di sinilah Alicea dan Alice berada, di sebuah ruangan yang bermodel eropa dengan lampu gantung di tengah tengah langit ruangan.
di hadapan mereka ada seorang perempuan cantik berambut oreng sedang menyesap teh nya dengan anggun.
bagaimana cerita nya mereka bisa berada di dalam ruangan ini bersama wanita cantik yang mengaku sebagai bibi mereka adik dari ibu mereka
yang menjabat sebagai kepala magic academy.kembali ke beberapa menit.
FLASSBAC ON
setelah cahaya itu menghilang mereka membuka mata, mobil yang mereka tumpangi itu masih terbang tapi mereka merasa mobil itu seperti semakin turun dan sampai terdengar.
GEDEBUK...
dari mobil itu membuat Alice dan Alicea yang berada dalam mobil hampir terantuk dengan kursi mobil depan karena mereka tidak mengenakan sabuk pengaman.
"apa kita sudah turun" ucap Alicea menatap ke arah Alice meminta jawaban.
"sepertinya" singkat Alice yang menatap ke luar kaca jendela mobil, di luar langit sudah berwarna jingga.
dan tiba tiba pintu mobil di samping kiri kanan terbuka dengan sendirinya membuat Alice dan Alicea terkejut, perasaan mereka tidak menyentuh pintu mobil sedikit pun batin mereka.
mereka berdua bergegas turun dari mobil itu karena merasa horor jika mobil itu adalah mobil hantu.setelah keluar mata mereka menatap takjub gerbang raksasa di depan mereka yang menjulang tinggi.
dan tiba tiba gerbang itu terbuka memperlihatkan seorang perempuan cantik berbaju dres merah panjang bersama 2 orang memakai pakaian besi yang berdiri di samping kiri kanan perempuan itu.
"selamat datang di Magic Academy nona nona" ucap perempuan itu tersenyum ke arah Alicea dan Alice yang masih berdiri di depan mobil hitam itu.
wanita cantik itu berjalan mendekat dengan langkah anggun,perempuan cantik itu berhenti di depan Alice dan Alicea 2 langkah di hadapan mereka.
"wah keponakan bibi ternyata sudah sebesar ini kalian umur nya berapa" ucap perempuan itu dengan raut ceria lalu menepuk nepuk puncuk kepala Alicea tiga kali begitupun dengan Alice.
"umur kami 15 tahun" ucap Alicea yang menatap perempuan cantik di hadapan nya dengan cengong.
"Ohohoho....yaampun keponakan ku! tidak terasa kalian sudah sebesar ini sini bibi ingin memeluk kalian biar terlepas dari rasa rindu bibi, sudah lama bibi sangat ingin bertemu dengan kalian" ucap perempuan itu langsung berhambur memeluk Alice dan Alicea dengan sangat erat membuat nya sesak.
"maaf...bisa...kah...anda melepaskan pelukan nya aku merasa.... sesak " ucap Alicea dalam pelukan wanita cantik itu dengan keadaan kepala yang tertanam di dada nya, sedangkan Alice hanya diam tidak bergerak sedikit pun.
"Oh...maaf kan aku" kata perempuan itu cepat cepat melepaskan pelukan nya yang membuat Alicea bernafas lega.
"baiklah karena kalian sudah tiba mari silahkan masuk anak anak, biarkan barang barang kalian di bawa oleh para pengawal ke kamar astrama kalian" ucap perempuan itu yang segera berjalan terlebih dahulu dan diikuti oleh ke dua gadis itu di belakang.
saat mereka pertama kali masuk mereka berdua sangat takjub melihat bangunan megah yang terlihat seperti istana, mereka melewati lorong yang panjang, di setiap jalan mereka tidak menemukan satupun orang yang berlalu lalang.
mereka masuk ke dalam sebuah lif yang di lapisi oleh kaca sama seperti lif yang berada di bumi, lif nya bergerak naik dan berhenti di lantai paling akhir.
di setiap lorong kedua gadis itu terus menatap kagum ke arah barang barang yang di pajang di setiap dinding seperti bingkai foto, bulu hitam sepanjang 1 meter, pedang dll.
di ujung lorong terlihat sebuah pintu coklat yang terukir corak corak bunga terlihat seperti pintu antik, mereka segera masuk setelah perempuan itu membuka pintu dan mempersilahkan mereka masuk, wanita itu menghidangkan beberapa kue kering dan teh di atas meja dengan cara yang tidak normal.
apa tidak salah baca!
tidak! memang itu menghidangkan kue kue yang muncul secara tiba tiba membuat kedua gadis itu merasa terkejut, aneh ,dan bingung.
FLASSBAC OFF.
tidak ada dari mereka bertiga ingin memulai pembicaraan, keheningan menyelimuti ruangan itu membuat Alice dan Alicea merasa begitu canggung pada wanita yang duduk di hadapan mereka yang sedang asik menyerup teh manis milik nya.
"Alice kenapa canggung sekali ya!" bisik Alicea dengan suara yang amat kecil namun Alice tetap bisa mendengar nya tapi tidak menghiraukan Alicea yang terus mengajak nya bicara.
Ekhem..
suara deheman wanita itu memecah keheningan.
"jadi...kalian, apa kalian berdua sudah tau siapa kalian sebenar apa mereka sudah menceritakan nya pada kalian" ucap wanita cantik itu memulai pembicaraan.
"menceritakan apa!" kata Alicea yang langsung menyaut.
"Oh..jadi mereka belum menceritakan yang sebenar nya pada kalian" ucap wanita itu kembali menyesap teh nya.
"baiklah aku akan memulai nya dengan memperkenalkan diri pada kalian, perkenalka saya adalah ROSENA GROWER menjabat sebagai kepala Magic Academy ini aku adalah adik dari ibu kalian, kalian bisa memanggilku bibi sena" ucap wanita itu.
"jadi benar anda adalah bibi kami" kata Alicea.
wanita itu mengangguk singkat
"bibi sepertinya tau kenapa kedua orang tua kalian yang di bumi memilih tidak menceritakan latar belakang keluarga kalian sebelum kalian datang ke dunia ini, kalian adalah keturunan keluarga kerajaan zorion, dan kedua orang tua kalian yang selama ini membesarkan kalian berdua bukanlah orang tua kandung kalian melainkan hanya orang tua angkat saja"DEG
bagai di sambar petir di siang bolong mereka tidak percaya dengan kenyataan yang keluar dari mulut wanita itu.
"anda jangan bercanda ya tidak mungkin orang tua kami yang selama ini membesarkan kami dan merawat kami bukan lah orang tua kandung jelas jelas mereka adalah orang tua kandung karena terbukti dari tes DNA dari dokter " ucap Alicea bangun dari duduk nya dan menatap nyalang wanita cantik itu yang sayang nya adalah bibi mereka.
"itulah kenyataan nya keponakan ku, kalian harus menerima nya karena orang tua kandung kalian yang sebenar nya ada di sini di dunia ini" ucap wanita itu dengan santai tanpa memikirkan perasaan Alicea yang masih syok tidak menerima kenyataan yang dia dengar.
"anda! lalu anda siapa" tunjuk Alicea dengan raut wajah menahan kemarahan nya.
"aku adalah bibi kandung mu dari ibu kandung kalian berdua" ucap enteng wanita itu tanpa memperdulikan wajah Alicea yang sudah merah sepenuh nya siap meledak.
"lalu jika kedua orang tua kami yang selama ini merawat kami bukanlah kandung lalu siapa orang tua kami sebenarnya dan di mana mereka apa mereka membuang kami" bukan Alicea yang berbicara.
"ayah kalian adalah seorang raja di negri ini sedangkan ibu kalian adalah seorang selir agung dari raja atau ayah kandung kalian, kalian tidak di buang oleh orang tua kalian melainkan kalian hanya di culik oleh seseorang " ucap rosena menjeda sejenak lalu melanjutkan "dan penculik itu adalah aku sendiri" ucapan terakhir sena membuat kedua gadis itu tidak bisa berkata kata.
BERSAMBUNG....
