A.
Aku tidak bisa diam, mencoba untuk tidur berkali kali, berguling kekanan dan kekiri tapi tetap saja mata ku tidak mau terpejam
Aku mendudukan diri, menatap Jaehyun yang tengah berbaring sembari bermain dengan ponselnya di sofa
"masih belum bisa tidur juga?" ia menatap ku, aku mengangguk
Ia juga mengangguk dan kembali dengan ponselnya
Aku berdecak dan kembali merebahkan diri ku, memaksa mata ku untuk terpejam
Hhhhh aku terus terbayang pernikahan sialan ini dan bagaimana bisa Jaehyun mengingat ulang tahun ku
Benar benar menyebalkan
Tapi bukannya wajar dia mengingatnya, kami merayakan ulang tahun bersama setiap tahun jadi seharusnya itu bukan hal yang aneh
Tapi tetap saja
Shibal
Sepertinya setelah menikah dosa ku akan lebih banyak karena aku akan lebih sering mengumpat
Aku segera beranjak dan pergi ke balkon membuat Jaehyun menatap heran,
"diluar dingin" ujarnya yang tidak aku hiraukan
Aku berpegangan pada pagar besi dan menatap langit malam Jakarta, tidak ada bintang malam ini karena awan yang begitu tebal, tapi gemerlap kota memanjakan mata ku
Ku dengar pintu tergeser, dan tak lama ada benda hangat menutupi bahu ku
Aku melirik selimut yang sudah memeluk hangat tubuh ku, kemudian menatap Jaehyun yang mengambil tempat disebelah ku
Pria ini kenapa si
Kesurupan kah
Aku bergidik, hhhhuuuu ternyata sangat dingin
"masuk gih nanti lo masuk angin"
"lo kan gak tahan dingin" ucapnya sebelum berlalu melewati ku dan kembali kekamar
Aneh
B.
Jaehyun segera turun begitu selesai memarkirkan mobilnya, dia mungkin mengambil barang di bagasi mobil
Aku kemudian turun dan segera berjalan menuju kerumah ku,
Hhhhh melegakan bisa pulang kerumah,
Ku lihat mamah sedang bersantai di ruang tengah, ia membulatkan matanya menatap ku
Mamah berlari kecil menghampiri ku "kenapa kamu disni?" aku menatap mamah bingung "ya inikan rumah ku" jawab ku
"mana Jaehyun?"
"ya dirunah nya" jawab ku lagi
Mamah segera memukul bokong ku, "kamu ini gimana si, kenapa malah kesini"
"aw, mamah apaan si"
"Pagi Mah" sapa seseorang, itu Jaehyun
"pagi anak mamah" Jaehyun menghampiri dan memeluk mamah, menyebalkan
"kalian kenapa balik lebih cepat?" tanya mamah
"siang ini kita ada kelas" mamah melirik kami berdua bergantian
Beliau berdecak "bolos sehari apa susahnya, kalian kan pengantin baru"
"maah apaan siii" rengek ku
Pengantin baru apanya
"mamah bener kan, lagian bolos sekali juga gakpapa, kan ada jatah bolos" aku memutar bola mata malas
"loh Jaehyun barang gue mana?"
"kok gak lo bawain" protes ku membuat mamah lagi lagi memukul ku,
"kamu ini, kenapa Jaehyun harus bawa barang kamu kesini"
"ya karena kan aku tinggal disini"
Mamah memijat keningnya "Tara dengar mamah, setelah menikah kamu harus tinggal sama Jaehyun dirumahnya"
Hhhhh
Menyebalkan
"kenapaaaa, aku maunya tinggal disini"
"Tara" tegur mamah
"kamu ini kan istri Jaehyun sekarang, ya harus tinggal sama suami kamu"
"Mah"
"Tara"
"Tara masih mau disini" ucap ku
"gakpapa mah kalau Tara masih mau disini, lagian kan rumah kita dekat" ucap Jaehyun, aku mengangguk setuju
"aduhh maaf ya Jaehyun" ucap mamah, aku segera berlari menuju kamar ku
"dah Jaehyun" teriak ku dari lantai atas
"Jaehyun pulang dulu ya mah" ucap Jaehyun
C.
"loh Jaehyun, mana Tara?" tanya mamih Jaehyun ketika anaknya itu baru saja masuk kedalam rumah
"dirumahnya" jawab Jaehyun singkat
Mamih nya mengangguk seakan paham, mungkin gadis itu belum terbiasa dan masih merindukan orang tuanya, gakpapa
Tara butuh waktu
"Jaehyun kekamar" ucap Jaehyun yang diangguki mamih nya
Jaehyun segera membantingkan dirinya ke kasur, tidur di sofa cukup membuat punggungnya sakit
Ia menghela nafas dan meraih ponsel dari sakunya
Tara
OnlineHari ini lo kelas jam berapa?|
|gajadi
|dosen gue gabisaOke|
ReadJaehyun meletakan ponselnya di nakas, ia menghela nafas
D.
Malam ini kami sekeluarga makan bersama di rumah Jaehyun, semua berlangsung dengan baik dan aku menikmati makanannya, ya makanan di rumah Jaehyun tidak pernah gagal
Ditengah tengah kegiatan makan malam kami, papih tiba tiba saja menyodorkan sebuah kunci ke arah Jaehyun
"ngomong-ngomong papih sudah menyiapkan rumah kalian, mungkin seminggu lagi sudah bisa ditempati"
"kenapa?" tanya ku
"maksudnya?"
"kenapa kita harus tinggal terpisah, kenapa kita gak tetap tinggal disini" ujar ku, apa apaan, aku hanya tinggal berdua dengan Jaehyun
YANG BENER SAJA
"Tara kalian kan sudah menikah, kalian harus tinggal sendiri agar bisa lebih mandiri"
Aku menghembuskan nafas tidak percaya dan melirik Jaehyun yang duduk di hadapan ku, tampak baik baik saja dengan ini semua
Apa aku berlebihan?
Hhhhhh pokoknya aku tidak mau hanya tinggal berdua dengan Jaehyun
"tapi pih, kalau kita tinggal terpisah nanti bagaimana kalau kalian kesepian" para orang tua tertawa
"kenapa seperti kalian ini mau tinggal di luar negeri saja, kita kan masih di kota yang sama, kita bisa saling berkunjung" ucap mamih
Ck
"sudah, ayo selesaikan makannya"
Makan malam telah usai dan sekarang aku ada dikamar Jaehyun dengan pria itu yang baru saja kembali dari kamar mandi, dia langsung naik ke kasurnya
"Jaehyun tunggu" ucap ku membuat pria itu melirik ku bingung
"lo mau ngapain?"
"tidur" jawabnya
"di kasur?"
"ya iyalah, dimana lagi" ucapnya sembari membaringkan dirinya
"terus gue gimana? Gue gak mau tidur sekasur sama lo" Jaehyun berdecak
"sofa kamar gue empuk" ucapnya enteng,
Tega banget
"kenapa gak lo aja yang tidur di sofa" ujar ku
Jaehyun bangun dan kini menatap ku, "kenapa gue harus?"
Aku gelagapan "ya lo ngalah lah sama gue" ia berdecak sebelum kembali membaringkan tubuhnya
"ini kamar gue kalau lo lupa" ucapnya
"ya tapi kan tidur di sofa, sofanya terlalu kecil Jaehyun""hssttt jangan berisik, gue besok ada kelas pagi" ucap pria itu mengubah posisinya membelakangi ku
Menyebalkan
Aku meraih bantal dan membaringkan diri ku di sofa, mencoba untuk tidur
Hhhh tapi ini bener bener gak nyaman, berkali kali aku mencoba untuk tidur
Gak bisa
Aku beranjak dan segera menuju arah kasur, aku membanting bantal ku membuat Jaehyun terbangun dan kini menatap ku bingung
"gue bakal tidur disini" aku meraih guling dan menaruhnya di tengah tengah, "jangan ngelewatin batas"
"dan jangan macem macem"
Jaehyun terkekeh "siapa juga yang mau macem macem sama lo"
Kurang ajar
"udah jangan berisik" ucapnya sebelum kembali ke posisinya semula,
Aku juga ada kelas pagi besok, aku segera membaringkan diri ku, melirik Jaehyun sekilas sebelum membelakanginya dan mencoba untuk tidur...