JEMIMA BAGIAN 18
Jemima si dedek gemesMakin hari mas Dikta makin deket sama kak Celine, tapi ingat! Seorang Jemima tidak akan kalah begitu saja, selama belum ada foto prewed di postingan Instagram mas Dikta, Jemima tidak akan mundur begitu saja, camkan itu bestie!
Jam kosong kayak gini paling enak di perpustakaan ngerumpi sama penjaganya, hihihi ketimbang bosen liatin temen-temen main hape mulu.
Ajakin Haura ah!
"Ra, ke perpus yuk" Haura itu suka banget baca novel, tipe-tipe cewek introvert tapi puitis abis, dia juga suka senja-senja gitu, apa ya sebutannya, ehmm.. anak indie ya?
"Gas lah"
Tuhkan, pasti langsung mau, Haura itu gak suka keramaian dia paling suka kesunyian, tapi aneh banget ya.. kenapa Haura mau temenan sama Jeje yang rame
Perpus masih satu lantai sama kelas, jadi tinggal jalan bentar udah sampai deh "Bu Siti! Jeje berkunjung"
"Astaghfirullahaladzim" Jemima kaget karena banyak cowok diperpus, udah gitu ngelihatin dia lagi
Jemima mencoba meraih tangan Haura yang tadi dibelakangnya, tapi tangan Jemima tidak menemukan tangan Haura, apa jangan-jangan!
"Loh Haura mana?!" Jemima celingak-celinguk, dan sialnya Haura udah ngacir aja
Jemima masih berdiri kikuk didekat pintu masuk perpus "Bu Siti, Jeje batal berkunjung ya, hehehe" setelah itu Jemima melirik cowok-cowok yang masih menatapnya "hahaha lanjutin kak, maaf ganggu" Jemima tertawa canggung
Masih ingat Kevin? Cowok itu berada disana bersama Dikta, mungkin Jemima tidak melihat mereka karena tertutup teman-temannya "HAHAHA.. lucu banget adik kelas tahun ini"
"Good looking lagi"
Dikta menggeram marah "jangan berisik!"
Kevin merangkul bahu Dikta "pak ketua kita nampaknya sedang cemburu"
"Jadi itu calon lo bro" sahut teman Dikta yang lain
"Gue kira lo sama Celine"
"Dikta tuh tipenya yang sexy tapi gemoy, hahaha" Tawa Kevin menggelegar di perpustakaan, sebelum akhirnya mendapat timpukan penghapus papan oleh Bu Siti
Plak
"Keluar sana kalau ramai!" Tegur Bu Siti
"Bu Siti gak kira-kira, untung gak kena bibir sexy gue, kalau kena.. alamat kagak bisa nyebat" kesal Kevin
Jemima berlari menyusul Haura "heh, Ura bisa-bisanya ninggalin aku"
"Aduh, Je. Lo kan tau gue anti cowok real"
"Ada-ada aja, padahal kan kamu bucin banget sama Galang"
"Itu beda konsep, Je"
"Gimana konsepnya?"
"Aduh! Tau ah" Haura berlalu meninggalkan Jemima yang masih berfikir
"Je" seseorang memanggil Jemima
"Hi guys!" Jemima melambaikan tangannya ke arah Bagas dan teman-temannya yang berada di lantai atas
"Naik, Je. Sini!"
"Gak ah, mau balik kelas. Bye guys" Jemima melambaikan tangannya lalu berjalan menuju kelasnya, Jemima menjaga jarak dengan sahabatnya karena merasa disini banyak yang gosip kalau Jemima itu cewek pick me, enak aja! Mereka itu udah bersahabat dari kecil, Jemima jadi pick me girl kalau didepan mas Dikta aja kok, hihihi
"Woi Degem!"
"Jeje, woi mantannya Dikta!"
Jemima berhenti mendadak, ia mencari asal suara dan mendelik kesal saat tau kalau yang memanggil seperti itu adalah Karen dan Tia, gimana ya... Jemima itu gak suka dibilang mantannya mas Dikta, maunya dibilang pacarnya mas Dikta, canda bos!
"Kak, Stop bilang gitu"
"Sini dulu, Je"
"Gak mau, mau balik ke kelas" Jemima menolak karena disana ada beberapa lelaki yang tidak Jemima kenal, tampilan mereka seperti anak band, bawa gitar dan stick drum, mungkin itu pacarnya kak Karen dan kak Tia, batin Jemima
Karen tertawa lucu melihat Jemima yang berjalan cepat sambil memasang wajah jutek "anak baru ya?" Tanya lelaki disamping Karen, siapa yang tak tau Galaksi, vokalis band populer, namanya dikenal semua orang, suaranya yang khas mampu memikat kaum hawa.
"Kenapa? Lo naksir? Gak heran sih, dia cantik gitu"
"Tanya doang"
"Bilang aja lo kesemsem kan? bocah masih kinyis-kinyis polos gitu pasti banyak yang naksir"
"Bagi nomer dia dong"
"Kagak ah. Nanti gue yang kena marah mas Dikta"
"Udah, Dikta urusan gue"
Karen berdecak karena Galaksi memaksanya, padahal ia taunya Galaksi itu lagi PDKT sama teman sekelas Karen-- Adel
"Awas kalau lo bilang dapet nomer dari gue!" peringat Karen
☁️☁️☁️
Jemima menunggu ojek online yang ia pesan, Bagas dan yang lain masih latihan sepak bola, katanya sebentar lagi ada pertandingan antar sekolah gitu, sedangkan Jemima yang sudah terlalu lelah memutuskan pulang sendiri
Tapi tiba-tiba abang-abang ojek online mengcancel pesanan Jemima "udah nunggu lama, di cancel pula" Jemima menggerutu kesal, tentu saja semua orang akan kesal jika berada dalam kondisi Jemima
Tin tin
Sebuah motor berhenti di depan Jemima, sang pengendara adalah seorang lelaki yang wajahnya tertutup helm hitam, namun tetap saja Jemima bisa mengenali sang pengendara
"Kamu mau pulang?" Tanya lelaki tersebut
"Iya" Jawab Jemima singkat, ingat Je! Waktunya ngulur benang merah
"Bareng aku aja"
"Aku udah pesen ojek online"-- tapi dicancel
"Dibatalin aja, aku anter pulang"
"Gak usah, aku bisa pesen ojek online atau gak ya nunggu Bagas"
Lelaki itu membuka kaca helmnya, ia menatap Jemima tajam, tatapan itu menyeramkan bagi Jemima, hanya satu alasan mantannya mengeluarkan tatapan itu tak lain karena marah "naik" nada rendah sarat ancaman khas seorang Dikta.
Jemima yang takut langsung menuruti perintah Dikta tanpa ba-bi-bu ia naik ke atas motor Dikta yang lumayan tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISI JEMIMA
Teen Fiction[High school romance] [WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA] Warning⚠️ Cerita ini mungkin bisa bikin kalian mules, kejang-kejang sampai senyum-senyum sendiri. Dijamin baper parah! Coba baca beberapa bagian, kalau masih gak tertarik kalian bisa tinggalin lap...