7

2.2K 259 6
                                    

Mark membuka matanya perlahan, sedikit terkejut pasalnya ia yang berada dalam dekapan Haechan. Ingatan terakhirnya, Haechan memintanya untuk merilekskan tubuhnya dengan memeluk Haechan. Mark tidak tau kenapa Haechan memintanya untuk melakukan itu, tapi entah kenapa Mark saat itu merasakan tubuh dan kepalanya ringan, seolah semua beban dan hal yang membuatnya tidak nyaman menghilang begitu saja, memeluk Haechan membuatnya nyaman hingga ia tertidur.

Mark juga merasa, tidurnya sangat nyenyak. Selama ini Mark tidur selalu tidak tenang, setiap ia menutup matanya mencoba untuk tidur, ia selalu ditakutkan dengan ponselnya yang berbunyi atau mimpi buruk yang selalu mengganggu tidurnya. Bahkan terkadang Mark hanya menutup matanya, tapi fungsi tubuhnya masih bekerja dan ia yang selalu waspada. Tapi kali ini, Mark benar benar tidur, bahkan untuk pertama kalinya ia tidak mendapat mimpi buruk. Mark masih tidak tau apa penyebabnya, apakah karena Haechan yang memintanya untuk merilekskan butuhnya sejenak, atau karena Haechan yang memeluknya dalam tidurnya.

Mark menatap Haechan yang tertidur, matanya pun sedikit sembab. Mark masih ingat, saat ia memeluk Haechan, melepaskan rasa sesak di dadanya yang membuatnya sampai kesulitan bernafas, Haechan menangis. Mark tidak mengerti kenapa Haechan menangis, terlebih lagi tangisan Haechan berbeda saat ia menangis waktu itu, tangisannya lebih lembut, mendengar tangisan Haechan, membuat sesak di dadanya sedikit berkurang, dan dirinya yang menjadi tenang.

" Maaf...."

Ucap Mark sambil mengelus pelan mata Haechan. Kemudian matanya teralihkan pada bibir plum lembut milik Haechan. Mark dibesarkan di lingkungan militer, yang ia tau hanya bertarung dan membunuh, sehingga membuatnya jauh dari kata nafsu. Mark juga dilatih dan didik untuk bisa menahan nafsu seperti makan, minum, rasa lelah,mengantuk dan lainnya saat berada dalam medan perang. Mark adalah orang yang sangat ahli untuk urusan itu. Ia bisa menahan lapar dan hausnya selama berhari-hari dan sudah biasa bagi Mark untuk tidak tidur berhari-hari.

Tapi untuk satu nafsu ini, Mark tidak mengerti dengan dirinya. Mark bisa menahan semua gejolak yang ada dalam dirinya, tapi bibir Haechan adalah pengecualian. Mark bahkan merasa gelisah dan tidak fokus bekerja hanya karna dia yang membayangkan atau melihat bibir itu. Mark juga sadar, selama ini ia tidak pernah mencium siapapun, apa lagi melakukan hal hal erotis lainnya. Bahkan Mark hanya mengalami sekali mimpi basah dalam hidupnya itupun saat ia pubertas. Pikiran dan jiwanya sangat jauh dari hal hal erotis seperi itu.

Hanya saja, saat bibir lembut itu ia rasakan, tubunnya seolah diambil alih dan menggila mencumbu pria itu, Mark juga tidak tau kenapa dirinya tidak bisa mengontrol nafsu dan hasratnya seperti itu. Mark bahkan tidak terlintas pikirannya untuk meniduri Haechan atau semacamnya, hanya saja untuk bibir satu itu, Mark bisa gila rasanya jika tidak mencicipinya.

Mark menutup matanya, memalingkan wajahnya dan menghela nafasnya beberapa kali, ia sudah berjanji untuk mencium Haechan hanya saat pria itu mengizinkannya. Hanya saja ini sudah tiga hari semenjak terakhir kali ia mengecup pelan bibir Haechan, dan sungguh Mark menginginkan bibir itu.

"Aku sudah berjanji..."

Cicitnya pelan dan bangun dari tidurnya, memilih untuk membiarkan Haechan tetap tidur dan dirinya yang keluar dari kamar, karna jika ia masih berbaring di samping Haechan, ia takut tidak bisa menahan diri.

~~~~~~~~~

Haechan mengerutkan keningnya, menatap suaminya itu penuh curiga.

" Babe... you oke?" Tanya Haechan pelan di selang makan malam mereka

" Ya.."

Dia menghindari menatap ku....

Ucap Haechan sambil menatap Mark lurus, meradar apa yang tengah disembunyikan oleh suaminya itu. Hal yang Haechan suka dari suaminya itu adalah, Mark yang selalu fokus dan mendengarkannya saat bercerita, Mark memang tidak mengeluarkan ekspresi apapun, pria itu benar benar hanya diam, hanya ia tidak akan melepaskan pandangannya pada lawan bicaranya, bahkan Haechan hanya berpindah tempat sedikit, matanya itu mengikuti arah pergerakannya dan itu yang membuat Haechan sering salah tingkah.

Lifetime Mission || MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang