Chapter 001
Menyeberang; Melihat Pertunjukan Orang Terbodoh.
Li Jingyue merasakan kehampaan, ia tidak menyangka kematiannya ternyata tidak begitu menyakitkan seperti yang ia bayangkan. Namun tetap saja, ia memiliki banyak rasa bersalah kepada kakak lelakinya, Yao Jun dan kakak Yao yang ia undang untuk piknik, dan padahal itu hanyalah alasan agar kakaknya pergi agar tidak dapat menghentikannya untuk menyerah.
Tapi ia menyerah bukan karena ia pengecut. Sudah cukup jelas bahwa tidak ada masa depan jika dirinya terus bertahan, jadi dia hanya bisa menyerah agar tidak menjadi beban hidup kakaknya.
Didalam kehampaan tak berujung, Li Jingyue sayup-sayup mendengar seseorang memanggil, namun siapa yang dipanggil tidaklah jelas terdengar. Hanya saja anehnya, ia merasa bahwa yang dipanggil adalah dia. Bersamaan dengan itu, sebuah cahaya terang menyerang matanya, itu sangat silau seolah hampir membutakan matanya.
Ketika silau berkurang, matanya mencoba kembali mengerjap dan memandang sekitar. Ada pohon, dan pohon di sekelilingnya. Tampaknya ia berada di hutan. Saat ia mencoba bangkit, rasa sakit hingga membuat air mata mengalir menyerang di bagian tulang rusuk dan sekitar persendian mata kaki.
Sepertinya ada sesuatu yang terjadi pada bagian tulang rusuknya, entah itu retak ataupun patah. Sedangkan untuk kaki, sepertinya pergelangan kakinya terkilir ringan. Saat ingin mencoba menyentuh kakinya, Li Jingyue melihat bahwa kakinya cukup kecil untuk sosok remaja berusia empat belas tahun sepertinya, ditambah lagi tangannya juga cukup mungil seperti ... sosok gadis berusia lima tahun!
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Di tepi sebuah danau kecil yang dangkal, nampak sesosok gadis cantik berpenampilan bak boneka keberuntungan tengah termenung. Wajah seriusnya tidak terlihat selaras dengan usianya, ditambah dengan rambut perak panjang membentuk simpul roti di kiri-kanan kepalanya menambahkan daya tarik keindahan mudanya.
Gadis ini adalah Li Jingyue yang telah menyeberang. Li Jingyue mendapatkan beberapa ingatan gadis kecil ini, sehingga ia mencoba memahami beberapa situasi si pemilik tubuh asli.
Entah bagaimana, nama gadis pemilik tubuh asli ternyata memiliki nama yang sama dengannya. Gadis ini berusia lima tahun di tahun ini. Alasan keberadaannya disini adalah karena gadis yang malang ini telah dijebak oleh bibi dari pihak ayahnya beserta anak-anak mereka.
Dalam ingatan pemilik tubuh, ia memiliki ayah bernama Li Jinhuai.
Li Jingyue mengernyitkan dahinya, Li Jinhuai itu adalah ... nama ayah kandungnya di kehidupan aslinya! Seulas senyuman mekar bagaikan musim semi di wajah chubby-nya, sepertinya ini juga bukanlah kebetulan semata lagi. Sedangkan, untuk ibunya tidak diketahui identitas spesifiknya.
Li Jingyue: "...." Sepertinya wanita didunia ini yang justru berada di garis keras. Baru kali ini aku melihat ibu yang tidak diketahui identitasnya ini! Karena biasanya, pihak bajingan itu berasal dari pihak pria!
Namun, untuk beberapa hal, ia berharap nama ibunya tidak akan berubah seperti nama ayahnya. Pemikiran ini sebenarnya cukup egois, dan juga ini hanyalah pemikiran santai tanpa maksud apapun.
Li Jingyue menggeleng perlahan dan kembali pada keadaan saat ini.
Ia akhirnya mencoba bangkit dari tempatnya dan beranjak untuk mencari tahu tentang tempatnya saat ini. Menurut ingatan terakhir pemilik asli, gadis malang ini mengikuti kelompok sampah itu ketika mencari kayu bakar dan kemudian menjebak si pemilik tubuh hingga ia terpleset ke tebing landai tempatnya pertama kali bangun tadi. Dengan tubuh kecil nan rapuh ini, wajar jika gadis itu tidak akan bisa bertahan hidup!
