3; kesalahan

785 171 77
                                    

hi sung hanbin !

Ayo votement! Nanti kalo gak votement aku ghosting lagi awokweokwowkokwkk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayo votement! Nanti kalo gak votement aku ghosting lagi awokweokwowkokwkk.











Entah sudah berapa kali dalam sehari ini jira melamunkan diri. Dari pagi sampai siang dirinya tidak bisa fokus menjalani kehidupan.

Tatapannya kosong, wajahnya seperti orang yg sedang memikul beban 10 kuintal. Berat dan tersiksa.

Pokoknya sudah seperti orang paling susah sedunia.

Semua itu bukanlah tanpa sebab dan akibat wahai yorobun yg berbahagia dan terhormat.

Jira menjadi tidak genap jiwa seperti ini tidak lain dan tidak bukan karena ulah dari seorang hanbin.

Iya, setelah insiden haha hihi dibawah hujan dengan hanbin kemarin sore jira mulai merasakan gejala-gejala yg sukar dijelaskan.

Jira tidak tau mengapa, yg jelas semenjak itu senyum jira berubah menjadi pulsa.

"Sadar ra, sadar. Semua ini hanyalah ilusi." Peringat jira kepada diri sendiri supaya tidak salah paham dengan sikap yg hanbin beri.

Jira menepuk beberapa kali wajahnya. Rambutnya sedikit basah karena baru saja selesai cuci muka.

"Sekarang keluar, samperin tuh hanbin yg plonga-plongo didepan. Jadilah cewek kul jira, CEWEK KUL. Gak usah lemah, masa di perhatiin dikit aja langsung ketar ketir. Dasar cupu."

Jira merapikan beberapa helai rambutnya, kemudian tersenyum menatap cermin. Menganggumi parasnya sendiri sebagai bentuk apresiasi.

Dengan mimik wajah yg sudah disetting jira keluar dari kosan berniat menghampiri hanbin yg sudah menunggunya didepan.

Jeglek!

Jira membuka gerbang kosannya dengan bar-bar.

Langsung disambut oleh sosok hanbin yg tampan paripurna, dengan senyum manis dan kacamata.

Alaamaaaak, nikmat mana lagi yg kau dustakan.

Hanbin masih tersenyum, tangannya melambai—menyapa kedatangan jira yg keluar dari kosan.

"Halo." Sapanya.

"Hai." Sapa jira balik dengan nada canggung.

"Mau berangkat sekarang?"

"Boleh."

"Mau langsung ke lokasi atau mau makan dulu?"

"Langsung ke lokasi aja, soalnya di butik udah pada nunggu."

"Siap tuan putri."

Jira mematung.

Bukan karena mendengar panggilan yg baru saja hanbin beri, tapi karena merasakan pucuk kepalanya yg tiba-tiba ditepuk perlahan oleh sang adam.

Benar-benar tiba-tiba dan tanpa aba-aba, jantung jira sampai dibuat berhenti sejenak karenanya.

Hanbin tersenyum setelah menepuk pelan pucuk kepala jira, lalu tanpa dosa membukakan pintu mobilnya untuk jira.

Dengan diam jira memasuki mobil, mencoba untuk tidak terguncang di sela-sela gebrakkan yg baru saja hanbin keluarkan.

Di sepanjang perjalanan pun jira hanya merespon obrolan hanbin dengan tenang dan seadanya.

Menerapkan prinsip 'mencoba gwencanha walaupun sebenarnya tidack.'

"Nanti sedikit lama gak papa ya bin? Soalnya nanti fittingnya langsung sama desaignernya." Ucap jira kepada hanbin yg tengah fokus mengemudi.

Hanbin menoleh, dengan senyum andalannya, dia menatap jira. "Iyaaa jira."

Jira terkekeh lalu melanjutkan kegiatannya memandangi hanbin dari samping.

Sempurna.

Bulu mata lentik, hidung mancung, wajah yg terpahat rapi. Pemandangan yg sangat indah bukan?

Bisa melihat karya seindah ini apa kalian gak iri?

Bilang iri dong, saya maksa nih.

Sesampainya di tempat tujuan, jira langsung masuk ke ruang fitting baju, bertemu dengan desaigner pembuat gaun yg akan dikenakan jira di hari pertunangan mantannya nantinya.

Sebenarnya jira bukanlah tipikal orang yg perduli dengan penampilan, tapi karena ini menyangkut perihal sang mantan, jira mengharuskan diri untuk tampil luar biasa.

Kalau bisa sih, lebih waw dari calon pengantin wanitanya. Karena seperti rindu, dendam harus dibayar tuntas, kan?

"Mbak jira jadi ambil yg open shoulder ya? Atau yg v neck aja? Nanti kita bikin sedikit terbuka di belahan dadanya?" Tanya seulgi, selaku sang desaigner.

"Yg open shoulder aja deh mbak, udah mantab sama yg kemarin."

"Mau coba dulu? Biar kalo ada yg gak cocok bisa langsung dikerjakan?"

"Boleh."

Jira mengambil gaun yg seulgi beri, lalu memasuki ruang ganti.

Dibantu oleh beberapa pegawai butik, jira mulai mengenakan gaunnya. Gaun putih dengan sedikit warna salem itu tertempel sempurna di badan jira.

Jira tersenyum getir memandangi sosoknya di pantulan cermin. Dengan tatapan sendu jira menatap wajahnya sendiri.

Poor me, seharusnya gue yg tunangan sama lo, an. Bukan dia dasar sialan.

Jira menghela nafas, lalu kembali tersenyum sembari bergaya didepan cermin. Menipu diri sendiri.

"Saya keluar dulu mbak, mau minta saran sama pacar saya." Ucap jira sambil perlahan membuka pintu ruang ganti.

Dengan langkah anggun nan pelan, jira keluar dari ruang ganti. Berjalan kearah hanbin yg kini tengah memandangi jira dengan senyum yg tak lepas dari wajahnya.

"Gimana?" Tanya jira meminta saran.

Hanbin memegang dagu, matanya menelisik setiap sisi tampilan gaun jira.

"Bagus." Jawabnya. "Cantik."

Pegawai butik yg berada disana langsung ketawa-ketiwi menggoda dua sejoli yg sedang saling canggung ini. "Cantik lah mas, kan pacarnya ya?"

Hanbin ikut tertawa menanggapi, lalu menatap sosok jira yg kini tengah tertawa manis didepannya.

"Iya cantik. Pacar saya memang selalu cantik."

Ini yg salah bukanlah hati jira, bukan juga sikap dan perkataan hanbin, melainkan takdir yg dengan seenaknya mempertemukan mereka sebagai patner sewa pacar online.



















See you in next chap ges!

Iya maap ini gak pernah aku update, niatnya sih mau namatin work yg hi kim gyuvin dulu. Tapi karena udah banyak yg request jadi aku up perlahan.

 Tapi karena udah banyak yg request jadi aku up perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam sayang dari sung hanbin, pacarku xixixi

━ hi sung hanbin !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang