"Dia menemukan alat itu?"
"Ya." jawab Lee Know sambil membantu memakaikan jas pada Hyunjin. "Dan karena itu, sekarang aku jadi tau siapa yang membantunya selama ini."
"Kakak sendiri yang akan mengurusnya?"
"Tidak. Dia akan kuserahkan pada Jisung. Aku sama sekali tidak ingin bermain dengannya lagi."
"Jisung?"
"Ah ya, aku lupa memberi tahumu. Jisung akan bekerja dirumah mulai besok. Jadi hari ini aku akan memasang semua perlengkapan yang dibutuhkan di kamarnya."
"Tunggu, tunggu." Hyunjin masih belum mengerti maksud Lee Know. "Jisung mengerti hal seperti itu?"
"Dia akan belajar. Aku akan menugaskan top agent kita untuk melatih Jisung agar bisa langsung bekerja secepatnya."
"Kenapa Kakak melibatkan Jisung?"
"Jisung punya insting dan kepandaian yang cocok untuk pekerjaan seperti ini. Sayang sekali kalau dia cuma melakukan pekerjaan biasa saja. Dan lagi, jika Jisung bisa bekerja di rumah, dia bisa sekalian menjaga Felix saat kita berdua sedang tidak ada."
Hyunjin terdiam. Ia masih agak kurang setuju dengan ide Lee Know itu.
"Jisung tidak akan seperti dia, Jin. Kau tidak perlu khawatir padanya. Aku tidak akan pernah melakukan hal seperti itu lagi. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri."
Hyunjin menghela napasnya. "Aku justru lebih mengkhawatirkan Kakak. Melakukan hal seperti ini lagi pasti akan membuat Kakak mengingatnya kembali."
"Dia kini sudah tidak ada artinya lagi bagiku. Dan lagi, kali ini dia sendiri yang menantangku. Aku tidak mungkin diam saja, kan?" Lee Know tersenyum.
Hyunjin kembali menghela napasnya. "Baiklah. Tapi tolong jangan libatkan diri Kakak dalam bahaya karena itu."
"Aku mengerti." Lee Know menganggukkan kepalanya. "Oh ya, sepertinya Jeongin tidak tau apa-apa soal Pamanmu. Dia masih ditahap mencari tau soal itu."
"Kurasa kata-kataku padanya malam itu membuatnya cukup penasaran. Aku ingin tau apa yang akan dia lakukan saat dia tau segalanya."
"Jadi intinya, dia menyerangmu benar-benar hanya karena Felix untuk saat ini. Apa kau tau kalau Jeongin sudah menyatakan perasaannya pada Felix?"
"Kapan dia melakukannya?"
"Sepertinya sebelum acara keluarga kemarin. Jadi kurasa dia marah padamu karena kau mencuri start duluan."
Hyunjin terkekeh. "Siapa yang mencuri start dari siapa? Aku bahkan belum mengatakan apa-apa tentang perasaanku pada Felix."
"Tapi sepertinya kau dan Felix makin dekat. Apa yang kau lakukan padanya?"
"Aku tidak melakukan apa-apa."
"Felix bahkan sangat memikirkan tentang menjadi kekasih pura-pura mu. Dia sepertinya tidak mau kalian menyudahinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
[ HyunLix ] - Hades
FanfictionWARNING!! Beberapa adegan dalam cerita ini mengandung unsur kekerasan, seksualitas, kata-kata kasar dan berbagai unsur dewasa lainnya. ---------- Meskipun disebut sebagai iblis yang kejam dan berhati dingin, nyatanya Hyunjin tetaplah manusia biasa...