"Disaat senja, rindu ini datang bersama anila dengan harap senja akan kembali di esok harinya tanpa adanya hujan yang menghalanginya"
Bel pulang sekolah telah berbunyi lima belas menit yang lalu, kini Melisa tengah berdiri di pilar aula.
Cuaca mendung nampak mendukung suasana hati Melisa, hatinya seolah dihancurkan hingga berkeping-keping, saat melihat apa yang terjadi didepannya.
Kalau biasanya Jordan akan menunggu, bahkan menjemput Melisa untuk pulang bersama, tapi tidak untuk kali ini.
Jordan tampak duduk manis di atas motor, bersama seorang gadis yang baru saja menaiki motor, tangan mungil gadis itu melingkar dengan indah di pinggang Jordan.
Interaksi keduanya nampak manis yang membuat dada Melisa begitu sesak, Erika, gadis itulah yang menggantikan posisi Melisa.
Disaat Melisa tenggelam dalam pikirannya, ada seseorang yang diam-diam mengawasinya.
"Sudah siap?" Tanya Jordan kepada Erika.
Erika mengeratkan pelukannya "sudah sayang" katanya lembut, yang dibalas senyuman dibalik helm.
Kedua 'sijoli' itu pun melaju membelah jalanan, bumantara tampak ingin menjatuhkan tirta yang siap membahasi bentala kala itu.
Melisa melangkah keluar untuk melihat kepergian calon tunangannya itu, rintik-rintik hujan mulai menyambut seiring dengan ia melangkah.
Rasa bersalah terbesit dalam benaknya, dia menyesal, juga bingung. Semua ini murni diluar kendali Melisa.
Satu tetes air mata keluar dari pelupuk mata yang sudah lama ia pendam, begitupun dengan langit yang benar-benar menjatuhkan hujannya seperti menyambut tangisnya.
Melisa luruh sambil memeluk kedua lututnya erat, menumpahkan segala kesedihannya disana.
Dia hancur benar-benar hancur, entah apa yang harus dilakukannya sekarang.
Dikala Melisa tengah larut dalam kesedihannya beserta guyuran hujan yang mendampinginya.
Beberapa menit Melisa bermandikan air hujan yang dingin menyengat kulitnya, badannya menggigil dengan sedikit kejutan kala air tak mengenainya lagi.
Melisa mendongak dan mendapati Andre yang memayunginya dengan tatapan pilu.
Melisa terisak "Ndre, gue harus gimana?" Tanyanya dengan tangis yang kembali.
"Udah gapapa, lo gak pantes diginiin, apalagi sama cowok brengsek kayak Jordan" titah Andre.
Hujan sudah mereda, langit mulai menampakkan matahari walau malu-malu.
Melisa masih basah kuyup, dengan tatapan kosongnya. Andre yang melihat itu tidak tega, namun mau bagaimana lagi, Melisa tidak mengijinkan untuk menyentuhnya sedikitpun.
"Udah reda, mau pulang sekarang?" Tanya Andre.
Melisa mengangguk.
Andre menghela nafas, "tunggu, gue ambil motor dulu" titahnya.
******
Tak lama kemudian kedua remaja itu telah sampai di rumah Melisa. Dengan segera Melisa langsung saja turun dari motor milik Andre.
"Makasih ya, Ndre" ujar Melisa berterima kasih.
Andre menganggukkan kepalanya seraya menampilkan senyum di bibirnya. "sama-sama, udah nggak usah sedih lagi"
Puk
Andre mengelus puncak kepala Melisa yang masih basah akibat kehujanan tadi.
"udah, jangan nangis lagi, cowok kaya Jordan nggak pantes ditangisi. Janji sama gue ya, lo nggak bakal nangis lagi?"Melisa mengangguk dan menampilkan senyum tipis di bibirnya.
