BAB 8

656 92 4
                                    

seperti biasa lanjut~~

Jangan lupa vote dan komentar bagaimana menurut kalian cerita buatan author hehe~

.
.
.

"Bos! Para organisasi Abyss ingin bertemu anda" ucap salah satu goblin

"Tsk, usir mereka." Ucap Rian

"T-tapi bos mereka sudah nyelonong masuk" ucap goblin tersebut

Rian memukul senderan tangan kursi yang ia tempati dengan kesal ia merasa terganggu para abyss tersebut kerap kali mengunjungi nya dan meminta bantuan kepada nya,

Salah satu pemimpin yang membuat organisasi abyss tersebut bersujud dihadapan Rian seolah mereka mengagung kan dewa kegelapan tersebut, dan mereka juga bawa embel-embel buat melunak kan hati dingin dan keras milik dewa kegelapan tersebut

"Kalian mau apa lagi?" Ucap Rian dengan dingin

"Kami datang untuk meminta bantuan anda, agar kami bisa mencapai tujuan kami" ucap salah satu orang khaenriah yang menjadi anggota abyss order

"Sudah berapa kali saya bilang, jika masih berkaitan dengan celestia untuk membalaskan dendam kalian carilah yang lain, aku tidak mau berurusan dengan orang egois itu." Ucap Rian dengan penolakan tegas

"T-tapi tuan ku yang agung, hanya terakhir ini kami meminta bantuan kepada anda, dan juga anda mencari keberadaan teman anda bukan.." ucap orang khaenriah itu

Seketika Rian yang hendak kembali duduk di tahta nya berhenti melangkah sejenak, ia langsung menoleh kearah orang yang barusan bicara seketika orang itu merasa ia memiliki kartu truf yang bisa digunakan untuk membujuk dewa kegelapan ini

"Aku tahu dimana dia sekarang." Ucap orang itu dengan senyum licik nya

Walau Rian tahu pasti mereka bilang begitu karena ada hal yang mereka minta, sayang nya kalau sudah mendengar nama teman nya ia seolah tidak peduli dengan apa yang terjadi dimasa depan

"Katakan padaku dimana dia.." ucap Rian

.
.
.

"Luc kau masih marah?" Tanya M/n

Nampak nya Diluc kini menjaga jarak dari M/n, merasa di abaikan M/n hanya mengembungkan pipi nya dan cemberut, sebenar nya Diluc enggan melihat ke belakang dimana M/n berada tapi kasihan juga kalau di abaikan lama-lama

"Tidak." Diluc

"Masa? Nada bicaramu seperti orang marah" ucap M/n

"Aku bilang tidak yah tidak!" Teriak Diluc

"Iyah deh, gausah nge gas juga kalau ngomong kan aku ga ngajak ribut" ucap M/n

"Tch, terserah." Diluc mempercepat jalan nya

"Eh? W di tinggalin nih?!" Teriak M/n

M/n segera menyusul Diluc yang sudah jalan duluan dari nya, disisi lain seseorang nampak mengawasi mereka dari beberapa meter,

M/n memanggil Diluc berkali-kali agar jalan tidak terburu-buru ia khawatir kalau pinggang nya Diluc bisa kambuh lagi, dan baru saja M/n merasa ada pergerakan cepat dibelakang mereka

'Huh? Apa aku salah ngira ada seseorang disana' melirik kearah semak-semak

M/n merasa ada yang tidak beres, dan ia melirik Diluc jalan nya sudah jauh jadi ia mencoba menyusul tapi...

"Luc, tungg--..." seseorang membekap mulut M/n

Dan membawa nya pergi entah kemana, Diluc yang merasa aneh padahal ia masih mendengar suara M/n teriak memanggil nama nya dibelakang secara tiba-tiba menjadi sunyi,

Ia menengok kearah belakang, dan benar saja tidak ada siapa-siapa disekitar

"M/n jangan bercanda! Perjalanan kita sudah hampir sampai!" Ucap Diluc

Namun tidak ada sautan satu pun disekitar dan benar-benar kosong,

"M/n aku serius! Kita harus pergi." Ucap Diluc sekali lagi

Diluc berjalan terakhir dimana posisi M/n berada, tapi ada yang aneh ia merasa seperti ada hawa gelap dan mengerikan disekitar tempat M/n berdiri dan benar saja ia melihat giok berwarna merah

Dan mengetahui bahwa itu bukan sembarang giok melainkan tanda bahqa itu berasal dari dewa kegelapan, apa mereka menculik M/n?

'Gawat! Aku harus cari bantuan' batin Diluc

Ia jadi khawatir serta panik, meskipun ia mengumpat kesal dengan anak itu.

.
.
.

"Ugh, dimana aku?" M/n baru tersadar

"Kau sudah bangun? M/n.." suara yang tak asing itu

Segera M/n terbangun dan ia terkejut melihat tempat ini begitu menyeramkan dan juga ia tidak tahu dimana dan orang ini siapa?!

"Kau siapa?! Dimana Diluc?" Ucap M/  dengan panik

"Kau lupa aku siapa? Masa teman sendiri lupa" ucap Rian

"R-rian?" M/n terherandan juga curiga apa benar ini sahabat nya tapi..

Rian hanya tersenyum, lalu memegang tangan M/n dan mengecup punggung tangan tersebut dengan gentle, tatapan mata nya benar-benar jelas bahwa ia sudah lama merindukan M/n terjebak didunia asing seperti ini,

"Aku merindukan mu" ucap Rian

"Uh... yah, R-rian kau sedang apa ditempat gelap dan serem gini?" Tanya M/n

"Markas ku" ucap Rian

"Huh? Kamu ikutan abyss order?!" Terkejut

"Tidak. Aku berbeda dari mahluk rendahan seperti mereka, derajat ku lebih kuat dan tinggi daripada abyss order" ucap Rian

M/n bingung seketika apa ini masuk kedalam cerita yang ada digame tersebut, atau mungkin ada side plot yang tidak ditampilkan didalam game itu? Tapi kalau dilihat visual Rian yang sekarang benar-benar tampan dan maskulin,

'Ugh kenapa dia kelihatan sangat tampan, kapan aku biaa punya visual setampan itu' batin M/n

Dan seketika ia teringat sesuatu,

"Ah Rian aku meninggalkan Diluc dijalan menuju liyue! Dia pasti mencari ku, aku harus pergi" ucap M/n

Seketika raut wajah Rian yang awal nya gentle dan lembut, menjadi dingin dan mencekam ia langsung menahan M/n dengan memegang erat lengan nya dengan kuat dan juga tatapan tersebut seolah menunjukkan kecemburuan nya yang terlihat jelas

"Kenapa kau selalu peduli sama orang lain dan begitu perhatian? Kau bahkan tidak sebegitu nya terhadapky" Rian mengerat kan cengkraman nya

"Ouch! Sakit Rian!" Meringis sakit









"Thor Rian koq jadi serem sih, kembalikan rian yang dulu!" M/n

"Maaf sudah masuk alur nya M/n hehe~" author


Sampai ketemu dj chapter berikut nya~~~~

I WANNA GET OUT!! [Dom!MaleRaeader x All genshin characther]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang