BAB LVI

1.5K 231 4
                                    

6 BULAN KEMUDIAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

6 BULAN KEMUDIAN ...

Ara terlihat sibuk dengan laporan-laporan di ruang kerjanya. Ia mulai belajar bisnis bersama papihnya. Setiap pulang sekolah ia selalu menyempatkan diri untuk mendatangi kantor papihnya.

"Pih.."

"Hei sayang sudah datang kamu."

"Iya pih"

"Gimana sekolahnya nak?"

"Sama aja, ga asik, ga seru, gak ada chika jadi gak semangat."

"Haduh galau benar anak papih nih, semangat terus belajarnya inget kata om boby"

Ara mengangguk dan tersenyum manis.

"Hari ini ara presentasi projectnya ya"

"Kok ara pih?"

"Kenapa memang?"

"Takut"

"Hahah bisa sayang, papih percaya ara bisa"

Sebenarnya bukan passion ara bekerja di kantoran. Ia lebih senang jika harus bekerja lepas seperti di cafe mamahnya atau membantu jualan online baju di butik mamihnya. Namun gracio tidak mengizinkanya. Karena bagaimanapun ara pewaris tunggal keluarga wardhana.

Ara mulai membuka-buka berkas dan bahan rapat nanti. Ia membaca perlahan dan berusaha memahami apa yang menjadi fokus rapat nanti. Chika selalu mengajarinya untuk memahami apa yang ia baca, bukan hanya sekedar baca dan lupa. Paham akan maksud sebuah kata itu dengan cara di mengerti bukan sekedar di hapal.

Pesan-pesan dari kekasihnya tersebut lah yang sampai sekarang ara terapkan di hidupnya. Sebelum rapat di mulai ara menelepon kekasihnya.

"Halo sayang... "

"Hii araaaaaa....."

"Lagi apa ?"

"Lagi duduk di teras sama nenek sama kitty"

"O iya, kamu makan apa tadi?"

"Nenek aku buat sup enak"

" Salam ya buat nenek kamu dari aku yang sangat rindu cucunya"

"Kamu kapan jemput aku ?"

"Nanti ya, kamu masih betah kan?"

"Iihhh jangan lama araaaa aku juga kangen"

"Iya sayang iya.. Aku takut nih hari ini pertama kali papah percayakan aku present di depan klienya."

"Bisa, kesayangan aku bisa pokok ya. Jangan lupa berdoa I love you"

"Iya sayang, Love you more"

Tuutt...

"Sudah telepon chikanya?"

          

"Hehhee sudah pih"

"Yuk, nanti kamu sama om Boby ya, point penting kamu catat kalo ada pertanyaan langsung aja jawab kalo tau" Ucap gracio memberi arahan kepada ara sambil berjalan menuju ruang meeting.

"Baik pih siap"

Begitu sampai di ruang meeting, ara dan gracio di sambut banyak klien penting dari berbagai perusahaan.

'Mampus gua, bisa kaga nih!' ara bermonolog pada dirinya.

"Selamat datang pak Tomi saya ucapkan, ini kenalkan anak saya yang akan meneruskan perusahaan ini"

"Wah, hebat anak seusia kamu harusnya masih senang bermain. Ini sudah mau terjun ke dunia bisnis. Jago kamu ge, senang saya"

Ara menyalimi semua tamu papihnya, sungguh anak yang sopan puji dari beberapa klien papihnya. Gracio memang mendidik anaknya untuk menomor satukan attitudenya dimanapun berada.

"Ayo segera kita mulai"

Ara memejamkan matanya sebentar kemudian menghembuskan nafasnya agar dirinya lebih tenang.

"Pah" Ara memanggil Boby yang sedang menyiapkan materi di depan laptopnya

"Sudah siap kamu?"

Ara mengangguk,"siap pah"

***

"Nek, nenek tau gak ka chika punya pacar lho nek, namanya ara"

"Kitty"

"Oh ya? Baik gak?"

"Baik nek, kitty aja sempet suka tapi ara gak mau sama kitty"

"Ah masa cucu nenek secantik ini di tolak ara?"

"Ya kan kamu suka ara pas ara sama kaka"

"Hehehe iya si"

"Pasti nanti ada orang yang baik hatinya yang mau Terima kamu seperti ara dengan ka chika ya"

"Iya nenek"

"Nenek jadi penasaran? Bagaimana rupa ara yang baik itu sampai di rebutin dua cucu kesayangan nenek"

"Ini nek" Chika menunjukan foto nya bersama ara

"Ini nek" Chika menunjukan foto nya bersama ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Wah kok agak sama mukanya?"

"Masa si nek?" Ucap chika malu-malu

"Biasanya jodoh tuh ya kan nek" Kitty antusias

"Kelihatanya anaknya baik ya, suruh dia kesini!"

"Jauh nek"

"Kalo liburan gitu, nenek kan juga mau kenal"

"Nanti kita vc aja ya nek, sekarang lagi di kantor papihnya dia"

"Iya sayang, bahagia sekali cucu cucu nenek ini menceritakan ara ya"

I HATE YOU - CHIKARA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang