CHAPTER VI

5K 497 38
                                    

Produser Lee Jeno punya pacar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Produser Lee Jeno punya pacar.

Gosip menyebar secepat serangan virus flu saat musim pancaroba, hinggap dari satu tubuh ke tubuh yang lain. Begitu juga dengan kabar yang menyebut sang produser idaman kini sudah punya mate.

Entah siapa yang pertama kali menyebarkan gossip tersebut. Jeno sendiri tidak begitu mau ambil pusing.

Namun, Jisung penasaran luar biasa. Ia sendiri tidak pernah bicara apapun soal privasi atasannya.

Begitu juga dengan Haechan. Teman dekat Jeno di kantor itu bahkan tidak tahu kalau Jeno sudah punya pacar, kalau bukan dari gosip yang menyebar luas di kantor.

"Ini gue pasti ada yang missed," kata Haechan yang sibuk mengaduk kopi hitam kesukaannya.

"Missed apa? Kerjaan?" Jeno menggulung lengan kemejanya hingga ke siku sebelum mencuci tangan di wastafel pantry.

"No no. You. I think I missed something about your recent update."

"Tahi. Emang gue selebriti pake recent update segala."

"Jisung bahkan gak ngomong apa-apa sama gue. Tapi gimana bisa gosip ini muncul? Lo beneran punya pacar? Beneran punya mate sekarang?"

Haechan memberondong Jeno dengan banyak pertanyaan. Ia masih tidak percaya, tiga bulan setelah Jeno cuti panjang, muncul gosip yang meluber bak air di dalam ember.

Bahkan gosip tersebut masih hangat dibicarakan setiap kali mereka melihat sosok sang produser di kantor.

Desas-desus Jeno punya pacar diasumsikan, lantaran banyak yang mengatakan Jeno semakin tampan. Auranya semakin dewasa, dan feromonnya sangat atraktif. Jauh berbeda dari sebelumnya.

"Mas Jeno kayaknya punya pacar deh. Glowing banget." Begitu kata para penggosip nomor satu di Neo TV.

Mendengar ocehan Haechan, Jeno hanya tersenyum simpul dan mengelap kedua tangannya dengan tisu.

"Kalau gue bilang, iya gue punya pacar. Lo percaya?"

"Percaya."

"Ya udah, itu aja jawabannya."

"Tapi gue butuh details! Gak bisa gue diginiin," Haechan mulai mengeluarkan ekspresi berlebihan.

"Hahaha. Detail apa sih, Chan. Gue kan bukan selebriti."

Jeno mengeluarkan kotak plastik berisi makan siang yang ia pesan dari sebuah restoran di dekat kantor.

Makan siang Jeno hari itu adalah salad ayam dengan tomat ceri, garlic bread, dan pasta.

"Well.. You can always talk to me outside this damn office. Gue tahu dinding di kantor tipis ba..."

Belum sempat Haechan menyelesaikan ucapannya, fokus Jeno teralihkan pada ponselnya yang berdering.

Cotton CandyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang