BAB 17

21 3 0
                                    

"Kalau ga ada yang abadi dalam bahagia, berarti ga ada yang abadi juga dalam sedih."

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Minggu, pukul 07.00 pagi

Pagi ini Karla mengawali harinya dengan sandwich isi telur rebus untuk sarapan. kemudian setelah sarapan pagi dilanjutkan dengan bersepeda di taman sambil menghirup udara segar di pagi yang indah momen ini tidak akan dilewatkan oleh nya. Apalagi hari ini adalah hari minggu, hari dimana dia bisa beristirahat dengan nyaman dari tumpukan tugas yang membuat otaknya meluap.

"Good morning world!" ucap Karla dengan penuh semangat untuk bersepeda keliling taman kota, ia tidak lupa saat bersepeda menyetel lagu favorit nya agar lebih bersemangat lagi. ia menyetel lagu favoritnya yang berjudul 'At My Worst' milik Pink Sweat$ di ponsel miliknya, dan memasangkannya di headset bluetooth berwarna pink dengan stiker lucu di headset bluetooth pada kedua telinganya.

Beberapa waktu kemudian, saat sedang bersepeda mata Karla menangkap seorang cowok bertubuh kurus, menggunakan hoodie hitam polos dan celana jeans kulot. Dengan sepeda gunung polygon hitam miliknya, kaki yang berbalut sepatu sneaker  hitam putih menghampiri cewek itu yang sedang melihatnya.

"Kar," panggil Zergan. "Lo suka sepedaan?" tanya Zergan padanya.

"Eh, iya gue suka sepedaan. Lo juga suka sepedaan." tanya balik Karla.

"Iya, hampir setiap minggu gue sepedaan. Kalau ada waktu luang aja sih."

Karla mengganguk pelan sebagai tanggapan. "Sama gue juga kalau ada waktu aja."

"Mau sepedaan bareng hm?"

"Wah, boleh tuh ide yang bagus. Bosen juga sepedaan sendirian aja."

"Lo sepedaan nya baru sampai mana aja?"

"Ya baru sekitar ini aja sih."

"Balap sepeda kuy! Yang kalah traktirin yang menang."

"Hah? Balap sepeda hm... kayaknya seru tuh boleh juga gaskan."

"Oke, kalau gitu gue hitung 3... 2... 1... mulai-"

"Bye, gue duluan ya nungguin lo kelamaan. Siap-siap kalah aja."

"Eh anjir tuh cewek belum siap juga, oke kalau lo mau main-main sama gue."

Karla sudah terlebih dahulu, mengendarai sepedanya dengan cepat. Zergan tidak mau kalah mulai mengayunkan sepeda miliknya  dengan senyum lebar diwajahnya. Zergan merasa seperti anak kecil ketika cowok itu mulai mengendarai sepedanya secepat mungkin dengan ekspresi nakal dan lucu di wajahnya. Angin bertiup melalui rambutnya saat dia tersenyum. Zergan benar-benar ingin menang dan melihat raut wajah Karla ketika dia mengalahkan cewek itu. Hingga akhirnya, cowok itu berhasil mendahului Karla yang masih mengayuh sepeda miliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Keisha & ZerganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang