I'm Here -Kupu-kupu yang terlambat-

Perpustakaan

'Iri dengki itu ada di mana-mana. Tidak hanya bangsa Nao yang iri dengan kekuatan bangsa Kardia tetapi juga klan-klan dari bangsa Kardia yang dengki terhadap klan Phoenix yang terpilih sebagai pemimpin dua bangsa. Mereka bersama-sama menghapuskan sejarah tentang klan Phoenix dan memburu mereka. Menyebabkan klan Phoenix harus terus bersembunyi.'

'Jadi ... alasan kenapa aku hidup bersama Mama ...'

'Ada sebuah perpustakaan yang menyimpan cerita tentang klan Phoenix. Kupikir kau dan kakakmu mencarinya.'

'Sensei tidak mengatakan apapun.'

'Aku mengatakannya. Perpustakaan itu ada di atas.'

'Atas?'

'Ya. Perpustakaan milik klan Tori. Tidak banyak yang mengetahui tempatnya bahkan klan Tori sendiri. Tapi sepertinya Secret mengetahuinya, begitu juga kakakmu yang bernama Hidden.'

'Kakak?'

'Akan terlalu panjang dan memusingkanmu jika dijelaskan dalam satu kali pertemuan. Jadi carilah perpustakaan itu untuk memudahkanmu.'

'Terima kasih Sensei.'

Leafy berdiri hendak pergi. ia berbalik.

'Apa yang membuat Sensei menceritakan semua hal itu padaku? Meskipun aku Phoenix, tapi itu bukan alasan yang tepat terlebih lagi aku rasa aku masih terlalu kecil untuk bertindak sendiri. padahal setelahnya aku hanya akan berhadapan dengan para ilmuwan gila itu.'

Sensei Mizuki tersenyum. 'Karena Ayahmu adalah orang yang hebat.'

Leafy menggigit bibir. Udara semakin dingin.

"Kau tidak apa, Leafy?" tanya Secret.

"Ya."

Secret terus membawa Leafy terbang ke atas menembus awan.

"Aku baru tahu kalau ada burung yang bisa menembus awan."

Secret tertawa. "Kau meremehkanku Leafy-chan?"

"Bukan begitu."

"Kupikir kau akan takut kubawa lagi setelah kejadian kemarin. Dan kau bilang kau tidak tahan dingin?"

"Hm... entah kenapa itu semua berubah. Aku merasa ada api yang membara."

"Em... Leafy-chan, hati-hati ya. aku tidak ingin menjadi burung panggang."

Leafy tersenyum. "Aku tidak pandai memasak."

"Nah, itu masalahnya. Bagaimana jika kau membuatmu gosong?"

Leafy merasa sedikit kesulitan bernafas.

"Kau tidak apa, Leafy-chan?"

Leafy mengangguk.

'Bagaimana bangsa Kardia dulu bisa bertahan di daerah yang memiliki oksigen yang begitu tipis?'

"Ah!" seru Leafy.

Di hadapannya nampak sebuah dataran kecil yang mengapung dan tertutup kabut. Jika saja mereka tidak menembus kabut yang sebelumnya dataran itu tidak akan terlihat.

Hanya ada sebuah bangunan tua di sana.

"Benar-benar bangunan yang sangat tua. Sepertinya bangunan bangsa Kardiapun berbeda dengan bangsa Nao. Mereka sudah lama berdiri tapi sampai saat ini tidak ada dinding yang lapuk," ucap Secret sambil menyentuh dinding bangunan itu.