Sebenarnya sudah berapa lama aku terperangkap di dalam kegelapan yang panjang itu? Tau-tau saja ketika aku terbangun, aku telah berada di sebuah tempat yang sama sekali tidak aku kenal.
Ingatan terakhir kali yang tersisa sebelum semuanya menjadi gelap pun sangatlah semu. Yang kuingat hanyalah ada seekor monster raksasa berusaha menerobos ke dalam rumah Yosano, kemudian dia menyerangku, dan mencabik-cabik tubuhku hingga ingatanku terhenti sampai disitu.
Dan sekarang aku terbangun di sebuah tempat yang sangat asing.
Dari aromanya, tempat ini bukan rumah Yosano. Selain itu seingatku kasur di rumah Yosano sangatlah besar, tetapi tempatku tidur saat ini terlihat seperti ranjang berukuran sedang yang hanya bisa diisi oleh aatu orang.
Tunggu, 'terlihat'?
Aku mencoba mengerjap dan menyapu pandanganku ke sekitar. Aku bisa melihat warna dinding kamar ini berwarna kuning terang, aku melihat lemari berwarna cokelat, dan juga bunga mawar di dalam vas gelas berwarna merah.
Aku meraba mataku dengan perasaan yang sangat mengganjal, hatiku diselubungi rasa tidak percaya.
Mataku ... Mataku bisa melihat lagi??
Krieek.
Seorang pria bertubuh jakun dan berambut merah tiba-tiba membuka pintu kamar ini, dia terkejut melihatku, begitupula aku.
"Kau sudah bangun rupanya," ucapnya tenang seraya menghampiriku.
"Kau siapa?" tanyaku was-was. Jika ternyata dia adalah bawahan dari pemimpin tiran sialan tersebut, aku harus segera kabur dari sini.
"Tenang, namaku Oda Sakunosuke. Aku, hmm ... anggap saja aku dokter yang merawatmu selama lima bulan kau tertidur," jelas pria tersebut.
"Lima bulan?!" kejutku bukan main. Aku tidak menyangka bahwa kesadaranku hilang selama itu! Sudah begitu pengelihatanku juga kembali normal.
Jika dia sanggup sampai menyembuhkan mataku berarti pria ini bukanlah sekadar 'dokter' biasa.
"Iya lima bulan. Tetapi kau termasuk orang yang beruntung bisa bertahan hidup dengan luka separah itu, kebanyakan orang biasanya tidak akan membuka matanya kembali," pria bernama Oda tersebut menarik kursi, kemudian meletakkannya di sebelah kasur ini, lalu duduk. "Namun tetap saja, setelah ini kau masih harus menetap di sini sampai lukamu pulih. Jadi kuharap kau tidak ada rencana untuk melarikan diri."
"Ck." Sial, rencanaku langsung diketahui olehnya, padahal mumpung pengelihatanku sudah kembali, aku ingin mencari Yosano.
"Tenang, jika kau mau menurut padaku dan dapat diajak bekerja sama dalam masa penyembuhanmu, aku janji akan membawamu langsung ke tempat Yosano Akiko."
Hmph! Tuh kan! aku sudah menduganya!
Pria ini pasti sedari tadi membaca pikiranku, dia bukan manusia biasa. Aku yakin, dia pasti memiliki kemampuan sihir seperti Yosano! hanya saja dalam perkiraanku, sihir dia ini lebih kuat daripada Yosano.
KAMU SEDANG MEMBACA
ꓸ᭄ꦿ⃔☕ 𝑬𝒏𝒄𝒉𝒂𝒏𝒕𝒆𝒅┊ RANPOSANO ˎˊ-✔️
Fanfiction≡;- ꒰ ° ☕ F A P R O J E C T 𑁍ࠜೄ ・゚ˊˎ [ 𝗙𝗮𝗻𝘁𝗮𝘀𝘆/𝗪𝗶𝘁𝗰𝗵! 𝗔𝗨] ;; 𝑴𝒖𝒏𝒈𝒌𝒊𝒏 𝒅𝒊 𝒃𝒂𝒍𝒊𝒌 𝒕𝒐𝒑𝒆𝒏𝒈 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒖𝒓𝒂𝒎 𝒊𝒕𝒖, 𝒔𝒂𝒏𝒈 𝒑𝒆𝒏𝒚𝒊𝒉𝒊𝒓 𝒎𝒆𝒎𝒂𝒏𝒈 𝒎𝒆𝒏𝒅𝒂𝒎𝒃𝒂𝒌𝒂𝒏 𝒄𝒊𝒏𝒕𝒂. ─────────────────────────...