Dokter keluar dari ruangannya
"Anak saya kenapa dok? Ada yang luka?"-Minhyuk.
Dokter tersebut menggeleng.
"Kalian ga tau kalau Soobin punya kanker otak stadium akhir?"-Dokter.
"SERIUS?"-Yeonjun.
"Kenapa dia ga pernah cerita?"-Yeonjun.
"Ga mungkin dok, anak saya sehat-sehat aja kok"-Minhyuk.
"Penyakitnya sudah lama, tapi baru diperiksakan baru² ini, kenapa baru diperiksakan? Apakah orang rumahnya kurang peka?"-Dokter.
"Dia memang sering pusing, tapi itu kan alasan dia buat tidak belajar"-Minhyuk
" Pikirkan kesehatan anak pak, jangan paksa anak sampai stress"-Dokter.
"Anak saya bagaimana sekarang?"-Minhyuk.
" Anak bapak belum sadar dari pingsannya"-dokter
"Saya boleh masuk?"-Minhyuk.
"Silahkan"-Dokter.
Minhyuk masuk ke ruangan. Ia langsung memeluk Soobin yang sedang pingsan.
"Maafin papa nak"-Minhyuk.
Yeonjun menatap Minhyuk yang sedang memeluk Soobin sambil menangis dengan hebatnya. Rasanya ingin sekali ia memarahi Minhyuk. Ia mengurungkan niatnya untuk memarahinya. Ia hanya bisa mengelus bahu Minhyuk untuk menenangkannya.
"Soobin pasti sembuh kok"-Yeonjun.
*******
3 hari kemudian. . .
Soobin belum juga bangun. Dokter bilang kalau kemungkinan Soobin untuk sembuh hanya 5%. Hal itu membuat mata Minhyuk semakin sembab karena sering menangis dan tubuhnya menjadi kurus karena ia tidak mau makan.
Tak lama kemudian Yeonjun datang.
"Soobin masih belum bangun om?"-Yeonjun.
"Belum"-Minhyuk.
Yeonjun menatap Soobin. Ia merasa sangat kasihan kepada Soobin. Ia tidak tega kekasihnya seperti ini.
Tiba-tiba dokter masuk.
"Apa Soobin masih belum bangun?"-dokter.
" Belum"-Minhyuk.
"Maaf saya harus mengatakan ini, seperti kemarin yang saya bilang kalau kemungkinan untuk sembuh hanya 5%"-Dokter.
" Karena sampai sekarang soobin belum bangun, terpaksa harus kami suntik mati malam ini"-Dokter.
"Jangan dok"-Yeonjun.
"Kalau tidak dilakukan, dia bakal gini terus selamanya, kasihan juga dia kalau harus sakit parah seperti ini terus"-Dokter.
" Apa tidak ada yang bisa diusahakan lagi?"-Minhyuk.
Dokter menggeleng.
"Gimana om?"-Yeonjun.
" Yasudah tidak apa-apa"-Minhyuk
"Tapi om. . . "-Yeonjun.
"Saya juga ga bisa melakukan apa-apa lagi, kalau ini yang terbaik buat Soobin, kenapa harus maksa"-Minhyuk
" Baik, nanti malam saya kesini lagi, akan saya siapkan dulu untuk suntik matinya"-Dokter.
"Dok, saya boleh minta waktu 1 hari saja untuk sama Soobin? 1 hari aja"-Yeonjun.
" Boleh"-Dokter.
"Kalau gitu saya permisi dulu ya"-Dokter sambil keluar dari ruangannya.
" Iya dok"-Yeonjun.
"Om, saya boleh kan sama Soobin di hari terakhirnya?"-Yeonjun.
"Iya boleh"-Minhyuk.
Sebenarnya Minhyuk ingin melarangnya. Namun melihat Yeonjun yang sangat baik kepada Soobin, sepertinya ia harus memberikan mereka waktu untuk berdua.
" Makasih banyak om, saya pamit pulang duluan ya om"-Yeonjun.
"Iya, Hati-hati"-Minhyuk.
Yeonjun pergi dari rumah sakit. Dadanya sangat sesak ketika dokter bilang hal tersebut. Yeonjun berlari ke rumah sakit menuju tempat ibadah. Ia berdoa sambil menangis disana.
"Ya Tuhan, tolong berikan mukjizatmu, aku ingin bersamanya lebih lama lagi, tolong jangan ambil dia. Hamba tau tidak ada yang tidak mungkin bagimu, jadi tolong berikanlah mukjizatmu Ya Tuhan"-Yeonjun.
Tangisan doa Yeonjun terdengar hingga keluar sampai-sampai penjaga tempat ibadah tersebut menghampirinya.
" Kenapa nak?"
"Soobin ku, dia sekarat"-Yeonjun.
" Kemungkinan sembuhnya hanya 5%, dan besok adalah hari terakhirnya. aku benar-benar mencintainya, aku sama sekalitidak mau kehilangannya"-Yeonjun.
"Percayalah nak, kekuatan cinta kalian sangat kuat, saya yakin Soobin mu itu bisa sembuh"
Yeonjun menggeleng.
"Kamu harus yakin nak, semoga saja Soobin mu itu bisa sembuh"
Penjaga ibadah itu memeluknya sambil mengusap kepalanya. Tangisan Yeonjun semakin pecah.
"Kalau kamu tidak yakin dan kamu hanya yakin kalau esok benar-benar hari terakhirnya, maka ciumlah ia untuk yang terakhir kalinya, setidaknya kamu pernah menjadi cinta pertama dan terakhirnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
LU LAGI LU LAGI
FanfictionSoobin adalah seorang ketua OSIS dan Yeonjun yang selalu melanggar peraturan. Soobin sudah sangat kesal karena yang ia hukum saat upacara selalu saja Yeonjun. Namun Yeonjun melanggarnya dengan sengaja karena hanya ingin bertemu dengan Soobin. "IH KO...