🔞 demam sehari

9.3K 731 42
                                    


⚠️Warning
BoysLove
Draco x Harry
rate : M

no war, no magic
no death chara
vers. writer imagination

...

Hari ini pekerjaan Harry entah kenapa jadi sangat banyak, padahal biasanya ia hanya mengurus Scorpius.

Tapi mendadak anak asuh kesayangan nya, sekaligus ayah dari anak asuh nya itu terkena serangan demam yang cukup tinggi. Dan sejak pagi buta, Harry menghubungi Blaise untuk memberi tahu jika tuan besar mereka sakit.

"Hawwy..?".

"Sshh saya disini tuan muda".

Harry gak tega melihat Scorpius yang biasanya aktif, tiba tiba menjadi lemah begini.

Sedari tadi Harry gak berhenti menyenandungkan lagu tidur untuk Scorpius. Di tambah, anak asuh nya itu terus merengek.

Perlahan, Harry bawa Scorpius kedalam gendongan nya. Bocah kecil itu dengan manja, mendusel di dada Harry. Seperti mencari tempat terhangat dan ternyaman.

"Pucinggg..".

Harry mempuk-puk punggung Scorpius dengan lembut. Beberapa kali mengecek suhu Scorpius dengan menyentuh dahi nya.

Masih belum ada perubahan, padahal sudah dari subuh Harry memberikan obat nya. Sampai pagi ini, suhu tubuh Scorpius belum juga turun.

"Makan sedikit ya sayang".

Scorpius mengangguk, ia mulai membuka mulut kecil nya dan memakan bubur saring nya.

Harry merasa sangat sakit melihat keadaan Scorpius saat ini, entah karena apa tapi ia seolah juga merasakan sakit yang anak asuh nya itu rasakan.

Scorpius berhenti setelah suapan bubur ke 5 nya, bocah itu merasa sangat mual, mulut nya juga terasa pahit, dan tenggorokan nya juga sulit menelan terlalu banyak makanan.

Ia kembali mendusel di gendongan Harry yang terasa nyaman, aroma tubuh Harry juga membuat Scorpius merasa rileks. Scorpius jadi betah berlama lama digendongan Harry.

"Sekarang minum obat nya okay?, seperti yang tadi. Ayo kakak bantu ya".

Gak sulit memberikan Scorpius obat, anak itu dengan mudah nya menelan cairan yang bisa membantu menurunkan demam, dan meredakan rasa sakit di tubuhnya.

Dengan lembut Harry mengusap keringat yang menetes, di dahi Scorpius.

Efek obat nya mulai terlihat. Scorpius jadi semakin mengantuk, ditambah ayunan di gendongan Harry membuatnya merasa semakin nyaman.

Harry membaringkan tubuh kecil itu ke atas tempat tidur nya, lalu mengganti baju Scorpius yang basah karena keringat. Kemudian kembali mempuk puk tubuh yang hangat itu, hingga tertidur pulas.

Tanpa sadar Harry juga bersenandung kecil, semakin memberikan rasa nyaman pada anak asuh nya itu. Merasa kalau Scorpius sudah nyaman dalam tidur nya Harry mengecup dahi Scorpius, lalu memakaikan nya selimut.

Kamu akan menyukai ini

          

Kemudian mengecek ulang suhu tubuh anak asuh nya itu, menghela nafas lega ketika melihat panas nya sudah mulai turun.

Setelah memastikan Scorpius dalam keadaan aman, Harry keluar dari kamar anak asuh nya itu.

Telinga nya menangkap suara erangan, dan teriakan frustasi dari lantai bawah yang seperti nya berasal dari 2 orang dewasa. Kaki nya melangkah perlahan, dan saat tiba diujung tangga, mata hijau cantik nya melihat Draco sedang bekerja.

Banyak berkas dokumen yang berserak kan diatas meja, juga Blaise yang terlihat memijat pangkal hidung nya. Ia mungkin kesal dengan tingkah laku sahabat sekaligus atasan nya ini.

"Ayolah Drake, kalau sedang sakit jangan di paksakan bekerja. Hasilnya gak akan maksimal, kau sendiri yang mengatakan itu pada ku". bujuk Blaise untuk yang kesekian kali nya

"Gak, semua agenda hari ini harus selesai. Jadwalkan ulang semua meeting dan pertemuan ku dengan para kolega, juga antaralagi berkas berkas yang perlu ku tanda tangani". ujar Malfoy  muda itu

Wajah tampan nan arogannya terlihat sangat mengkhawatir kan. Kulit pucat nya terlihat semakin pucat dan kusam.

Harry juga bisa melihat, kantung mata yang menghitam dibalik kacamata yang Draco gunakan. Terlihat seperti nya lelaki itu sangat kelelahan, ditambah saat ia tau anak kesayangan nya juga sakit.

"Ayo Blaise, mana lagi berkas nya".

Blaise menghela nafas pasrah, pasal nya Draco sangat keras kepala. Secara gak sengaja mata nya menangkap sosok Harry syng sedang berjalan kearah dapur.

Harry juga melihat tatapan mata Blaise, ia mengkode lelaki itu agar tetap meladeni Draco dulu.

Paham dengan maksud Harry, Blaise memberikan beberapa dokumen. Ia sengaja memberikan tidak terlalu banyak, hanya untuk mengukur waktu saja, sampai Harry kembali dari dapur.

Dan benar saja, sekembali nya Harry dari dapur ia membawa 2 gelas. Yang Blaise gak tau isi nya apa.

"Mana lagi berkas nya Blaise".

