Setelah menghabiskan waktu selama dua belas jam akhirnya mereka sampai ditempat tujuan.
Tempat indah yang berada didalam hutan dengan pemandangan sungai mengalir, hewan hewan seperti kucing, anjing, ikan dan yang lainnya terlihat sangat indah saat dipandang oleh mata.
Villa ini terletak sangat jauh dari daerah perumahan dan juga perkotaan. Villa ini adalah villa rahasia yang dibangun oleh keluarga Angkasa agar mereka bisa beristirahat dengan tenang tanpa gangguan musuh.
" Wah indah banget padahal pas kita ngelewatin hutan tadi aura nya kek seram banget tapi pas udah sampai di tengah tengah hutan malah keliatan indah banget " ujar Haechan menatap semuanya dengan mata berbinar binar
Jeno hanya mengangguk saja ia sudah sering kesini jadi pemandangan seperti ini adalah pemandangan biasa.
Yang lain nya sudah sibuk berselfie ria untuk pamer di ig mereka masing masing.
Jisung berjalan mendekati Jeno dengan tatapan bertanya sedangkan Jeno menatap bingung pada Jisung.
" Tadi gue liat kek ada kubah yang nutupin villa ini. Itu kubah apaan? " tanya Jisung tanpa basa basi
Yang lain mendekati Jisung dan Jeno mereka juga penasaran dengan kubah yang tidak terlihat namun ada dan mereka sempat melihat sekilas saat gerbang yang menutupi hutan terbuka. Makanya mereka tau kalau ada kubah yang ngelindungin villa itu.
Jeno menggeleng tanda tidak tau
" Gue nggak tau. Yang bangun ini villa paman gue bukan Ayah gue dan paman gue itu ilmuan yang biasanya nge ciptain hal hal aneh " jelas Jeno
" Katanya sih buat jaga jaga kalau ada sesuatu yang tidak diinginkan dan kemarin paman gue bilang gue harus pergi dan jangan masuk sekolah karena itu gue setuju ikut kalian " jelas Jeno lagiYang lain menatap Jeno dengan bingung. Kenapa Jeno tidak boleh ke sekolah.
" Vaksin... vaksin yang bakal diberikan oleh sekolah adalah vaksin hasil ciptaan rekan nya paman gue. Mereka dipaksa nyiptain vaksin itu untuk sesuatu yang tidak bisa dijelaskan, kalau mereka nggak mau maka nyawa mereka taruhannya " ujar Jeno menjelaskan lagi
Semua nya terdiam
" Lalu kenapa yang dikasih peringatan cuman lo doang dan pastinya kalau lo dikasih peringatan otomatis keluarga lo juga dapat peringatan " Mark menatap Jeno seakan menuntut penjelasan yang lebih dalam
Jeno menggeleng " Semua keluarga kita dapat peringatan dan Ayah nya Haechan lagi berusaha untuk ngebuat penawarnya " Haechan menatap Jeno dengan bingung
Dia yang anak Ayah nya saja tidak tau pekerjaan Ayah nya lah ini sahabat nya malah tau pekerjaan Ayah nya itu apa.
" Ayah gue? Berarti Ayah gue ilmuan dong? " tanya Haechan dengan tatapan tidak percaya
Chenle menatap Haechan dengan aneh " Lo anaknya masa nggak tau kerjaan bapak lo apa " Haechan menggelengkan kepalanya sebagai jawaban
Jeno menghela nafas lelah
" Bodoh amat sama sekitar kita yah nggak papa tapi jangan sampai kelebihan kek gini juga anjerr " batin Jeno tertekan
" Udah udah ayok masuk masa mau diluar terus " ajak Jeno yang sudah berjalan kearah pintu utama
Yang lain pun mengekori Jeno dari belakang.
Sesampainya didalam
Mereka semua memandang takjub dengan desain interior villa milik keluarga Jeno ini.
Villa bagian luar di cat dengan warna coklat tua sesuai dengan warna pohon yang ada disekitar nya. Lalu bagian dalam villa di cat dengan warna hitam putih.
Villa ini memiliki tiga tingkat. Tingkat pertama tempat bermain, dapur, ruangan penyimpanan makanan tetapi didalam nya tidak ada makanan. Tingkat kedua ada sekitar sepuluh kamar lebih dilengkapi dengan ruangan penyimpanan pakaian dan toilet mewah. Dan tingkat ketiga yang terakhir adalah tempat kosong yang tidak ada apa apanya.
Biasanya mereka memakai lantai tiga untuk piknik tetapi bagian halaman depan mereka saja sudah sangat bagus untuk dipakai berpiknik.
" Wah gila bagus bet sumpah gue tinggal disini selamanya pun bakalan betah gue " ujar Jaemin sembari menatap keseluruh ruangan dengan tatapan takjub
.