"yaudah, gue pulang dulu ya" setelah mengatakan itu, Andre langsung saja menarik pedal gasnya dan segera pergi. Melisa juga, ia pun segera masuk kedalam rumahnya.
"Kamu pulang dengan siapa Melisa?, Kayaknya bukan Jordan?" Itu suara Arum. Wanita paruh baya itu sudah melihat anaknya pulang dengan seorang laki-laki, namun sepertinya bukan Jordan.
Tanpa memperdulikan hal itu, Melisa langsung saja pergi meninggalkan mamanya yang tengah menatap aneh dirinya.
*****
Brum...
Brum...
Deruan motor begitu terdengar ditelinga Jordan. Kali ini cowok itu tengah melampiaskan amarahnya dengan ugal-ugalan mengendarai motornya. Ia tak peduli dengan teguran pengendara lain. Kali ini ia benar-benar begitu emosi, rasanya ingin sekali anak itu menghantam wajah orang yang dilihatnya.
Hingga akhirnya. Anak itu berhenti di markas, dengan segera Jordan masuk kedalam markas itu. Di markas hanya ada dirinya seorang entah kemana perginya para anak-anak SILENT BOOM itu.
Jordan pun duduk di sofa panjang lalu mengambil satu bungkus rokok dan mengambil satu puntung rokok untuk dinikmatinya. Dan segera saja ia menyalakan rokok itu, kemudian menghisapnya dan menghempaskannya. Kali ini dirinya benar-benar sedang frustasi. Tak ia sangka, kisah cintanya dengan Melisa menjadi seperti ini hanya karna masalah yang menurutnya itu kecil.
Selang berapa menit anak anak SILENT BOOM pun datang dan mereka langsung menemui Jordan yang sedang duduk di sofa yang melamun dengan sebatang rokok diantara jarin telunjuk dan manis.
"Hai, bos udah lama disini?" Tanya Zidan dan sembari menepuk pundak Jordan yang membuat Jordan kaget.
"Lo ngagetin aja , habis dari mana kalian gue datang gak ada orang?" Bukannya menjawab, Jordan malah bertanya kembali.
"Habis keluar" jawab Alan singka, begitulah Alan, tidak ingin banyak bicara kecuali hal yang menurutnya penting saja.
"Lo kenapa, kayak orang habis berantem, jangan jangan lo berantem ya sama, Melisa?" Tanya Arka kepo dengan Jordan.
Mereka bertiga pun duduk, masih mengawasi bos mereka yang melamun sedari tadi.
Zidan yang tingkat kepekaannya 101% pun mengisyaratkan kepada Alan untuk membuyarkan lamunan bosnya itu.
Alan yang mengerti maksud dari tatapan Zidan pun mengangguk setuju.
"Kenapa?" tanya Alan. Sembari menepuk pundak milik Jordan.
"Lo baik-baik aja kan?" Imbuhnya.
"Gue cuma ada sedikit masalah" jawab Jordan.
"Ohh gituu" Alan mengangguk paham.
Baru saja ia ingin menanyakan perihal Melisa. Namun, Jordan sudah pamit pulang terlebih dahulu.
"Gue balik dulu ya" ucap Jordan.
"Yahh, lo mah ngga asik, giliran kita udah disini lo malah pulang" cibir Arka.
Jordan langsung saja melenggang pergi dari markas Silent Boom ia tidak memperdulikan apa yang dikatakan Arka padanya.
"Berisik, dia butuh waktu sendiri" tegur Alan pada Arka.
"Nanti kalo bos Jordan marah sama lo, gara-gara lo rusak mood dia, mampus lo" ucap Zidan yang sengaja menakut-nakuti Arka.
Bersambung...........
Wah akhirnya setelah berabad-abad lamanya tidak update, akhirnya update juga😌
Gimana nih kangen gak sama kita?
Oh ya maafin ya kalo kedepannya bakal jarang update ☺️🙏Oke see you next time
Jangan lupa vote komennya, xixi itung-itung sedekah.💓