"Sialan. Jadi yang dikandung Jeongwoo anak Haruto?"
"Iya Tuan . Apa perlu saya Habisi dia?"
"Jangan Jung. Saya punya rencana untuk kedepannya. Pokoknya kamu jangan apa apakan dia "
"Gak usah repot-repot bang. Lagian masih lama bayi uwu keluarnya"
"Gapapa wu. Lagian tadi sekalian nemenin Doyoung belanja keperluan bayi. Sekalian beliin kamu"
"Gak tau loh gimana caranya uwu ngebalikin nya ke Abang. Mungkin nanti abis lairan baru bisa uwu balikin. Kalo uwu udah kerja "
"Yaelah Wu. Ngapain nunggu kerja . Jadi bini ku aja biar engga balikin "
"Boro boro jadi bini bang Jun. Ngimpi pun gak pernah uwu bang. Uwu ga selevel sama kalian "
"Keluarga kita gak pernah Mandang Kasta , Wu. Soalnya dulunya Abang juga pernah pas masih SD minta nasi tetangga. Pernah miskin dulu "
"Ohh gitu ya bang. Tips ngepetnya dong bang"
"Jadi gini......."
"Ajun engga Dateng lagi , suk?"
"Sekarang sering gak Dateng, pak Junkyu nya. Sekarang lebih sering di bawa pulang kerjaan nya"
"Ohh gitu. Yaudah, nanti bilangin ke pak Junkyu kalau Pak Sungchan nyariin "
"Siap "
Sejak kehadiran Jeongwoo di kehidupan junkyu. Junkyu lebih banyak menghabiskan waktu di Apart. Ingin selalu berada di samping Jeongwoo. Junkyu ingin sekali cepat menikah dan memiliki anak.
Namun kenyataannya. Tuhan memberikan cobaan kepada Junkyu. Bahwa ia tidak bisa memiliki keturunan. Hal itu membuat junkyu minder dan tidak ingin mencari pasangan . Takut membuat pasangannya kecewa.
Diumur 26 tahun ini, Junkyu ingin melamar Jeongwoo. Junkyu tidak masalah Jeongwoo mengandung anak orang lain. Itu justru menjadi kesempatan nya untuk bisa merasakan menjadi ayah. Di hari kelahiran bayi Jeongwoo, di saat itu juga junkyu berencana melamar Jeongwoo.
"Di hubungi juga ga bisa. Dimana sih Junkyu. Angkat dong sayang "
Seseorang pria manis yang sedari tadi sedang berusaha menelpon hp junkyu yang tidak aktif sejak tadi .
"Ngapain sih masih ngarepin junkyu. Cari yang lain kan banyak"
"Ya Junkyu itu special buat gue. Dia kan gabisa punya anak. Ya sama gue aja lah . Gue juga ogah punya anak"
"Serahlo deh. Jung Sungchan"
"Ini biru kuning kek Upin Ipin ancrit. Tapi gapapa lah dikasih orang malah banyak komen gue. Shh laper anjir"
Jeongwoo menuju dapur dan mebuka kulkas. Mencari sesuatu yang sekiranya bisa dimakan. Tapi kulkas nya kosong. Ia malas sekali kalau harus pergi pergi beli makanan. Perutnya sudah sangat besar jadinya susah bergerak.