"Ini berkas nya tuan". bukan suara Blaise yang menyahut, melainkan suara lembut Harry, membuat Draco mendongakkan kepala nya dan melihat pengasuh anak nya sedang tersenyum manis,"Rry?". Harry mengangguk dan meletakan 1 cangkir di depan Draco

Lalu cangkir yang 1 lagi ia berikan pada Blaise,"Untuk anda tuan, seperti nya anda juga butuh kopi dipagi hari yang cerah ini". Blaise mengangguk dan menerima kopi buatan Harry dengan sukacita, ia memang memerlukan kafein saat ini. Karena Draco sakit, sudah dipastikan Blaise yang akan menghandle semua pekerjaan Draco di kantor

"Anda harus istirahat tuan, seperti nya demam anda belum turun". ujar Harry masih dengan senyum nya

"Tapi pekerjaan ku banyak sekali Rry, bagaimana aku bisa istirahat?".

"Serahkan semua nya dulu kepada tuan Blaise. Jika anda sudah sembuh, anda bisa kembali bekerja".

Blaise diam diam setuju dengan Harry, kalau Draco bekerja saat sakit, semua pekerjaan akan jadi kacau, mau gak mau Blaise akan bekerja 2 kali lipat dari biasa nya.

"Aku bisa menghandle semua nya Rry".

Menghandle rambut pirang mu botak, kira kira itu adalah cercaan batin Harry yang berteriak sarkas, bahkan Harry yakin kalau Draco pasti sedang merasakan, pusing yang luar biasa.

Hebat sekali Malfoy itu, masih bisa menahan nya, dan kembali membaca dokumen dokumen dengan angka dan grafik yang Harry sendiri gak paham.

"Apa tuan gak sayang dengan tuan muda Scorpius?". ujar Harry terpaksa membawa nama anak asuh nya itu

Draco memandang Harry tajam, walau pun ia menyukai Harry, tapi ia akan tetap memilih Scorpius yang notabene adalah anak nya, darah daging nya. Jadi jangan salahkan Draco kalau ia marah, jika sesuatu terjadi menyangkut Scorpius.

"Apa maksudnya Rry, Scorppie adalah anak ku, tentu saja aku menyayangi nya".

"Jika anda menyayangi nya, ada akan beristirahat dan kembali pulih. Hingga cukup sehat agar bisa kembali bekerja, untuk memberikan waktu ada bermain bersama Scorpius".

"Maksud mu?".

"Tuan muda Scorpius pasti akan sedih, saat tau ayah nya sakit. Dan gak bisa bermain lagi bersama nya untuk beberapa waktu kedepannya".

"Tapi dia punya kau, yang akan menjadi teman bermain nya".

"Apa anda gak memikirkan perasaan tuan muda Scorpius?, tuan muda Scorpius selalu bercerita kepada saya. Kalau ia ingin sekali menghabiskan waktunya bersama ayah nya".

Draco melebarkan mata silver nya, ia gak menyangka kalau anak kesayangan nya itu sangat menyayangi nya juga.

"Tapi..".

"Bukan bermaksud lancang tuan, tapi anda perlu istirahat".

Harry meminta bantuan Blaise untuk membawa Draco ke kamar nya. Dan dengan senang hati pemuda berkulit eksotis itu membantu Harry.

"Bawa aku ke kamar Scorppie". pinta Draco

Selesai membantu Harry, Blaise pamit pergi. Ia harus ke kantor dan mengurus semua pekerjaan Draco hari ini.

"Rry, mata ku panas".

Harry hanya diam.

"Rry, kepala ku pusing".

Harry masih diam.

"Rry, kenapa kau cantik sekali".

Harry mulai menyiritkan dahi nya.

"Rry, tubuh mu sangat sexy jika berkeringat".

Harry kesal, tapi dia bisa menahan nya.

"Rry, apa kau ingin merasakan surga bersama ku?".

Harry mulai mengatur nafasnya untuk meredakan amarahnya.

"Rry, bokong mu sangat empuk dan kenyal, dan montok, dan menggemaskan".

Cukup sudah, Harry menutup mulut Draco dengan kain kompres. Mulut  yang gak berhenti meracau dan mengoceh. Dengan kata kata yang Draco utarakan sangat frontal dan sangat gak pantas didengar.

"Dasar pria gila, tapi tampan". bisik Harry pelan

Dengan telaten, Harry kembali merawat Draco. Hampir sama seperti ia merawat Scorpius.

Ia mengompres dahi Draco, karena suhu tubuh Draco ternyata cukup tinggi, ia juga mengelus tangan Draco agar tuan nya itu lekas tidur, dan bisa beristirahat, sambil bersenandung pelan, hingga mata nya ikut terpejam dengan buaian semilir angin.

Tapi semua itu buyar saat ia merasakan paha nya di elus, dan sesekali di remas remas oleh tangan seseorang.

Harry yakin kalau hanya ada mereka ber3 dikamar itu. Lantas siapa yang dengan kurang ajar nya meremas sensual paha nya.

Mata nya terbuka, menampilkan hijau nya hutan tropis yang indah dan menenangkan, tapi pandangan mata nya sangat tajam dan menyeramkan. Ia melihat ke bawah, dan tercengang.

Dipaha nya, tangan Draco bertengger dengan nyaman. Bahkan sesekali mengelus dan meremas dengan gemas.

Harry kembali terkejut dengan kelakuan Draco saat sakit, sampai ia gak merasakan kalau tangan Draco perlahan mulai naik ke area pangkal paha nya.

Dan sedang mengelus sesuatu, yang menonjol dibalik celana nya tanpa sadar.

.

.

tempoles ♻️

🔞 [Boys Love] My Sweet Babysitter ||Drarry draco x harryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang