Sudah beberapa tahun lama nya. Rose masih bersikap biasa saja seperti dulu. Ia juga jarang menemui adik ipar beserta ponakan nya.
Terkadang ia hanya bertemu Lisa tanpa adanya Jennie dan si kecil. Rose masih sulit menerima kenyataan kalau adiknya menikah dengan orang yang sudah membuat hancur kehidupan sang adik dulu.
Walau Rose tau semua itu hanya lah sebuah rencana Lisa. Namun tetap saja,Rose tidak pernah setuju itu. Apalagi dengan adanya anak di antara Jennie dan Lisa. Itu akan mempersulit semua.
Setelah pulang dari luar negeri karena urusan bisnis nya. Rose terpikirkan untuk pergi ke mansion sang adik.
Ia sudah menghubungi Lisa beberapa kali namun ponsel adik nya tidak aktif. Jadi dia memutuskan untuk langsung pergi ke sana saja.
Saat ini ia sudah sampai di depan mansion yang mewah milik Lisa. Para bodyguard membungkuk dan memberi sapaan karena tau siapa Rose.
Rose menanggapi dengan senyuman tipis dengan tetap melanjutkan langkah nya memasuki mansion.
Baru saja ia masuk. Teriakan antusias anak kecil terdengar begitu jelas memenuhi mansion.
"Aunty!"
Rose tersenyum tipis merendahkan tubuh nya dan merentangkan tangannya. Baby L langsung memeluk tubuh aunty nya itu dengan penuh kerinduan.
Terhitung sudah hampir dua bulan ia tidak bertemu dengan Rose. Terkadang Rose mengajaknya pergi walau tidak sering.
"Hai baby. Do you miss me?"Rose menggendong tubuh ponakan nya dan membawa ke ruang tamu.
"Yes. Baby sangat merindukan aunty"Baby L terkikik. Ia merasa senang karena aunty nya datang.
Rose tersenyum mengecup pipi baby L. Ia kini memangku tubuh kecil itu.
"Di mana mommy and dada?"
"Mmm mommy ada di kamar kalo dada baby tidak tau"Baby L menggeleng kepala nya di akhir.
Rose mengkerutkan kening nya. "Ohya? Pasti dada mu sedang di kantor."
"Yaaa dan baby tidak menyukai itu"Baby L cemberut. Ia tidak suka jika Lisa tidak ada bersamanya. Lisa lebih sering berada berada di luar daripada bermain bersamanya.
"Dada bekerja oke. Baby suka mainan kan?jika dada bekerja pasti banyak uang. Jadi kalau baby meminta mainan pasti langsung di belikan"Rose bisa berbicara lumayan panjang hanya kepada Lisa dan baby L.
Rose tersenyum sampul mengelus rambut ponakannya. Ia tidak mau membuat anak itu bersedih.
•
Lisa melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang. Ia baru saja pulang dari kediaman Jisoo. Entah apa yang mereka bahas. Namun ini masih tentang masalah beberapa tahun yang lalu.
Ia terhenti ketika ada lampu merah. Lisa menoleh ke sekitar nya. Tatapan nya tertuju pada sebuah toko boneka.
Entah kenapa hatinya tergerak menyuruh nya ke sana. Ia teringat dengan permintaan sang anak yang menginginkan boneka yang unik itu.
Lisa berpikir sejenak. Ia membelikan mainan kepada baby L pada saat bersama Jennie. Tidak pernah ia sengaja membeli untuk sang anak. Jika bukan karena sang istri yang menyuruh,Lisa tidak membelikan anaknya mainan.
Namun kali ini entah kenapa ia seakan di suruh untuk melakukan itu. Lisa masih merasa ragu. Kali ini saja,tidak ada salah nya bukan?
Sudah hal wajar membelikan seorang anak mainan. Apalagi anak kandung.
•
KAMU SEDANG MEMBACA
THEY MUST FEEL
Fanfiction"Membalas atau membiarkan?" Lalisa yang melihat sang Ibu tewas tepat di hadapannya. Lisa bertekad menghancurkan seluruh keluarga Kim beserta keturunannya,tidak akan ia biarkan mereka menikmati hidup dengan tenang. Mereka harus merasakan semua yang t...