Hari itu, Sarada mengunjungiku lagi.
"Boruto, aku yakin kau tidak jahat." Ucap Sarada
"Terimakasih telah memercayaiku, Sarada."
"Tapi, apa kau tidak curiga bahwa Ibumu dibunuh seseorang di rumah sakit? Mayatnya penuh luka goresan dan tusukan. Kurasa ada seseorang yang membunuhnya." Ucap Sarada
"Jika ada yang melakukan itu, akan kubunuh dia." Aku kesal, memangnya dia ada masalah apa dengan Ibu?.
"Sarada, aku akan mencari orang yang membunuh Ibu, kumohon jangan bilang siapa-siapa kalau aku pergi." Wajahku mendekat dengannya, aku memohon agar tidak ada yang mencariku.
"Tapi, tolong pulang di desa ini lagi, dan buatlah mereka semua menyesal telah menuduhmu" Terima Sarada, dia sepertinya sangat percaya denganku.
"Ya, aku berjanji! Aku akan pergi nanti malam agar tidak ada yang melihatku." Ucapku, ia mengangguk.
Aku segera menyiapkan barang-barang yang akan ku bawa untuk mencari seseorang itu.
Dalam hati Sarada, ia menyimpan perasaanya kepadaku di hatinya.
Malam harinya, aku mendengar kabar bahwa adikku yang bernama Himawari hilang.
Aku berniat untuk mencarinya juga agar warga desa Konohagakure menghargaiku dan percaya bahwa aku bukan seorang penjahat.
Walaupun adikku membenciku, aku tetap menyayanginya.
Dan aku mendengar bahwa Hima tidak ada di desa, karena aku ingin keluar dari desa, aku juga mencarinya.
Tengah malam, aku menuju gerbang Konohagakure.
Aku melihat langitnya sangat gelap.
Namun seseorang mengunjungiku saat itu.
"Boruto!" Panggilnya
Aku menoleh ke belakang
"Sarada?"
"Aku ingin mengunjungimu untuk yang terakhir kalinya, kau benar-benar akan kembali ke desa kan...?" Tanyanya, aku melihat matanya berkaca-kaca seakan-akan ingin menangis.
"Ya, tentu saja." Jawabku, aku tersenyum.
Saat aku mulai berjalan, ia lari dan memelukku dari belakang sambil menangis.
Tentu saja aku kaget.
"Boruto... Kembalilah dengan selamat, aku akan merindukanmu! Aku berjanji tidak akan melupakanmu." Ucapnya
"Aku juga akan merindukanmu dan tidak akan melupakanmu, Sarada!" Mataku juga ikut berkaca-kaca, mungkin Sarada adalah orang yang mudah marah, tapi hatinya sangat baik.
Ia selalu memarahiku dulu, itu karena ia khawatir denganku. Dia adalah orang yang penyayang.
Lalu aku memberikan sesuatu ke dirinya.
Aku memberikan kalung yang biasanya kupakai untuknya.
"Ini adalah kalung yang selalu kupakai, pakailah dan kembalikan kepadaku lagi saat aku sudah kembali ke desa. Tapi jika aku tidak selamat, maka pakailah kalung itu sampai kau mati, jangan di lepas." Aku memakaikan kalungnya kepada Sarada.
"Ya, aku tidak akan melepaskannya sampai kau kembali!" Ia tersenyum.
Dibalik sifatnya yang pemarah, ia sebenarnya juga penyayang dan orang yang sangat baik.
Mengapa kau begitu yakin aku akan kembali dengan selamat?
Mengapa kau tidak memikirkan diri sendiri? Apa kau yakin dirimu juga akan selamat, Sarada?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge ( Boruto:Naruto Next Generation )
AdventureBoruto Otsutsuki adalah anak campuran dari klan Uzumaki dan Hyuuga, ia sering di sebut sebagai anak yang gagal dan tidak layak di sebut Uzumaki dan Hyuuga karena ia memiliki chakra yang sedikit dan tidak ada hubungannya dengan Hyuuga. Hingga akhirny...