16: kembali?
"Ada senang ada kesedihan, ada tawa ada tangis, ada senyum ada muram. Itu tandanya semua diciptakan Tuhan dengan seimbang"
________________
Happy reading 💜
Pagi harinya. sakana bangun lebih awal agar bisa melakukan apa yang sudah ia pikirkan dari semalaman. Ia memang tak bisa tidur dengan nyenyak disaat pikirannya kembali kacau bagai ditimpa badai.
Sakana bersiap dengan membersihkan diri dahulu, setelahnya ia mulai bersiap dengan baju-baju formalnya. Kali ini ia harus mencari kerja, ia tidak bisa tinggal diam dan hanya duduk manis menunggu uang jatuh dari langit.
Setelah menurutnya semua yang dibutuhkan siap, ia mulai membangunkan kani.
"Kak bangun cepet! Saya mau pergi sekarang"ucap sakana sambil menggoyangkan bahu kani.
"Aduh... Saka aku masih mau tidur, kamu kalau mau pergi ya sudah, kunci aja pintunya"saut Kani.
Sakana memejamkan matanya kesal, menahan geram pagi pagi memang agaknya itu luar biasa.
"Saya banjur air panas kamu ya!"
Kani berbalik dan menatap sinis sakana. ia menggigit punggung tangan sakana dengan agak kuat.
Dan apa yang terjadi? Yah... Tak luput pertengkaran saudara pada umumnya.
Sakana mencubit pipi kani, walau bertameng pada kata bercanda, namun ujung ujungnya masih merah.Plak!
"Bangun Dugong!"
"Apa sih Kana! Mau di gigit lagi sampe berdarah?!"
"Nih nih gigit, kalo gak berdarah kamu gak saya kasih uang!"
Kani membelalakkan matanya, bahkan kani sudah beranjak bangun dan menaikan lengan bajunya seakan siap tempur.
"Sini kamu!"
"Eh eh! Becanda doang loh"
"Aakhhhh! Bodo amat, sini kamu!"
Sakana berlari saat ia dikejar oleh singa marah yang menjelma menjadi Kani.
"peace! peace! Tante. saya cuman becanda"
"Gak mau!"
🖌️🎨🖌️🎨🖌️🎨
Setelah pertengkaran yang cukup memakan waktu, akhirnya sakana pergi meninggalkan kani. ia akan mencari kerja untuk penghasilan kedepannya.
Walau berkeliling kemana-mana, ia masih tetap belum mendapatkan pekerjaan. Demi apapun cuaca saat ini juga panas nya full.
"Kemana lagi cari kerja? Susah banget "
🖌️🎨🖌️🎨🖌️🎨
Sakana berjalan menaiki tangga apartemen, dengan wajah kusut dan lelah ia menunduk menatap jalan. Dipikirannya saat ini adalah istirahat.
Sampai didepan pintu ia membukanya dan masuk kedalam, Kani yang tadinya rebahan langsung bagun saat melihat perawakan ruwet sakana.
"Gimana? Dah dapet?"
Sakana menggeleng sekilas, ia memberikan kode agar kani sedikit menyingkir dari kursi dan memberinya celah.
"Oh, sini duduk"
Brug!
Sakana menjatuhkan diri di kursi dengan helaan nafas lelah.
"Gak apa, hari besok masih ada"ucap Kani dengan menatap saka"semangat semangat! Fighting!"
Sakana tersenyum tipis, dan bergumam
"Iya"
🖌️🎨🖌️🎨🖌️🎨
Tok! tok! tok!
"Kak,tolong bukain ya"ucap sakana.
"Aku lagi di kamar mandi saka!"
"Ya tolong lah,kan kamu kakak"
"Iya iya dedek! Iya!"
Kani keluar kamar mandi dengan menghentak kakinya di setiap langkah.
Cklek!
"Siapa kak?"
Hening tanpa jawab. Sakana menjadi sedikit kepo, ia melirik pintu namun tidak terlihat.
"Kak? Siapa"ucap sakana sambil menggosokan matanya ngantuk.
"Saka.."ucap Kani dengan raut khawatir bercampur ragu. ia membuka sedikit demi sedikit pintu.
Detik itu juga sakana membeku ditempat, dengan tatapan yang sulit di artikan.
"Ayah..."
Tauah! Mau beli mars!
Lelah melihat sih om balik 😈😒
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakana : Fake Love
Teen FictionSebuah jiwa bagai buih dengan sejuta lara -sakana Dunia hanyalah petamorgana yang masih abu abu untuk dikatakan rumah. Buktinya memang nyata, namun semua rasa sakitnya menyerang tanpa cela. Start : Juni , 30 , 2022 And : Tidak terima ! #algiatisme...