Happy Reading!
Siang ini Anara dan Manuel akan menemui orang tua Anara, mereka akan mengungkapkan semua nya. Manuel menjemput Anara di Apartemen milik gadis itu.
"Udah siap?" tanya Manuel.
"Udah kak, lo yakin bakal jujur ke mama sama papa?" tanya Anara khawatir.
"Yakin banget, gue yang bakal tanggung jawab atas semua perbuatan si brengsek itu."
"Tapi gimana kalau mama sama papa marah?"
Manuel mengelus surai Anara dan mengecup kening Anara lembut sembari tersenyum manis.
"Gausah khawatir, gue bakal jagain lo."
Anara yang menerima perlakuan tersebut hanya bisa berdiri kaku, tubuhnya menegang, ditambah lagi pipi Anara merona seperti kepiting rebus.
"A-ayo kita ke bawah kak." gugup Anara dan itu membuat Manuel terkekeh gemas.
***
Di dalam mobil hanya ada keheningan, karena tak ada yang berani membuka suara. Anara yang fokus melamun ke arah jendela, sedangkan Manuel yang fokus menyetir tapi sesekali ia melirik Anara.
"Lo mau ice cream gak?" Manuel membuka suara agar suasana tidak terlalu canggung.
Namun Anara tak merespon pertanyaan dari Manuel, ia hanyut dalam lamunannya. Hingga Manuel mengelus pucuk kepala Anara dan hal itulah yang membuat Anara kembali tersadar.
"Ada apa? Apa yang lo pikirin?"
"Gue cuman takut kalau mama sama papa benci sama gue." cemas Anara.
"Itu gak akan terjadi, lo itu putri kesayangan mereka gak mungkin kalau mereka sampai benci sama lo."
Manuel terus menyakinkan Anara, hingga tak terasa mereka sudah sampai di kediaman Brayn Xander - papa Anara.
Manuel membantu Anara membukakan seatbelt yang dipakai Anara. Anara dibuat bingung sendiri, kemana Manuel berdarah dingin yang ia kenal? Ia sampai ragu jika ini bukan Manuel.
"Ayo, lo gausah khawatir, semua bakal baik-baik aja."
Manuel menenangkan Anara dan mengecup kening Anara lembut. Anara membeku, ia tak menyangka jika ada lelaki yang mencium dirinya selain papa nya dan Bram.
"Kenapa lo diem aja? Ayo masuk."
Mereka melangkahkan kaki nya menuju pintu utama, seorang maid membukakan pintu Mansion yang megah tersebut dan langsung menyapa Anara dan Manuel.
"Ehh ada nona Anara dan tuan Manuel, silahkan masuk...tuan Brayn dan nyonya Sarah ada di dalam."
Maid tersebut membungkukkan kepalanya sopan. Dan dibalas senyum manis oleh Anara sedangkan Manuel tetap memakai mimik datarnya.
Mereka masuk dan berjalan menuju ruang tengah. Mereka melihat papa dan mama Anara sedang mengobrol sembari meminum teh.
"Anara, Manuel, sejak kapan kalian ada disana? Kenapa kalian gak ngasih tau kita kalau kalian mau kesini?"
Pertanyaan bertubi-tubi Sarah - mama Anara lontarkan. Mereka bingung karena jarang sekali Anara pulang ke mansion ini.
"Ayo duduk." ucap Brayn.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANARA (on going)
RomanceKisah cinta seorang gadis yang menemui cinta sejatinya karena kesalahan fatal yang dilakukan kekasihnya di masa lalu. Kala itu ia sangat putus asa dengan keadaannya yang amat menyedihkan, tetapi seseorang datang dan menyinari hidupnya, orang itu yan...