilet SekolahWhere stories live. Discover now