Masih kecil pun hitam hatinya, tentu saja pastinya sumber darah daging mereka juga tidak kalah busuknya!!!
{• merujuk ke orang tua mereka~ hehehe 😈}
"Aiya, jika di novel para protagonis mendapatkan wadah tubuh remaja, mengapa aku harus mendapatkan tubuh gadis kecil tak berdaya yang dibuang tanpa apapun selain pakaian yang melekat ditubuhnya?
Bahkan, jika ada protagonis yang mendapatkan tubuh seorang gadis kecil untuk meneruskan hidupnya, setidaknya mereka ditempatkan di sebuah lingkungan pemukiman tertentu, bukannya hutan belantara!!!" Gumamnya tak berdaya.
Li Jingyue akhirnya mencoba untuk menyingkirkan rasa jengkelnya saat ini dan mencoba yang terbaik untuk bertahan hidup di waktu ini. Setidaknya, untung saja sebagai seseorang yang pernah dilatih sebagai anggota organisasi pembunuh bayaran, ia pernah mendapatkan pelatihan bertahan hidup di tengah hutan belantara.
Li Jingyue akhirnya bangkit menuju perairan sungai dihadapannya. Saat ini perutnya lapar, dan ia ingin mengisinya terlebih dahulu untuk tenaga tambahan.
Li Jingyue melihat pohon pir segar di dekatnya dan mengambil beberapa di cabang yang rendah dengan bantuan ranting pohon. Setelah buah pir terjatuh, ia mengambil buah tersebut dan kemudian mencucinya di danau sebelum melahapnya. Air danau yang jernih memantulkan refleksi bayangan penampilan sesosok gadis kecil berambut perak.
"Tidak kusangka bahwa aku yang sekarang bahkan sangat imut seperti diriku yang dulu! Kalau saja Xuan Ge ada disini, dia pasti akan mencubit pipi cantikku ini!" Ujarnya dengan penuh kepuasan, dan sedikit rasa sakit ketika mengingat tentang kakak lelakinya.
Hah! Mari makan terlebih dahulu dan kemudian mencari pemukiman terdekat!
Setidaknya, itulah yang ada dipikirannya saat ini.
Dengan tubuh sekecil ini, akan sulit bertahan hidup apabila ia tidak memiliki sesuatu untuk dimakan. Bersyukurlah walau berasal dari Divisi IT dalam organisasi, ia tetap terlatih dalam hal fisik. Kalau saja ia tidak sakit...
Li Jingyue menggeleng pelan sembari kembali mengingatkan kesadarannya, "Sudahlah, ayo fokus saja pada kehidupan saat ini!"
Ah, dan juga ingatkan saja dia untuk memberikan orang-orang yang menyakiti pemilik tubuh cilik ini pelajaran yang membuat mereka mengerti arti dari neraka yang sesungguhnya!
※※※
"Bagaimana dia bisa menghilang?!"
Seorang pria muda yang tampan hampir berteriak histeris. Wajah yang biasanya nampak cerah dan hangat kini memiliki jejak yang membuat banyak orang bergidik ngeri.
Pria ini adalah Li Jinhuai, yang saat ini berusia duapuluh lima tahun di tahun ini. Ia juga merupakan ayah dari pemilik asli tubuh Li Jingyue saat ini.
Li Jinhuai menatap dingin pada lima keponakan didepannya beserta orang tua mereka. Karena ketakutan, anak-anak itu bersembunyi dibalik tubuh ibu mereka masing-masing.
"Huai'er, jangan berlebihan pada anak-anak, mereka masih sangat muda. Tidak biasakah kau membicarakan ini baik-baik? Kita semua keluarga disini."
Seorang pria sepuh menatap tajam kearah Li Jinhuai, namun ia masih berusaha berbicara lembut pada putra tertuanya saat ini.
Li Jinhuai pun menoleh pada pria sepuh yang merupakan ayahnya itu dan berkata, "Kalau begitu, sebagai orang tua mereka yang berada di tempat kejadian, haruskah aku mempertanyakan cara para iparku ini mendidik anak-anaknya? Dan mengapa mereka membiarkan sesuatu terjadi pada putriku begitu saja, hm?"