PART 30 . hamil

1.6K 45 0
                                    

"HAHH?! KAK KINAN UDAH HAMIL? KOK GA NGABARIN SIHH, PASTI INI RENCANA KAK AL" ucap dila menatap sangar kakaknya itu al

  Pasalnya memang 3 hari setelah selesai menikah mereka langsung pergi ke australia untuk berbulan madu dan hari ini mereka baru pulang, dila pikir, keduanya lupa untuk pulang setelah berbulan bulan lamanya di australia

  Al dan kinara terkekeh melihat dila yg begitu kesal,  terkesan lucu dimata mereka berdua

Gara pun menggeleng gelengkan kepalanya, "udah berapa bulan kin? "

"delapan pahh" jawab kinara tersenyum

"TUHKAN, BAYI NYA UDAH MAU LAHIRR" teriak histeris dila lalu mencubit lengan kakak nya al

  Al meringis kesakitan, "awss dekk, salah kakak apa kok dicubit? "

"bodo amat" jutek dila lalu menatap lembut kinara

"kak kinan, suka ngidam aneh aneh ga? " tanya dila sesekali melihat kearah perut buncit kinara

"iyaa dek, ucapan kamu gasalah, masa waktu diaustralia kakak disuruh keluar make daster terus nyanyi balonku didepan apartemen yg kakak sewa disana, mau tarok dimana coba muka kakak" yg menjawab bukanlah kinara, melainkan alderon

"siapa suruh bikinnya kecepetan" sahut dela yg masih fokus menatap handphone nya

"denger tuh al kata adek kamu, kamu yg salah memang" ucap kinara tertawa

"huhh nasib jadi laki selalu salah" gumam alderon

  Mereka semua pun tertawa, kecuali dela yg hanya tersenyum tipis

*      *      *

"jen, gada harapan lagi kah buat dapetin hatinya kak jefh? " tanya laila kepada sahabatnya itu

  Jennie menunduk, ia bingung harus menjawab apa, semuanya menjadi serba salah

"lo bisa kan bantu gua buat dapetin hati nya kak jefhran? " mohon laila sekali lagi

  Dila hanya sibuk memperhatikan keduanya, ia enggan untuk bersuara

"lai, sorry, gua gabisa" ucap jennie tanpa melihat ka arah laila

"kenapa jen? waktu itu lo bilang mau" tanya laila

"gua gabisa lai, waktu itu gua bilang iya karna gua gamau nyakitin hati lo, tapi sekarang gua gamau selalu ngasih harapan palsu buat lo" ucap jennie dengan menunduk

  Laila tersenyum, "gausah nunduk jen, gua sadar, gua ga pantes buat kakak lo, dibanding ayesha, gua gada apa apanya"

  Jennie menatap lekat sahabatnya itu, "lai lo pantes dapet cowo yg lebih baik dari kak jefh"

"iyaa gua tau, tapi kali ini, gua mau fokus ke nilai gua dulu" senyum laila

"gua seneng deh, kalian berdua gajadi berantem, gua pikir, bakal ada perang dunia ke dua" dila pun menghela nafas lega lalu tersenyum

"gua juga tadinya takut" lirih jennie

"so, gausah terlalu dipikirin jen" ucap laila

"yaudah gue pergi dulu" pamit dila

"mau kemana? " tanya keduanya kompak

"biasa, ketemu calon masa depan, lorang dua tunggu sini aja" ucap dila lalu meninggalkan kedua sahabatnya

  Jennie dan laila hanya menggeleng gelengkan kepalanya

*      *      *

Si kembar : the twins [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang