CHAPTER 09 - AKHIR PENANTIAN

110 4 0
                                    

INET Company - Markas Bulan

Setelah melalui pertarungan sengit melawan Ayane, semua tim Megaranger berada di Markas Bulan.

Miku mendapatkan perawatan yang intensif disana, selain peralatan medis yang cukup memadai dan akan lebih aman jika dirinya dirawat disana.

Shun dan Kouichiro juga menjalani pengobatan. Shun yang sebelumnya mendapatkan tusukkan lagi pada dada kirinya. Lalu Kouichiro banyaknya luka bekas cambukan dipunggungnya.

Sementara Chisato, Kenta, dan Yuusaku-san memiliki luka-luka ringan.

Sedangkan Ayane, ia juga mendapatkan perawatan tetapi diruang isolasi yang terpisah jauh dari jangkauan semua orang dimarkas bulan. Membiarkan Ayane sendiri terlebih dahulu agar emosinya stabil.

Karena sebelumnya ia sempat berontak untuk diobati, dirinya mengatakan bahwa ia lebih baik mati daripada diobati oleh Tim medis INET.

Saat ini Kenta, Kouichiro dan Chisato sedang berada di lorong ruangan kesehatan.

Mereka tidak masuk kedalam ruangan Miku dirawat, membiarkan Shun didalam yang menemani Miku. Dilain sisi mereka masih memiliki rasa bersalah saat pertarungan terjadi mereka tidak bisa melindungi Miku dari serangan Ayane yang cukup parah.

Chisato dan Kouichiro duduk bersebelahan tepat disamping ruangan Miku, sedangkan Kenta berdiri diseberang mereka dengan bersandar ditembok.

Dilain tempat Yuusaku-san sedang memeriksa ramuan-ramuan didalam botol kecil yang Ayane bawa selama pertempuran, ia langsung meneliti diruangannya. Cairan tersebut merupakan cairan dari Higanbana yang ia curi.

Higanbana juga sudah kembali ke markas, berkat bantuan Tim INET yang melacak langsung keberadaan Higanbana dan segera diamankan.

Kemana Shintaro, Jiro dan Kenji ?

Mereka sudah dijemput Tim INET untuk ikut ke markas bulan. Kenji juga mendapatkan perawatan yang sama seperti Kouichiro, sang kakak.

Shintaro dan Jiro bersikeras ingin ikut, karena mereka khawatir dengan keadaan teman-temannya. Jangan melupakan jasa mereka yang telah menolong Shun sebelumnya.

"Minna...daijobu kah?" Sapa Jiro yang berjalan mendekati Kenta, Kouichiro dan Chisato yang saat ini masing-masing terdiam ditempat.

"Kami baik-baik saja Jiro-kun, kau dan Shintaro-kun bagaimana?" Tanya Chisato kembali sambil mengembangkan senyum terbaiknya.

"Kami tidak apa-apa
Oh ya Kouichiro adikmu Kenji, masih diruangan gawat darurat. Ia harus beristirahat sampai infusnya habis, baru ia diperbolehkan pulang. Itu yang kudengar dari perawat medis disini" Ucap Jiro dengan menatap Kouichiro yang juga menatap balik ke arahnya.

"Terimakasih Shintaro dan Jiro mo" Jawab Kouichiro bersyukur.

Jiro hanya mengangguk dan menunjukkan senyuman khasnya.

"Miku wa? Bagaimana dengannya?" Tanya Shintaro yang akhirnya ia berbicara juga.

Semuanya terdiam membisu, tidak menjawab pertanyaan Shintaro. Entah harus menjawab apa, Miku belum juga sadar dari tidur nya.

"Miku sebentar lagi pasti bangun, mari kita doakan bersama-sama" Jawab Chisato kemudian sambil menatap sendu kelantai.

Shintaro dan Jiro paham, mereka semua tidak tahu kapan Miku akan terbangun atau bahkan ia akan tetap memejamkan matanya untuk waktu yang lama.

Selang beberapa menit, Kubota-hakase datang menghampiri mereka. Kedatangannya membuat semua yang ada disana refleks berdiri dan membungkuk hormat padanya.

PENANTIAN MIKU(✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang