05

112 11 5
                                    

A.

Aku tidak bisa diam, mencoba untuk tidur berkali kali, berguling kekanan dan kekiri tapi tetap saja mata ku tidak mau terpejam

Aku mendudukan diri, menatap Jaehyun yang tengah berbaring sembari bermain dengan ponselnya di sofa

"masih belum bisa tidur juga?" ia menatap ku, aku mengangguk

Ia juga mengangguk dan kembali dengan ponselnya

Aku berdecak dan kembali merebahkan diri ku, memaksa mata ku untuk terpejam

Hhhhh aku terus terbayang pernikahan sialan ini dan bagaimana bisa Jaehyun mengingat ulang tahun ku

Benar benar menyebalkan

Tapi bukannya wajar dia mengingatnya, kami merayakan ulang tahun bersama setiap tahun jadi seharusnya itu bukan hal yang aneh

Tapi tetap saja

Shibal

Sepertinya setelah menikah dosa ku akan lebih banyak karena aku akan lebih sering mengumpat

Aku segera beranjak dan pergi ke balkon membuat Jaehyun menatap heran,

"diluar dingin" ujarnya yang tidak aku hiraukan

Aku berpegangan pada pagar besi dan menatap langit malam Jakarta, tidak ada bintang malam ini karena awan yang begitu tebal, tapi gemerlap kota memanjakan mata ku

Ku dengar pintu tergeser,  dan tak lama ada benda hangat menutupi bahu ku

Aku melirik selimut yang sudah memeluk hangat tubuh ku, kemudian menatap Jaehyun yang mengambil tempat disebelah ku

Pria ini kenapa si

Kesurupan kah

Aku bergidik,  hhhhuuuu ternyata sangat dingin

"masuk gih nanti lo masuk angin"

"lo kan gak tahan dingin" ucapnya sebelum berlalu melewati ku dan kembali kekamar

Aneh

B.

Jaehyun segera turun begitu selesai memarkirkan mobilnya, dia mungkin mengambil barang di bagasi mobil

Aku kemudian turun dan segera berjalan menuju kerumah ku,

Hhhhh melegakan bisa pulang kerumah,

Ku lihat mamah sedang bersantai di ruang tengah, ia membulatkan matanya menatap ku

Mamah berlari kecil menghampiri ku "kenapa kamu disni?" aku menatap mamah bingung "ya inikan rumah ku" jawab ku

"mana Jaehyun?"

"ya dirunah nya" jawab ku lagi

Mamah segera memukul bokong ku, "kamu ini gimana si, kenapa malah kesini"

"aw, mamah apaan si"

"Pagi Mah" sapa seseorang, itu Jaehyun

"pagi anak mamah" Jaehyun menghampiri dan memeluk mamah, menyebalkan

"kalian kenapa balik lebih cepat?" tanya mamah

"siang ini kita ada kelas" mamah melirik kami berdua bergantian

Beliau berdecak "bolos sehari apa susahnya, kalian kan pengantin baru"

"maah apaan siii" rengek ku

Pengantin baru apanya

"mamah bener kan, lagian bolos sekali juga gakpapa, kan ada jatah bolos" aku memutar bola mata malas

"loh Jaehyun barang gue mana?"

Kamu akan menyukai ini

          

"kok gak lo bawain" protes ku membuat mamah lagi lagi memukul ku,

"kamu ini, kenapa Jaehyun harus bawa barang kamu kesini"

"ya karena kan aku tinggal disini"

Mamah memijat keningnya "Tara dengar mamah, setelah menikah kamu harus tinggal sama Jaehyun dirumahnya"

Hhhhh

Menyebalkan

"kenapaaaa, aku maunya tinggal disini"

"Tara" tegur mamah

"kamu ini kan istri Jaehyun sekarang, ya harus tinggal sama suami kamu"

"Mah"

"Tara"

"Tara masih mau disini" ucap ku

"gakpapa mah kalau Tara masih mau disini, lagian kan rumah kita dekat" ucap Jaehyun,  aku mengangguk setuju

"aduhh maaf ya Jaehyun" ucap mamah, aku segera berlari menuju kamar ku

"dah Jaehyun" teriak ku dari lantai atas

"Jaehyun pulang dulu ya mah" ucap Jaehyun

C.