.
.Virus Z : End Of The World
.
.
.Malam telah tiba
Cuaca dingin menusuk, suara burung hantu saling bersautan, gerimis menemani, hewan hewan seperti anjing, kucing dan yang lain nya sudah berkumpul disebuah ruangan yang sama untuk menghangatkan diri.
Didalam villa pula
Ketujuh remaja itu berkumpul diruang keluarga. Mereka duduk membentuk lingkaran di lantai sesuai dengan meja bulat ditengah mereka.
Diatas meja sudah tersedia susu coklat hangat, kue seperti cheesecake, bolu dan beberapa cemilan ringan sudah ada diatas meja.
Mereka tertawa dan bercanda seakan tidak akan ada yang terjadi kedepan nya. Mereka belum mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tiba tiba saja Jisung mengucapkan kalimat yang membuat mereka semua terdiam merasa tidak enak dengan Jeno.
" Gue masih bingung kenapa vaksin itu harus dikasih coba langsung ke semua orang, kenapa para ilmuwan nggak coba ngetes ke hewan atau mereka nyoba kesatu orang manusia gitu " ujar Jisung yang masih penasaran dan bingung dengan semuanya.
Ke enam nya hanya diam menikmati susu yang ada dihadapan mereka. Jeno pun tidak menjawab pertanyaan Jisung.
Dia hanya diam sembari menikmati hidangan yang ada dihadapan nya. Jika ditanya pun ia tidak tau kenapa vaksin itu dicoba langsung kesemua orang.
Padahal vaksin itu belum ada izin pemerintah pusat.
Jeno menatap Jisung dengan tatapan teduhnya " Gue nggak tau intinya kita harus jaga jaga oke " Jisung pun mengangguk mengiyakan ucapan Jeno
Bagaimana pun Jeno adalah yang tertua diantara mereka semua. Mereka selalu mendengarkan Jeno, mau itu benar atau salah mereka selalu mendengarkan Jeno.
Hingga akhir nya tengah malam tiba dan ketujuhnya sudah masuk kedalam mimpi masing masing.
.
.
.Virus Z : End Of The World
.
.
.Dua hari kemudian
Renjun dan Chenle sedang sibuk memasak sarapan pagi didapur. Haechan, Jaemin dan Leo masih didalam mimpi mereka. Jeno sedang sibuk menata meja di taman.
Mark sedang sibuk menyirami tanaman dibelakang villa. Jisung tidak tau sedang apa.
Rencananya mereka akan sarapan pagi di luar.
Sarapan pagi ini cukup mewah. Chenle dan renjun menyiapkan sarapan ala ala menu sarapan luar negeri. Sebenarnya mereka bangun kesiangan jadilah sarapan disertai makan siang.
Jeno meletakkan sendok, pisau dan garpu bersebelahan, lalu kain kecil dilipat setelah nya diletakkan dibawa sendok dan garpu.
Piring berwarna putih transparan diletakkan tepat didepan kursi masing masing. Gelas sedang diletakkan tepat disebelah piring. Buah buah diletakkan tepat ditengah tengah meja.
Jeno membawa meja dari gudang. Meja yang dibawa adalah meja lipat khusus untuk acara piknik. Lalu kursi yang dibawa pun adalah kursi lipat khusus piknik. Keluarga Jeno membeli nya secara set.
Lain di luar lain juga dengan didalam.
Jika Jeno sedang sibuk menata, maka yang berada didapur sedang sibuk memasukkan berbagai macam bahan kedalam satu wadah lalu meletakkan nya keatas kompor.
Lain hal nya juga dengan yang masih berada di alam mimpi.
Kamar Haechan
Ruangan masih gelap karena Haechan tidak bisa tertidur dengan lampu yang menyala. Tirai mulai terbuka secara otomatis karena dibuka oleh Renjun yang sedang berada didapur dengan remot khusus. Jadilah mereka tidak perlu repot repot mendatangi kamar Haechan dan yang lainnya jika ada yang belum bangun.
" Unghh "
Haechan mulai membuka matanya merasa terganggu dengan cahaya yang masuk kedalam matanya.
" Ihh, siapa sih yang buka tirai nya ganggu tau nggak sih " kesal Haechan
Haechan duduk lalu memandang kearah luar jendela sembari menguap dan menggosok matanya.
" Haechan aaa jangan menggosok mata mu atau nantinya mata mu akan memerah dan sakit " suara Jisung terdengar tetapi Haechan tidak peduli dan malah sibuk menggosok matanya
Haechan melihat kearah jam dan ternyata sudah jam setengah sebelas yang artinya ini sudah hampir tengah hari.
Haechan pun berjalan kearah toilet untuk mandi. Baru bangun tetapi tubuhnya sudah merasa gerah.
.
.
.Virus Z : End Of The World
.
.
.