━━ FREDRINN X XAVIER
Xavier adalah seorang mahasiswa yang baru saja lulus perkuliahannya dan beralih menjadi babysitter untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.・.
!𝘄𝗮𝗿𝗻: boy's love, m-preg
pussyboy, ooc, nsfw.
٠٘⌇ ° 𝗌𝗍𝖺𝗍𝗎𝗌 : 𝗼𝗻𝗴𝗼𝗶𝗻𝗴
sta...
❛ LUCHA DE DOS OMEGA ─── PERTENGKARAN DUA OMEGA. ❜
pertengkaran kedua omega itu menimbulkan fakta yang tak terduga untuk xavier.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bagaimana Tuan Imanuel? Apakah ini semua sudah sesuai dengan target?" Suara tabrakan antara sepatu pantofel dan lantai bersahutan mengikuti arah langkah seseorang.
"Yaa... setidaknya ini jadi lebih baik untuk produk pemasaran kita kedepannya. Meski dari hasil perkiraan grafiik ini sedang naik" jelas si surai biru itu sambil memperhatikan sebuah papan grafik yang ada dikedua tangannya.
"Baiklah, apakah ada yang perlu saya catat atau koreksi lagi?" Sekretaris bertanya lagi.
"Tidak ada, sementara semua dokumen yang tadi anda catat disimpan baik-baik. Siapa tau berguna lagi." perintah Fredrinn.
Sang sekretaris pun mengiyakan perintah tuannya, sebelum ia menundukkan badannya dan pergi keluar ruangan tuan bos besarnya itu.
Fredrinn menghela nafasnya dengan gusar dan mulai memandangi sebuah foto dimeja kerjanya. Perlahan tergambar tersenyum tipis memandangi foto itu.
"Kurasa, ini adalah pertemuan yang terbaik dalam hidupku. Semoga saja kebahagiaanku tidak direnggut lagi oleh Sang Pencipta." gumam pria itu.
Tiba-tiba saja, sebuah pikiran tak terpikir sebelumnya lewat layaknya sebuah pesawat jet yang melintasi otaknya. Sebelum ia menutup laptop kerjanya dan mengambil tas yang berada disebelahnya. Ia pun mengenakan jas hitamnya lalu mengambil kunci kendaraannya bergegas meninggalkan ruangan kerjanya.
"Ah, iya juga! lebih baik aku ajak Xavier jalan-jalan." Katanya penuh tersenyum
* * *
"ARGH, APA MAKSUDMU?!" Suasana ricuh dikediaman Fredrinn masih berlanjur menyebabkan kegaduhan yang luar biasa antara Xavier dan Arlott disana.
kalian tim mana guys? :D
Arlott masih menindih Xavier disana, masih memegang kalung yang tergantung dilehernya Xavier. Dia menatap dengan penuh amarah kepadanya.
Cerita yang dipromosikan
Kamu akan menyukai ini
"MEMANG BRENGSEK KAU! MATI LAH KAU KE NERAKA!! BAJINGAN!" Arlott berteriak tepat di muka Xavier. Perlahan, lelaki cantik itu menjatuhkan air matanya.
###
PLAK!
Suara tamparan mengenai pipi seorang anak lelaki itu hingga membengkak.
'Bodoh!'
'Tidak ada gunanya kau hidup di dunia ini. Kau hanya bisa merusak kebahagiaan orang.'
'Lebih baik kau terjun ke neraka, brengsek.'
"HEYY HENTIKAN!!!"
Tiba-tiba saja, suara wanita menggelegar keras melerai keduanya yang masih ricuh diruang tamu membuat kedua pria itu berhenti bertengkar.
"Oh... Layla!" Seringai dari Xavier yang masih ditindih oleh Arlott membuat dirinya sedikit lega.
"¿Por qué pelean como niños?" kenapa kalian bertengkar seperti anak kecil?
Arlott melepaskan tindihannya dan berdiri bangun. Ia menyilangkan tangannya dan menatapnya seraya roll eyes.
Xavier menarik nafasnya berulang kali karena dadanya masih terasa sesak akibat tindihan brutal dari Arlott. Layla membantu si surai biru beranjak dari tidurnya.
"Kau tidak apa-apa, Tuan? Apakah ada yang luka?" Tanya Layla khawatir. Xavier hanya menggelengkan kepalanya
"Iya, tidak apa-apa." tambahnya sambil memegangi kepalanya yang sakit.
Tatapan Layla kini beralih menatap kearah si omega dengan rambut panjang itu. Lantas, Layla bertanya kepada majikannya dengan tatapan julidnya.
"Tuan, apakah ini selingkuhannya Tuan Fredrinn kesekian kalinya?" bisik Layla. Xavier hanya terkekeh. "Pfft- bukan kok, ini mantan adik iparnya Fredrinn." ucap Xavier dengan halus.
Namun tetap saja, Layla seperti tidak suka dengan orang ini. Yah, walau ia hanya pembantu dirumah seorang pengusaha.
Xavier mengalihkan pandangannya menatap omega itu. "Mengapa kau tiba-tiba menyerangku?" Xavier bertanya kepada Arlott. Lelaki itu hanya diam tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan itu.
Si surai biru menghela nafasnya, dan tersenyum terpaksa. "Kau menyukai Fredrinn?" Timpalnya membuat Arlott tersedak air ludahnya sendiri.
"EH!? T-t-tidak tidak! Aku juga sudah punya suami." Jawab Arlott menggelengkan kepalanya dengan cepat.
"Oh, benarkah?"
"YA... YA BENARLAH! KAU KIRA AKU BOHONG?!"
"Lalu, mengapa kau menyerangku tiba-tiba perihal kau tidak terima bahwa aku telah menikah dengan Fredrinn?"
Arlott mengerenyit mendengar ucapan Xavier sebelum ia mendengus kesal. "Hmph! Yasudah, aku ngaku!" pekiknya, Xavier tersenyum penuh kemenangan.
Xavier tertawa sarkas. "Sepertinya kau memang tidak bisa berbohong yah." kata si surai biru membuat lelaki rambut panjang itu nampak naik pitam namun nampak tetap sabar.
Arlott mengubah posisi duduknya memeluk kedua dengkulnya lalu mengenggelamkan wajahnya disela-sela daerah dengkulnya.
"Hufft, sebenarnya... aku cemburu dengan adikku dan juga dirimu, kau dan adikku mempunya seorang pria yang penuh perhatian kepada istrinya. Senantiasa bersedia jika istrinya kenapa-kenapa..." Arlott menghentikan penjelasannya sejenak. Wajahnya beralih memandang Xavier yang berada disebelahnya.
Tatapannya itu terlihat sejuk yang terukir senyuman halusnya berada diwajahnya. Rambut putih dengan selingan merah terkepang dengan ujung pita berwarna ungu menambah kesan cantiknya omega itu.