7.

459 67 10
                                    

Thor balik lagi^^

.

.

.

Maaf ya Good Reader, Thor baru sempet up lagi..

.

.

.

Happy Reading, Good Reader^^

.

.

.

Bagaimana rasanya bisa mengingat dan menikmati hari-harimu dengan baik tanpa kendala? Bahkan meski ada kesulitan kau masih tetap bisa mengendalikannya. Menurutmu bagaimana? Ada banyak pertanyaan yang selalu ingin Taehyung tanyakan pada kedua saudaranya yang belum sempat ia dapatkan jawabannya.

Bahkan kalaupun diperbolehkan Taehyung ingin bertanya pada kedua orangtuanya juga, tapi bukan jawaban yang ia dapatkan setiap kali ia bertanya karena rasa penasarannya yang tinggi itu. Melainkan bentakan dan pukulan.

Jika boleh ia sangat ingin melupakan suara keras dan ingatan buruk itu dalam hidupnya, tapi nyatanya ia masih berusaha untuk berjuang melawan itu semua seorang diri. Iya, seorang diri. Taehyung itu adalah pelakon yang handal. Meski ia dekat dengan kedua saudaranya yang akan menjadi satu-satunya keluarganya, ia tak ingin banyak memberi beban pada mereka.

Taehyung tahu bagaimana hyungnya yang sudah banting tulang untuk menghidupi mereka hingga sekarang. Begitu juga dengan Mingyu yang harus menyambi partime agar tidak merepotkan kedua hyungnya. Taehyung cukup tahu dan tahu diri kalau dia tak boleh banyak merepotkan orang lain lagi.

Taehyung sudah merasa sangat cukup mendapatkan semua hal dalam hidupnya. Saudara yang baik, rekan dan teman-teman yang tak kalah baik dan perhatian juga. Taehyung sudah merasa cukup menerima banyak hal baik dari mereka. Sangat tidak tahu diri jika dia harus membagi kesedihannya yang masih utuh dalam diri dan hatinya itu. Ia bisa menahan dan menyelesaikannya sendiri.

Alasan Taehyung meminta ditemani minum karena sudah tiga hari ini tidurnya sangat mengganggu dirinya. Dalam sehari ia bisa jatuh tertidur sebanyak 10 kali dan membuat banyak orang kerepotan karenanya. Bahkan saat ia ingin membaca buku, ia harus meminta tolong seseorang atau biasanya Mingyu untuk membacakannya. Taehyung sangat frustasi akan hal itu.

Meski orang lain bilang tak masalah dan dengan senang hati membantu karena mengerti kondisinya, bukan berarti ia selalu ingin merepotkan orang lain. Taehyung sekali lagi tak ingin merepotkan banyak orang karena kondisinya.

.....

"Hyung tidak ke tempat les?" tanya Mingyu yang hari ini sedang tidak ada jadwal kuliah. Ia mendapati hyungnya terdiam memandang tv yang menampilkan berita tapi Mingyu tahu hyungnya itu tidak sedang menonton mereka.

"Apa hyung bertengkar dengan Jimin hyung karena lupa menjemput hyung?" tanya Mingyu lagi mencoba menebak kenapa hyungnya diam sedari tadi. Taehyung menggeleng pelan.

"Hyung sakit?" Mingyu langsung menempelkan dahinya ke dahi Taehyung.

"Hyung kan memang sudah sakit Gyu." celetukan Taehyung membuat Mingyu terdiam.

"Hyung sudah minum obat? Kurasa hyung sedikit demam." Mingyu mencoba mengalihkan obrolan hyungnya itu.

"Gyu..hyung sudah tak minum obat lagi."

"Kenapa? Hyung harusnya minum agar tidak membahayakan hyung sendiri." Ujar Mingyu yang terkejut mendengar tuturan Taehyung.

"Kata dokter itu tak bisa disembuhkan."

"Tapi bisa diantisipasi hyung. Paman Jeon bilang bisa diantisipasi. Salah satunya dengan obat itu. Kenapa hyung tidak meminumnya? Hyung sudah tak sayang Jin hyung dan Gyu lagi?" Mingyu mencoba menahan emosinya.

"Aku pasti sangat merepotk—"

"Tidak. Tidak sama sekali. Sudah berapa kali Gyu bilang, hyung sama sekali tidak merepotkanku. Seokjin hyung juga tak kerepotan. Jimin hyung dan yang lainnya juga sama. Apa pernah sekali kami bilang kalau hyung merepotkan? Tidak kan? kenapa hyung selalu berpikiran seperti itu?"

"Aku tak masalah menggendong hyung yang tiap kali tidur. Aku juga tak masalah membacakan semua buku bacaan yang sangat ingin hyung baca dan tahu. Gyu tak masalah hyung. Adikmu ini sama sekali tak pernah merasa direpotkan hanya karena hyungnya mengidap Narkolepsi dan Disleksia. Gyu merasa bersyukur punya hyung. Hyung itu jenius, bukan bodoh seperti yang orang asing katakan pada hyung. Mereka tak tahu apa-apa tentang hyung. Jadi jangan dengarkan mereka. Kami lebih tahu hyung dan kami tahu hyung lebih dari apa yang orang-orang bodoh itu katakan pada hyung..."

"...Hyung itu mengajarkan banyak hal baik padaku. Siapa yang mengajarkan Mingyu naik sepeda saat Jin hyung sibuk bekerja dan mencari uang untuk kita? Siapa yang dengan senang hati menemani Mingyu belajar matematika saat hari ujian? Siapa yang mengajarkan Mingyu bermain piano dan melakukan pekerjaan rumah lain saat Jin hyung tidak sempat mengajarkannya pada Mingyu? Itu kau Taehyung hyung. Hyung yang mengajarkan Mingyu menjadi anak baik. Jadi jangan bilang hyung merepotkanku, karena Mingyu sendirilah yang merasa sudah sangat merepotkan hyung." air mata Mingyu menetes. Ia menangis dalam diamnya.

Taehyung dengan segera memeluk adiknya yang sudah sesegukan meski tangisnya tak bersuara. Ia merasa bersalah karena sudah membuat adiknya itu menangis sekarang. Tidak seharusnya ia berbicara dan bertanya hal yang tak disukai adiknya itu.

"Mingyu tu sayang hyung. Jadi jangan bilang hyung merepotkan. Gyu baik-baik saja. Mau sebanyak apa buku yang hyung ingin baca, akan Gyu bantu. Mau sebanyak apapun hyung tidur, akan Gyu bangunkan dan gendong mau sejauh apapun itu tempatnya. Asal jangan bilang hyung merepotkan dan berhenti minum obat. Kami semua sayang hyung, jadi tolong bertahan hyung." rengek Mingyu panjang lebar pada hyungnya yang masih ia peluk itu.

"Maafkan hyung, Gyu. Tak seharusnya hyung bilang begitu denganmu. Maafkan hyung. Terimakasih untuk semuanya ya.." Mingyu mengangguk pelan dalam bahu Taehyung.

"Sudah ya menangisnya. Nanti hyung ikut nangis.." celetuk Taehyung lagi mencoba menenangkan sang adik.

"Janji hyung tidak bilang lagi ya.."

"Iya..hyung janji." ujar Taehyung.

"Seperti ini dulu ya hyung, Gyu mau peluk hyung lama." Ucapan Mingyu tak mendapat jawaban dari hyungnya namun ia tak masalah, ia masih dalam posisinya menyamping sembari memeluk hyungnya erat. Sesekali ia mengusap punggungnya yang lebih kecil dari miliknya.

"Hyung.. Tae hyung.." panggilnya lagi namun kali ini tak ada jawaban.

"Hyung tidur lagi ya?" Mingyu terkekeh pelan saat menyadari hyungnya ternyata tidur entah sejak kapan. Ia melepas pelukannya pada sang hyungnya dan merebahkan tubuh itu pada sofa yang sedang mereka duduki.

"Hyung..Tae hyung?" Mingyu menekan dan mengelus daun telinga Taehyung pelan. Ia harus membangunkan hyungnya. Kata dokter narkolepsinya tidak boleh dibiarkan sering kambuh, meski ia tahu tak bisa mencegahnya. Setidaknya ia harus mencoba membangunkan hyungnya saat jatuh tidur di siang hari. Taehyung terbangun setelah Mingyu mencoba membangunkannya selama lima menit.

"Terimakasih Mingyu-ya.." ucap Taehyung sembari tersenyum pada malaikat tak bersayapnya.

.

.

.

.

.

.


Kaget gak Good Reader pas tahu kenapa Taehyung suka banget tidur??

.

.


Sampai Jumpa Lagi Good Reader^^

.

.



Wake Me UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang