irene tidak tahan jika begini, dia berdiri lalu mengikuti suho dan gadis yang dengan setia berjalan di samping suho.
suho yang memang sudah tahu ada irene disini hanya bersikap biasa saja. tadi bodyguardnya yang bertugas mengawasi suho mengirim padanya pesan bahwa irene dan sepupunya mengikuti dirinya.
"oppa kau mau yang ini?"
"apa yang anda lakukan?" datar suho mendorong tangan sinb yang ingin memakaikan dasi pada lehernya
"aku ingin melihat apa ini co-"
"cepat. waktu mu sudah habis" datar suho meninggalkan sinb begitu saja
"Yak oppa! tunggu aku" mengejar suho
irene mempercepat langkahnya mengikuti suho yang hilang jejak.
"aish kemana sih mereka?" kesal irene
grep!...
"YA L-"
chup
bibirnya tiba-tiba tersumpal dengan bibir yang lebih tebal darinya
irene membalalakan matanya melihat siapa yang berani menciumnya
"mengikuti ku?" datar suho saat melepaskan bibirnya yang menempel pada irene
"Yak anak ini!" kesal irene memukul dada suho kencang
suaminya ini dingin-dingin berwajah flat tapi suka sekali menyosor. mana nyosornya tiba-tiba, irene pikir tadi dia sedang di nodai oleh orang lain.
"kau tau aku dari mana?" tanya irene yang malu karena dia ketahuan mengikuti suho
"bukan urusan mu" ucap suho menarik tangan irene untuk pulang saja
"lepaskan. apa kau tidak ingin menghabiskan waktu dengan mantan cinta buta mu itu?" oceh irene di sepanjang jalan menuju pintu keluar dari tempat perbelanjaan yang ramai itu.
"diamlah"
irene diam saat mendengar suara datar bariton suho.
****
hari ini tidak ada nyonya song di rumah. dan sehun jungkook pun tidak ada dirumah
pekerja juga tidak ada dirumah, hanya suho irene dan bodyguard yang didepan saja yang berada di mension saat ini.
suho tahu irene hari ini bolos dari kantor lee minho karena mengikuti dirinya, dan suho dalam hati senang karena irene rela bolos demi dirinya.
irene sedang mandi sementara suho sedang berfikir keras untuk merayakan satu tahun pernikahan mereka.
ayolah meskipun suho menikahi irene karena kepepet tapi dalam hal ini suho harus bertanggung jawab karena dia sudah meminag anak orang
terlebih dia meminang gadis itu tanpa sepengetahuan orang tua irene, membuat suho harus menyenangkan gadis itu dengan kejutan diam-diam nya.
"antar ke mension. jam tujuh semua sudah selesai"
tutt
tinggal menyuruh orang lalu menunggu beberapa jam dan semuanya beres. begitulah suho, si anak kaya raya yang suka memerintah.
irene keluar dengan handuk yang menutupi tubuhnya, berjalan melalui suho begitu saja dan menuju closets nya.
saat memasuki closet, irene melihat disana gaun putih yang sedang disediakan untuk nya. irene keluar dari closets untuk bertanya pada suho , namun suho sudah tidak ada disana
irene bodo amat, dia mengabaikan gaun itu lalu menuju baju casual untuk dirinya pakai.
"what the hell" batin suho saat melihat irene keluar dengan baju casul saja
sudah capek-capek suho mencari baju gaun untuk irene pakaikan buat acara malam nanti tapi wanita itu tidak memakainya
irene hanya bodo amat saja, dia berjalan ingin keluar dari kamar karena sumpek melihat wajah flat suho yang belum jujur padanya
"ganti baju itu" dingin suho
irene membalikkan tubuhnya saat mendengar suara suho
"apa?" aneh irene
suho menarik irene untuk kembali ke closets lagi.
"pakai ini" suruh suho menunjuk baju gaun putih itu
"tiak mau! tidak ada acara untuk apa memakai baju sep-"
"pakai"
"tidak mau"
"baiklah" suho menarik tubuh irene hingga terbentur dengan dadanya
tangan kekar lelaki itu menuju ke ujung baju casual irene yang berwarna hitam
"apa yang mau kau lakukan" panik irene saat suho menarik bajunya ke atas
"Baiklah baiklah...." kesal irene dari pada dirinya digempur habis-habisan lebih baik dituruti saja.
****
irene tidak tahu lagi berbicara apa saat meliat semua kejutan yang suho berikan padanya
Yah, meskipun suho hanya memasang wajah datarnya saja tapi mampu membuat irene merasa berbunga-bungan atas kejutan di mension ini.
bunga-bunga, meja makan dipenuhi santapan daging mahal,lilin yang berbentuk minimalis yang menyala dan jangan lupakan juga dengan ucapan kata selamat anniversary mereka.
"kau melakukan ini semua" tanya irene tidak percaya menatap suho yang didepanya
hanya gelengan yang suho berikan.
"eomma melakukanya" ucap suho
irene memutar bola matanya malas. dia sudah tersanjung karena berfikir ini kejutan dari suho.
"harusnya aku sudah tau dari awal dan bersikap biasa saja tapi bisanya-bisanya aku berfikir kejutan ini dari manusia es dan flat seperti mu" kesal irene yang sudah hilang mood nya.
suho hanya bodo amat dan menyantap hidangan daging itu.
irene ingin melempar pisau pemotong daging ini ke uluh hati suho saja rasanya.
hampir dua jam mereka berada di meja makan dengan nuansa romantis itu tanpa melakukan apapun selain makan dan minum.
aih, padahal tadi suho sudah berangan-angan akan mengajak irene berdangsa tapi kenapa sekarang dia tidak punya nyali.
"kau tidak ingin punya anak?" tanya irene tiba-tiba
ingatan suho langsung berputar pada keguguran irene 6 bulan yang lalu. yang tadinya dia sudah sembuh gini di ingatkan lagi ada dendam yang tumbuh dalam hati suho
"jujur saja untuk saat ini aku tidak ingin memiliki anak karena takut" irene
"aku tidak mau mempunyai anak dengan suami yang tidak bisa mengetreat aku dan juga anak ku nanti nya. dan satu lagi, aku belum siap memiliki anak dengan suami yang tidak memiliki perasaan pada ku"
ucapan irene membuat lidah suho keluh dan juga membisu.
irene seolah mematahkan semangatnya untuk memiliki anak.
"kau menolak ku?" tanya suho datar mendekati bangku irene
irene hanya diam saja
jari telunjuk suho mengangkat dagu irene, "sombong sekali dirimu nona bae" smirk suho
"tuan lee anda tadi sedang menelfon, dia bersedia menjadi suami kedua anda bagaimana jika anda memiliki anak saja dengan nya?"
plak
satu tamparan irene layangkan pada pipi suho yang seperti sedang merendahkanya.
"jaga bicara mu" tunjuk irene pada suho
"punya anak? anda ingin punya anak dengan cepatkan? lakukan sekarang" marah irene
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.