"loh Jaehyun, mana Tara?" tanya mamih Jaehyun ketika anaknya itu baru saja masuk kedalam rumah

"dirumahnya" jawab Jaehyun singkat

Mamih nya mengangguk seakan paham, mungkin gadis itu belum terbiasa dan masih merindukan orang tuanya, gakpapa

Tara butuh waktu

"Jaehyun kekamar" ucap Jaehyun yang diangguki mamih nya

Jaehyun segera membantingkan dirinya ke kasur, tidur di sofa cukup membuat punggungnya sakit

Ia menghela nafas dan meraih ponsel dari sakunya

Tara
Online

Hari ini lo kelas jam berapa?|

|gajadi
|dosen gue gabisa

Oke|
Read

Jaehyun meletakan ponselnya di nakas, ia menghela nafas

D.

Malam ini kami sekeluarga makan bersama di rumah Jaehyun, semua berlangsung dengan baik dan aku menikmati makanannya, ya makanan di rumah Jaehyun tidak pernah gagal

Ditengah tengah kegiatan makan malam kami, papih tiba tiba saja menyodorkan sebuah kunci ke arah Jaehyun

"ngomong-ngomong papih sudah menyiapkan rumah kalian, mungkin seminggu lagi sudah bisa ditempati"

"kenapa?" tanya ku

"maksudnya?"

"kenapa kita harus tinggal terpisah, kenapa kita gak tetap tinggal disini" ujar ku,  apa apaan, aku hanya tinggal berdua dengan Jaehyun

YANG BENER SAJA

"Tara kalian kan sudah menikah, kalian harus tinggal sendiri agar bisa lebih mandiri"

Aku menghembuskan nafas tidak percaya dan melirik Jaehyun yang duduk di hadapan ku, tampak baik baik saja dengan ini semua

Apa aku berlebihan?

Hhhhhh pokoknya aku tidak mau hanya tinggal berdua dengan Jaehyun

"tapi pih, kalau kita tinggal terpisah nanti bagaimana kalau kalian kesepian" para orang tua tertawa

"kenapa seperti kalian ini mau tinggal di luar negeri saja, kita kan masih di kota yang sama, kita bisa saling berkunjung" ucap mamih

Ck

"sudah, ayo selesaikan makannya"

Makan malam telah usai dan sekarang aku ada dikamar Jaehyun dengan pria itu yang baru saja kembali dari kamar mandi, dia langsung naik ke kasurnya

"Jaehyun tunggu" ucap ku membuat pria itu melirik ku bingung

"lo mau ngapain?"

"tidur" jawabnya

"di kasur?"

"ya iyalah, dimana lagi" ucapnya sembari membaringkan dirinya

"terus gue gimana? Gue gak mau tidur sekasur sama lo" Jaehyun berdecak

"sofa kamar gue empuk" ucapnya enteng,

Tega banget

"kenapa gak lo aja yang tidur di sofa" ujar ku

Jaehyun bangun dan kini menatap ku, "kenapa gue harus?"

Aku gelagapan "ya lo ngalah lah sama gue" ia berdecak sebelum kembali membaringkan tubuhnya

"ini kamar gue kalau lo lupa" ucapnya
"ya tapi kan tidur di sofa, sofanya terlalu kecil Jaehyun"

"hssttt jangan berisik, gue besok ada kelas pagi" ucap pria itu mengubah posisinya membelakangi ku

Menyebalkan

Aku meraih bantal dan membaringkan diri ku di sofa, mencoba untuk tidur

Hhhh tapi ini bener bener gak nyaman, berkali kali aku mencoba untuk tidur

Gak bisa

Aku beranjak dan segera menuju arah kasur, aku membanting bantal ku membuat Jaehyun terbangun dan kini menatap ku bingung

"gue bakal tidur disini" aku meraih guling dan menaruhnya di tengah tengah, "jangan ngelewatin batas"

"dan jangan macem macem"

Jaehyun terkekeh "siapa juga yang mau macem macem sama lo"

Kurang ajar

"udah jangan berisik" ucapnya sebelum kembali ke posisinya semula,
Aku juga ada kelas pagi besok, aku segera membaringkan diri ku, melirik Jaehyun sekilas sebelum membelakanginya dan mencoba untuk tidur

...

We Got Married • Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang