Posisi Duke Terancam

1.2K 74 1
                                    

Lilyana mempercepat laju kudanya dibelakangnya tertinggal agak jauh para pasukan Reynand hanya Arthur yang mampu menyamakan laju kudanya. Ketika sampai di gerbang Kastil, sudah disiapkan tandu untuk membopong Reynand ke dalam, pria itu sekarang sudah kehilangan kesadarannya. Lilyana meremas tangannya khawatir, ia terus mengikuti dokter Kastil yang mengikuti pengawal pembawa tandu Reynand. Air mata Lilyana berderai, luka di tubuh Reynand terlihat sangat banyak, sekarang Lilyana memikirkan bagaimana caranya Reynand bertahan dengan luka itu. Lilyana menggigit kukunya saat melihat dokter Kastil yang membuka satu persatu lapisan baju yang menutupi perut Reynand yang terluka.
" Lukanya sangat dalam,Yang Mulia dan Nyonya. " Ujar dokter itu menatap Lobile dan Lilyana bergantian. " Yang paling berbahayanya adalah racun yang sudah menyebar pada tubuh Tuan Duke, kita perlu penawarnya. " Kata Dokter itu sambil membersihkan darah pada tubuh Reynand.

Lilyana berpikir kembali, sebelum berangkat Reynand pernah mengatakan kepadanya bahwa tiap senjatanya akan dilumuri racun ular karena itu Lilyana sudah memberikan beberapa penawar yang dibawanya dari Selatan, tapi masih ada beberapa lagi yang sengaja Lilyana tinggalkan, niatnya untuk sebagai contoh pembuatan penawar lainnya. Lilyana berlari dari sana untuk segera ke kamarnya. Dia mencari-cari penawar itu, karena panik Lilyana bahkan lupa dimana letaknya. Stephani masuk perlahan, " Ada yang Nyonya perlukan? "
" Phani, kamu melihat dimana aku letakkan penawar itu? " Tanya Lilyana masih mengacak-acak lemarinya frustasi.
" Aah ..saya ingat Nyonya, Nyonya menyembunyikannya di samping meja rias kalau saya tidak salah ingat. " Lilyana langsung mencari ke meja rias dan benar saja penawar itu ada disana.
" Terimakasih Phani." Lilyana berlari lagi diikuti oleh Stephani.

" Dokter saya punya penawarnya. " Lilyana meletakkan penawar itu di sebelah meja ruang medis. " Saya membuatnya dari tanaman Mongoose yang hanya tumbuh di Selatan. " Dokter itu mengangguk dan kembali fokus pada pekerjaannya.
Lilyana terus menunggu didalam menatap tiap detik Reynand diobati. Lilyana tidak mau meninggalkan Reynand.

🌟

Tiga jam berlalu, akhirnya pengobatan Reynand selesai, obat penawarnya pun sudah diberikan pada Reynand. Dokter mengatakan untung saja Reynand meminum penawarnya saat baru terkena racun tersebut jadi racun tidak menyebar ke titik vitalnya.

" Tapi kenapa dia belum sadar, Dok? " Tanya Lilyana khawatir.
" Tuan Duke sudah menahan sakitnya terlalu lama Nyonya, jadi kita hanya dapat berharap Tuan bisa bangun lebih cepat. " Lilyana mengangguk dan mengucapkan terimakasih pada dokter yang berjalan meninggalkan ruangan. Lilyana berjalan ke arah Reynand, ia duduk di kursi sebelah ranjang Reynand.
" Rey.. terimakasih sudah datang kepadaku dalam keadaan sadar tapi sekarang aku ingin kamu membuka matamu dan sembuh Rey, aku mohon. " Lilyana menahan tangisnya dan menggenggam tangan Reynand.
" Rey, aku berhasil membuat Taman Kaca, aku banyak menanam tanaman disana, aku sangat tidak sabar menunjukkannya kepadamu. " Lilyana menceritakan banyak hal pada Reynand yang masih kaku terbaring.

Lilyana berjalan cepat ke arah dapur, selama Reynand belum sadarkan diri, semua makanan untuk pria itu, Lilyana yang akan membuatnya. Untuk saat ini, Lilyana hanya membuatkan bubur yang cair menyerupai air. Banyak pekerjaan yang diurusnya sekarang, semua urusan Reynand dengan sigap Lilyana yang menyelesaikan, ia tidak membiarkan posisi Duke kosong walaupun hanya sebentar. Suaminya pasti akan sadar, itu yang selalu ditekankan oleh Lilyana. Namun terkadang ada titik dimana ia merasa terpuruk, mengingat ini sudah dua bulan Reynand tidak sadarkan diri. Sampai saat ini ada satu hal yang sangat ingin ditanyakan oleh Lilyana pada Reynand, bagaimana caranya pria itu sampai ke Kastil Utara hanya dalam waktu dua hari padahal perjalanan untuk sampai ke Lembah Dungeon saja menghabiskan waktu empat Minggu begitu juga rute sebaliknya. Ada yang janggal, apalagi Arthur mengatakan mereka bertarung dengan Bernand Hugo Chavez yang bukan manusia. Tapi baik Arthur maupun pasukan lainnya tidak tahu terlalu detail apa yang dibicarakan antara Bernand dan Reynand mengingat Bernand hanya berfokus menghabisi Reynand. " Padahal mereka bersaudara, seharusnya dia masih ada perasaan sayang pada adiknya. " Bathin Lilyana lalu membuka pintu ruang medis tempat Reynand dirawat.
" Rey, waktunya kita makan. " Lilyana duduk disebelah ranjang Reynand. Stephani yang selalu mengikuti Lilyana menatap Nyonya nya sedih. Lilyana terlihat pucat, " Padahal seharusnya Nyonya lebih banyak istirahat. "
Setiap sekali seminggu, Lilyana rutin mendonorkan darahnya pada Reynand, kebetulan golongan darahnya O. Yang paling membuat Stephani sedih adalah Lilyana bahkan memaksakan dirinya untuk makan dan minum vitamin padahal dirinya bahkan tidak berselera karena Lobile memperbolehkan Lilyana mendonorkan darahnya tiap Minggu jika wanita itu juga mengatur makan dan mengingat kesehatannya. Stephani beranjak keluar dari ruangan, Ilvy dan Vonystana menunggunya diluar.
" Sebaiknya kita mempersiapkan makanan dan vitamin untuk Nyonya. " Usul Vonystana yang melihat raut Stephani masih sedih, tampaknya belum ada perkembangan pada Tuan Duke.

Full Love Duke of the North Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang