89. Sexy Body

10.7K 271 46
                                    

Selamat dini hari dan salam rindu, guys 🥺

Masih menunggu Erwin X Rashti?

Enjoy the Story ❤️

.

Rashti POV

Entah sejak kapan seluruh benang yang menempel pada tubuhku telah menghilang. Aku tidak tahu, atau lebih tepatnya tidak sadar. Cumbuan panas dan lihai yang Erwin berikan membuatku mabuk kepayang. Terlalu nyaman dan larut dalam suasana panas menggairahkan. Bahkan, tanpa sehelai pakaianpun, tubuhku tak merasakan dinginnya AC dalam ruangan. Justru aku menggeliat layaknya cacing kepanasan.

Erwin masih dengan setia bermain pada tubuhku. Menggunakan lidah basahnya untuk menjamah di banyak tempat. Bagian bibir dan wajah tentu saja diekspol dengan baik. Dilanjutkan dengan bergerilya di bagian leher dan mendarat di dada.

Tubuhku membusung naik, melengkung ke atas saat Erwin mulai banyak bermain di sana. Tangan besar pria itu menyentuh area sensitifku, memegangi dua gundukan empuk dan meremasnya.

"Nh!" Aku mendesah tertahan, mengigit bibir bawahku sendiri akibat luapan kenikmatan.

Selama ini, mungkin, ini adalah kali pertama aku benar-benar menerima dan menikmati sepenuh hati dari permainan yang Erwin lakukan. Membiarkan pria itu menggunakan mulut untuk memanjakan tubuhku dengan banyak rangsangan.

Juga, ini adalah kali pertama, aku melayani Erwin dengan suka rela. Bukan terus menjadi seorang yang diserang, melainkan penyerang.

"Wow, kau lebih agresif kali ini, Rashti," kata Erwin yang terkekeh pelan kemudian.

"Bukankah ini yang kau inginkan?" tanyaku sembari menekan bagian selangkangan pria itu dengan tangan.

Erwin tidak menjawab, tetapi geraman darinya kuanggap sebagai sebuah keberhasilan. Aku tersenyum nakal, menggantikan Erwin yang sebelumnya menjamahku, kini aku yang menjamah dirinya. Memberikan service terbaik yang bisa kulakukan dengan tangan dan bahkan secara oral.

Rambutku ditarik dengan paksa, membuatku mendongak pada pria yang bertumpu lutut di atas pembaringan.

"Damn! Kau semakin sexy jika seperti ini, Honey." Panggilan yang amat aku rindukan.

Erwin agaknya menjadi semakin tidak sabaran. Ia menarikku dan membantingku jatuh di atas tempat tidur. Membuat diriku sepenuhnya telentang, juga mengangkang. Ia mulai melakukan aktivitas panasnya, mengisi diriku dengan gerakan yang luar biasa. Aku terbuai, terbawa dalam nikmatnya gairah bercinta.

***

Aku menghela napas panjang. Kejadian semalam masih terngiang dalam ingatan. Tidak terhitung berapa ronde yang kami lewatkan. Yang jelas, aku sampai tak mampu lagi untuk membiarkan mataku terbuka dan berakhir terpejam.

Di sampingku, masih tertidur pulas Erwin dengan wajah teduhnya. Kalau dipikir-pikir, dalam keadaan tidur seperti ini, Erwin benar-benar tidak terlihat seperti seorang mafia. Wajahnya damai, dengkuran halus dalam tidurnya juga membuat kengeriannya menghilang.

Tidakkah Erwin terlihat seperti pria normal pada umumnya? Ya, mungkin memang begitu. Pikiran buruk yang terus hinggap dalam kepalaku telah membuatku melihatnya dari sisi yang paling salah.

Aku mengusap wajah lembutnya, rahang pria itu sedikit terbuka. Wajah Erwin tetap tampan meski dalam tidurnya. Tanganku bergerak dengan lancang, menyusuri setiap inchi wajahnya dan beralih pada usapan lembut di kepala.

Tak hanya itu, aku menyingkap selimut yang menutupi tubuh telanjang kami berdua. Memperhatikan otot-otot Erwin yang tercetak sempurna. Kalau dilihat dari dekat begini, aku baru sadar kalau Erwin memiliki beberapa bekas luka. Kurang perhatianku selama ini membuatku sedikit buta. Oh, rupanya Erwin sexy juga.

The King Of The Dark WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang