Bab 3 : Sekali Saja

24 3 3
                                    

Tokoh Nama : RijalUsia : 6 TahunTanggal lahir : --------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tokoh
Nama : Rijal
Usia : 6 Tahun
Tanggal lahir : --------

Hari sudah semakin sore, sebelum kembali kerumah, kujawab terlebih dahulu panggilan Tuhanku.

Sesampainya dijembatan, kulihat sudah banyak satpol PP mengobrak - abrik barang barang kami, yang tinggal dikolong jembatan kota.

Hal ini sudah biasa, tidak butuh waktu berapa lama mereka sudah pergi.
meski begitu kami harus merapikan kembali barang barang kami.

Ketika hendak membersihkan barang barang, kulihat dompet lusuh ayah terjatuh.

Dan ada benda yang menyelip disela-sela dompet yang warnanya biru, dan aku tahu itu adalah KTP.

Aku mencoba melihatnya dan benar saja itu KTP.

"Kalau tidak salah, tadi pagi ada yang mencari KTP, apa mungkin ini KTPnya__" ucapku dalam hati.

Plak!

Tamparan mengenaiku dari belakang.

"Berani sekali kamu melihat dompetku!__"

"Saya hanya ingin memastikan yah..
karena tadi pagi ada seorang yang mencari KTP, dan saya menduga itu seperti sebuah KTP__"

"Itu bukan urusanmu!, urusanmu itu mencari makan agar kita bisa terus hidup, apa kau paham!!, karena kau lancang, kau diusir untuk 3 hari dari tempat ini!, rapikan pakaianmu dan angkat kaki dari sini!__"

Mendengar itu aku hanya bisa terdiam dan dan merenung sejenak

"Sekali saja.. Sekali saja beri aku kasih sayang ayah__" tangisku dalam hati

Malam yang dingin menemaniku, dijalan raya yang aku tidak tahu - menahu tentangnya.

Tendengar suara lantunan adzan isya, yang beradu dengan suara perutku,dikarenakan menahan lapar yang teramat sangat.

Kulangkahkan kaki kemasjid yang melantunkan adzan tersebut.

Selesai kujawab panggilan Tuhanku, aku duduk di halaman mesjid sambil melamun.

"Kemana aku akan pergi.. tidak ada satupun yang kukenal__" Ucapku dalam hati

"Nak.. nak..__" suara memanggilku.

"Eh, Pak.. Buk..__" jawabku.

"Kamu darimana dan mau kemana?__" tanyanya.

"Tidak tahu buk__" jawabku sedih

Rowrrr~~

Suara perutku, yang sudah tidak tahan menahan lapar

"Kamu lapar yah.. yasudah kalau begitu kita makan dulu, kebetulan kami juga akan makan malam__" ucapnya.

Ini kali pertamanya aku menaiki mobil dan terlebih lagi itu mobil mewah, rasanya begitu empuk dan nyaman.
ditambah lagi ada pendinginnya yang disebut asee, sepertinya begitu tadi dijelaskan Ibu.

Aku sampai di sebuah restoran besar, tempatnya begitu luas dan banyak orang orang yang memakai baju mahal serta jas.

Ketika aku masuk kedalamnya tatapan mata sinis semua orang tertuju kepadaku, seolah - olah seperti sebuah serangga yang harus dibasmi, aku sudah biasa dengan perlakuan seperti itu, karena sewaktu mengemis juga aku sering mendapatkan perlakuan seperti itu.

"Sudah, jangan diperdulikan.., pokoknya kamu harus makan banyak hari ini__" jawab ibu

Kami sampai dimeja makan yang mewah, kami memilih makanan.
karena aku tidak bisa berbahasa inggris, aku menanyakan tentang menu makanan disini kepada Ibu dan Bapak.

Menu makanan sampai dimeja makan, aku memasan banyak makanan karena disuruh Ibu, untuk makan dengan banyak agar kenyang.

Ketika aku makan, tanpa sengaja air mataku terjatuh.

"Kamu kenapa?, apa makanannya tidak enak?__" tanya ibu.

"Terima kasih.. hiks.. hiks.." isakku.

Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku merasakan kasih sayang seperti ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MALAIKATKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang