lembar enam belas

611 65 5
                                    

"Pokoknya kamu ikut! kata Ayah Jeon, Taehyung juga ada di sana. Kan lumayan, kita bisa sekalian berlibur."

"Maaf?"

"Berlibur, Bella! Kenapa kamu seperti tidak mengerti."

"Memang"

"Oh astaga! Padahal ini akan sangat menyenangkan."

"Kamu berpikir begitu?"

"Yeah! Tentu saja. Sudah lama aku tidak menghabiskan waktu berdua dengan nya juga. Ku pikir kamu juga rindu Taehyung? 'kan?"

"Tidak."

"Whatt?"

"Dia memberiku kabar tiap detik. Kami bertukar pesan dan itu sudah cukup."

Sedikit melirik horor, So Hee mengiyakan saja ucapan Bella?"O-ooh, haha. Baiklah. Tapi kamu tetap pergi bersamaku."

Bella tidak lagi menjawab dan menatap diam So Hee yang sibuk membereskan beberapa keperluan di tas kecil. Terlihat sangat antusias dengan ide nya yang menurut Bella masuk pada list konyol.

Menyusul Jeon ke pulau Jeju.

Ayolah, apa susahnya diam menunggu di Seoul saja. Tidak usah bersusah ria menyusul ke sana. Membuang waktu dan tenaga. Lagi pula, Jeon pasti pulang, 'kan. Lelaki itu tidak akan tua dan mati di Jeju dan lupa jalan menuju pulang ke rumah nya.

Bella menyimpan sumpah serapahnya dalam hati. Jalan pikiran dia dengan gadis berisik di depan nya itu jelas berbanding terbalik. Jadi dia memilih berlalu menuju kamar. Mengabari Taehyung jika mereka akan pergi ke Jeju atas ide dari So Hee.

Tentu saja tanpa sepengetahuan gadis itu. Bella hanya ingin Taehyung lebih hati-hati mengambil langkah. Jeon bukan pria gay yang akan mudah di hasut dengan rayuan atau kecupan sensual. Bella tau itu. Jadi dia meminta Taehyung mengatur segala nya dengan pintar dan rapi.

Menaklukan Jeon bukan perkara gampangan. Belum lagi status nya yang kekasih orang dan hobi mengunjungi lubang perempuan itu. Bella menaruh sedikit sanksi di hati jika Tae akan bekerja lebih keras dari sekarang.

Mereka berdua lalu pergi dari Apartemen So Hee menuju bandara. Bella mendapatkan balasan pesan dari Taehyung dan itu membuat sudut matanya berkedut jengkel.

"Tidak bisakah kalian diam! Shit! Seperti monyet kegatelan yang tidak tahu malu. Menyusul pria sampai ke tempat kerja nya, huh! Benar-benar murahan!"

Ini bukan keinginan nya, okay. Dia tidak berpikir sedikitpun harus bersusah payah pergi ke tempat di mana Taehyung bernafas. Memangnya dia di beri hak menolak? Tentu tidak. So Hee dengan mulut petasan nya tidak pernah diam dan memaksa nya terus menerus.

Seharus nya Taehyung tau dan tidak perlu mengomel kepadanya. Mereka sudah bersama cukup lama dan banyak tau karakter masing-masing. Wajah Bella menjadi sangat keruh dan dia sangat kesal pada Taehyung. Berharap lekas bertemu pria durjana itu dan memberikan tonjokan manis di pipi sebagai salam pertemuan.

.

.

.

Ketika Jeon membuka mata, yang pertama kali dia lihat adalah wajah seseorang yang juga sedang menghadap kepadanya. Sama juga tengah memejam kan mata, tapi Jeon bisa merasa jika bibir nya kini di pangut halus dan di hisap sensual. Dia masih mencoba mengumpulkan kesadaran setelah tidur nya terganggu oleh sesuatu yang bergerak di atas bibir nya.

Ini adalah ciuman. Sesuatu yang sudah Jungkook hafal di luar kepala. Tapi siapa yang kini sedang mencium nya?

Dia lalu mencoba lebih teliti hingga kulit dahi nya sedikit berkerut. Tapi yang dia temukan justru senyum kotak konyol adik nya setelah melepas sesapan di bawah bibir. Meninggalkan benang saliva kecil yang menjuntai bebas. Juga bibir dirinya yang sekarang sedikit bengkak.

INTO YOU ( TAEKOOK ) *END*✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang