Heppi reading peoplee~
Haechan sudah mabuk akan alkohol yang ia minum. Bagaimana tidak, alkohol yang ia minum adalah alkohol 85% dan Haechan bukanlah prminum yang baik. Bahkan 2 teguk dari alkohol itu saja sudah dapat membuat Haechan mabuk.
Renjun melihat Haechan dari kejauhan, ia hanya bisa melihat apa yang dilakukan oleh sahabatnya itu. Sedangkan Jaemin, ia sudah tidak tahan lagi, ia ingin memberhentikan aksi Haechan yang sebentar lagi akan tumbang akibat mabuk berat.
"Chan, udah Chan, kita pulang sekarang," ucap Jaemin dengan nada bicara yang ia beratkan.
"Eunghh, ngga mau Nanaaa, Echan masih mau di sinii."
"Yaampun, PR banget dah ngajak ini beruang satu. Mana lagi musuhan ama pawangnya, pakin pusing gue" ucap Jaemin dalam hatinya. Jaemin menggaruk-garuk kepalanya, ia merasa frustasi sekali saat ini.
Tanpa pikir panjang, ia pun menlfon seseorang yang sekiranya dapat membantu dirinya.
"Halo, euh... aku boleh minta tolong ngga??"
"....."
"Iya, di bar xxx, tolong ya."
"....."
"Oke! Makasi bangett!!"
Dan panggilan itu pun di akhiri oleh Jaemin. Kini dirinya sudah merasa agak tenang, ia pun menopong tubuh sahabat berkedok adiknya ini ke depan lobby, menunggu seseorang untuk menjemput mereka.
Jaemin pun mendudukan Haechan di sofa yang ada di sana, dan dengan segera ia mengabari pacarnya melalui chat agar mereka tidak panik.
Tin tin
Sebuah mobil dengan kaca terbuka berhenti tepat di sebrang mereka, ZCV merupakan plat khusus yang hanya dimiliki sebagian orang di korea, plat itu dikhususkan untuk para kalangan elite dan juga beberapa orang kaya dan orang berpengaruh di dunia.
Tiba-tiba saja orang tadinya berada di dalam mobil itu keluar dan berdiri tepat di depan Jaemin. "Ayo masuk," ia memopang tubuh Haechan yang sudah mabuk ke dalam mobil disusul oleh Jaemin.
***
Selama di perjalanan, hanya ada kesunyian di antara mereka, Haechan sedang tertidur pulas selepas memuntahkan isi perutnya. Untung saja Jaemin masih memakai setelan jasnya sehingga ia bisa memakaikan jas tersebut ke Haechan agar si beruang tidak kedinginan.
"Haaa?? Apa lo bilang? Haechan ada konflik sama Mark? How the f*ck is that possible?!" Ujar orang yang sedang mengemudi itu.
"Yea, I just know it from Jeno, I also shocked when he tells that," jawab Jaemin.
"Hhhh, I can believe this" ujar orang di depan Haechan.
"Btw, thank you ya kak San sama kaak Wooyoung , udah mau jemput kita, sekali lagi, sorry jadi ngerepotin kalian." Ujar Jaemin sambil menundukkan kepalanya.
Ya, yang menjemput mereka adalah San, keponakan dari Johnny --sekaligus kakak sepupu Haechan-- and his fiance Wooyoung.
"Astaga, santai aja kali, kamu kayak sama siapa aja." Balas Wooyoung
Jaemin terkekeh mendengar balasan itu, ia melihat ke arah Haechan yang ada di pangkuannya. Ia jadi merasa jengkel pada calon suami adiknya ini, ntah apa yang ada di pikiran si bastard itu, pikir Jaemin.
Jaemin pun memeluk Haechan dan memberikan tepukan halus di kepalanya agar si beruang bisa tidur lebih nyenyak.
"Min, udah ada yang lo hubungin kah sebelum kita jemput? Gua takut orang rumah di sana pada nyariin." Tanya San.
"Udah, tadi aku udah kabarin Jeno, so I think there's no need to worry abt them." Ujarnya dengan santai.
San pun mengangguk, ia jujur saja takut diamuk oleh pamannya yang seram itu.
Setelah kurang lebih 20 menit perjalanan, akhirnya mereka pun sampai di penthouse milik San dan Wooyoung yang berada di lantai 21.
Jaemin segera membawa Haechan ke salah satu kamar yang sudah di sediakan oleh ART yang bekerja di sana, ia menidurkan Haechan di atas ranjang dan segera menggantikan bajunya ke piyama agar bayinya tidak kedinginan.
"Jaemin, kau pergi mandi lah dulu, akan aku siapkan baju untukmu." Ucap Wooyoung.
"Aah.. terima kasih banyak." Ucap Jaemin.
Kini, jam sudah menunjukkan pukul 2.40 pagi, Haechan tiba-tiba saja terbangun dari tidur nyenyaknya. Ia merasa pusing dan berat di kepalanya, ia perlahan mengedarkan pandangannya ke sekeliling.
Ia familiar akan kamar ini, tetapi pusing di kepalanya membuat ia malas berpikir lebih jauh.
Jaemin yang tidur di sebelahnya ikut terbangun karena gerakan yang di buat oleh bayi beruangnya. "Kau mau minum?" Tanya Jaemin.
Haechan kaget, ia menengok ke sampingnya dan menemukan Jaemin yang membuka sebelah matanya. "Ia kelihatan mengantuk sekali." Ujar Haechan dalam hati.
Haechan pun menggeleng, ia membenarkan selimut dan mulai kembali membaringkan dirinya. Jaemin merentangkan tangannya, membuarkan bayi itu masuk ke dalam dekapannya.
"Pusing," lirih Haechan.
Jaemin pun langsung mengelus kepala sang empu agar menghilangkan rasa pusingnya.
"Stt.. tidur lagi ya, biar ngga tambah pusing, nanti pagi minum obat." Ucap Jaemin dengan suara seraknya.
Alhasil, Haechan pun kembali memejamkan matanya, mencoba untuk kembali ke dalam tidur nyenyaknya dan di susul oleh Jaemin. (Mereka tidur dalan posisi berpekukan, hehehehe).
TBC
HAI GEEESSSS
Gimana-gimana? Pada kangen aku gak niiichhh??
Maaf yaa aku sempet hiatus kemarin karena bener-bener ngestuck banget dan juga karena banyak banget ujian and jadwal yang padet, huhuuu
Doain yaa biar aku bakal sering-sering update!!Btw, thank you for all the support, jujur pas aku balik rada kaget karena OUR SYCHO MAFIA, almost reach 40k readers!!! IM SO PROUD OF YOU GUYSSS
Thank you yaa sekali lagiii, love y'all!!
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR SYCHO [MAFIA]
Randomcerita tentang 3 uke yang memiliki darah sikopat, dan 3 seme dari keluarga mafia terbesar se-Asia yang berhasil mengambil hati ketiga uke sikopat tersebut. dan tentang keluarga mereka yang memiliki banyak rahasia yang sengaja mereka tutupi ingin tah...