BAB 7

2.5K 363 39
                                    

Minggu berganti bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minggu berganti bulan. Begitu juga, bulan berganti bulan.

Meskipun bulan menyukai bumi,  bumi menyukai matahari.

Begitu juga dengan kehidupan? walaupun kau menyukainya, tetapi ia menyukai orang lain lantas apa yang akan kau buat?

Disinilah pikiran Rin tercampur aduk. Sudah sejak sebulan lalu (Name) tak pernah membalas pesannya. Sudah beribu-ribu pesan ia kirim.

Ia ingin sekali menghampiri panti asuhan. Tapi apa dayanya? Ia pulang selalu jam malam. Sedangkan jam malam panti tak menerima tamu datang.

Apa ada orang baru? pikir Rin.

Rin mengigit bibir bawahnya. Kenapa ia segelisah ini? Takut kehilangan akannya? Mungkin seminggu atau dua minggu Rin akan mewajarkan kesibukan (Name). Tetapi, kenapa sebulan?

Haruskah sebulan?

Dan ya..Rin ingin mengajak akhir bulan ini untuk pergi ke pasar malam yang dikatakan Reo. Ia juga sudah menyiapkan segala hal untuk bisa pergi ke pasar malam itu.Kembang api, makanan-makanan enak, dengan tawa senang (Name). Wah.. menyenangkan!

Tetapi takdir mengatakan hal lain. Rin menatap kasurnya. Rasanya malas rebahan mulu.

Ia melirik jam dinding. Menunjukkan pukul dua belas siang. Hari ini adalah hari minggu. Pas sekali, ia bisa berjumpa dengannya kan?

Rin mengambil jaketnya, dan memoleskan lip balm. Ia tak mau melihat seorang yang membuatnya nyaman melihat bibir Rin pecah-pecah bukan?

Ia menyuruh supir pribadinya dan menyiapkan mobil. Rin menyemprotkan parfum kesukaannya dan menyisir rambutnya dengan tangannya.

'cakep' batinnya

•••

"Kak..udah ketemu?" tanya Olive

"Belum. Kakak sudah mencarinya. Sudah sebulan..apa hilang beneran ya?" gelisah (Name)

Ia mencari-cari kabel cas  handphone miliknya. Tiba-tiba hilang begitu saja. Dan ya.. handphone (Name) mati. Habis baterai.

Ia gelisah. Sebulan ini ia tak mengirim kabar kepada Rin. Ia tak bisa mencari barang itu dengan cepat. Ia pulang selalu jam dua belas malam karena bekerja di dua tempat sekaligus. Sore di ramen bibi, dan malam di Starbucks.

(Name) mengelap pelipisnya dan menepuk pipinya.

"Kok bisa hilang ya.." gumam (Name)

"Kakak..ada tamu" ucap Nana

"Eh? Siapa?"

"Kakak Rin" ucap Nana

𝐏𝐄𝐑𝐓𝐄𝐌𝐔𝐀𝐍 𝐊𝐈𝐓𝐀 : Rin Itoshi✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang