🐙54🐰

1.9K 332 26
                                    

🐙54🐰

2023

Chio mencengkram kerah baju Taeyong saat keduanya ada di luar kamar Jungwoo, manager hyung berusaha memisahkan keduanya.

"Apa-apaan kau, HAH?!" teriak Chio marah. Dia tahu Jungwoo bersalah atas apa yang terjadi pada Yuta dan Jaemin, tapi Taeyong tidak ada hak untuk bertanya seperti tadi pada Jungwoo yang masih terluka.

"Chio-sshi, apa yang aku tanyakan bukan sesuatu yang melanggar aturan, aku murni bertanya karena aku penasaran." Chio menatap tajam Taeyong yang menunjukkan wajah datar.

"Dia adik satu grupmu! Dia rekanmu, apa begini kau memperlakukannya?!" teriak Chio.

"Aku bukan orang baik, jika dibanding dengan Jungwoo, aku lebih dekat lama dengan Yuta dan Jaemin. Wahh~ bagaimana mengatakannya? Aku jadi antagonis di sini." Taeyong terkekeh, sebelum menatap ke arah Chio.

"Chio-sshi, ingat apa yang dikatakan Jaemin? seharusnya kau tahu, dia sempat mengungkit karma, dan ini yang Jungwoo dapatkan atas apa yang ia perbuat sebelumnya. Jungwoo dan Jaemin, mereka impas, sama-sama kehilangan anak di dalam kandungan karena dibunuh oleh orang lain. Bedanya, Jaemin masih bisa mengandung dan Jungwoo, kemungkinan tidak." Taeyong menghempaskan tangan Chio dari kerahnya.

"Maaf jika aku sangat antagonis, tapi, biarkan Jungwoo mendapatkan apa yang harus ia dapatkan. Kau tak perlu berteriak padaku, kau tak perlu mengingatkanku, aku tahu apa yang aku lakukan tadi bukan sesuatu yang benar, aku tahu benar apa yang aku lakukan hanya memicu trauma dan lukanya. Aku tahu, Chio-sshi, tapi aku memang sengaja melakukannya, karena aku penasaran, apa dia merasakan kesedihan, kehilangan, dan kemalangan seperti yang Yuta dan Jaemin rasakan? Jika tidak, berarti kehilangan anak ini, bukanlah karmanya."

***

"Ini- apa?" tanya Jaemin pada Nyonya Jung yang datang berkunjung ke dorm Dream, beliau datang untuk menjenguk menantunya, tidak tahunya ada si mannis Jaemin juga di sana, senyum Nyonya Jung melebar saat melihat menantu dan anak manis tersebut.

"Ini sup bayam jagung, coba dulu, ini sehat untukmu." Jaemin menurut, ia menyuap sesendok penuh, sedangkan Jeno sudah lahap memakannya.

"Hahh~ kasihan sekali anak-anak manis ini harus ditinggal suami kerja ke luar negeri dalam waktu yang lama. Tenang saja, eomma tak akan membuat kalian kesepian." Ujar Nyonya Jung, dua makhluk manis di depannya ini menggemaskan, terlebih dengan pipi menggembung lucu.

"Dimana yang lain?" tanya Nyonya Jung.

"Sungchan dan Jisung sedang pergi keluar, sedangkan Shotaro ada di kamar mandi, sakit perut." Jawab Jeno.

"Kalian bosan?" tanya Nyonya Jung, yang dijawab anggukan lucu oleh Jeno dan Jaemin.

"Biasanya kami bertiga, tapi Renjun ada bersama Lee eomma, merawat Haechan, jadi hanya berdua." Jelas Jeno.

"Rasanya sangat membosankan." Timpal Jaemin.

"Tidak heran, apa ada yang ingin kalian lakukan?" tanya Nyonya Jung.

"Tidak tahu, sejak kemarin kami hanya menonton dan berselancar di instagram untuk melihat kegiatan apa yang sedang suami kami lakukan." Jawab Jaemin dengan senyuman lugu.

CKLEK

"Eh- m-maaf..." Nyonya Jung terkekeh, adik satu grup Jaehyun manis semua sikapnya.

"Tak apa nak, sudah sarapan?" Shotaro mengangguk malu-malu.

"Mm, saya sudah sarapan, kalau begitu saya permisi, silakan nikmati waktu bertiga." Nyonya Jung menggeleng.

"Kemari, duduk bersama!" Shotaro yang diajak mengangguk kecil, dengan malu-malu ia duduk di sebelah Jaemin.

"Tak perlu malu, karena kau sudah sarapan, makan dessertnya, kau suka puding?" Shotaro mengangguk.

"Nah, ini, makanlah." Shotaro menerimanya dengan tak lupa mengucap terimakasih. Keempatnya memulai perbincangan ringan, Shotaro yang tadinya malu-malu, jadi mulai berani. Banyak hal yang mereka bicarakan, hingga Sungchan dan Jisung kembali dari acara belanja mereka.

***

Chio menatap sedih ke arah Jungwoo, dia membiarkan Jungwoo sendiri lebih dulu, apalagi setelah pertanyaan yag cukup mengejutkan dari Taeyong, pria itu sudah berangkat ke Amerika beberapa saat lalu.

APA YANG SEDANG SM BERUSAHA SEMBUNYIKAN?

JUNGWOO NCT ABSEN TERLALU LAMA DARI SELURUH JADWAL NCT

MASALAH, DUA MEMBER NCT ABSEN DARI SEMUA JADWAL

Chio menghela nafas lelah saat membaca semua portal berita yang berisi tentang NCT. Semua membaas tentang absennya Jungwoo yang begitu lama dan absennya Dream dari semua kegiatan. Mereka semua bertanya mengapa SM tidak memberikan kabar pasti mengenai grup satu tersebut, hanya NCT 127 dan WayV yang sering terlihat, begitu juga sisanya Sungchan dan Shotaro, sedangkan Dream seolah sedang disembunyikan. Banyak yang berspekulasi jika Dream mendapatkan kekerasan dan ketidakadilan dari agensi.

"Hahh~ kenapa jadi begini?" lirih Chio.

"KEMBALIKAN ANAKKU!!"

"KEMBALIKAN ANAKKU!!"

"ANAKKU TIDAK BERSALAH KEMBALIKAN ANAKKU!! AARRRKKHHH!!!"

Chio menutup matanya, dia benar-benar tidak siap dengan ini.

'Jaeminnie, apa ini yang kau mau?'

***

"Hatchim!"

"Kau kena flu, hyung?" tanya Sungchan langsung pada Jaemin yang bersin di sebelahnya,

"Entahlah, sepertinya ada yang terlalu memikirkanku sampai membicarakanku." Jawab Jaemin asal.

"Kau percaya begituan?" tanya Chenle yang muncul dari kamar Renjun, sembari membawa boneka moomin milik Renjun, berdoa saja semoga Renjun tidak marah bonekanya ia pegang.

"Aku percaya tidak percaya sih." Ujar Jaemin dengan lugunya.

"Menggemaskan, dimana Jeno hyung?" tanya Chenle, saat ia tiba Jeno sudah tidak ada di dorm.

"Oh, pergi dengan Nyonya Jung, sepertinya akan menginap di kediaman Jung, karena tadi Nyonya Jung bilang ingin menghabiskan waktu lebih banyak dengan Jeno hyung." Jawab Jisung yang baru selesai berganti baju.

"Hahh~ seandainya ibu mertuaku ada di sini, dan ibuku sedang tidak pergi ke Jeju." Gumam Jaemin, dia meraih ponsel dan menghubungi ibunya.

Membiarkan Jaemin menghubungi ibunya, tiga maknae line itu sibuk dengan tayangan di televisi, mereka ingin menonton sesuatu yang menarik.

"Film apa yang bagus awal tahun ini?"

***

Jungwoo meraih selimut bayi yang dibelikan oleh Chio dan memeluknya erat, dia tidak pernah terbayang akan merasakan kehilangan yang seperti ini. Memang benar awalnya ia tidak mau menerimanya, namun karena Chio, dia membuka diri untuk bisa menerima bayi tersebut. Bayi yang masih dalam bentuk janin empat bulan itu sayangnya harus pergi karena kelakuan seseorang.

"Anakku... nappeun..." isak Jungwoo sembari memeluk selimut bayi yang belum sempat memeluk tubuh anaknya.

"Jungwoo-ya.." dia mendongak, menatap kosong sosok Chio yang baru saja masuk ke dalam kamar sembari membawa semangkuk sup hangat.

"Makanlah dulu, aku buatkan sup hangat untukmu." Ujar Chio, dia berjongkok di depan Jungwoo dan meletakkan mangkuk tersebut di depan Jungwoo.

"A-Apa jika aku makan.. anakku kembali?" Chio hanya tersenyum sedih dan menggeleng.

"Aku mau anakku..." lirih Jungwoo.

"Dia.. sudah bahagia bersama, Tuhan." Ujar Chio, dia meraih jemari Jungwoo dan mengusap punggung tangannya.

"Jungwoo-ya, aku... aku tidak mau mengatakan ini, tapi, Jungwoo-ya, ini adalah kenyataan, dan kau harus menerimanya, ini..." Jungwoo menatap mata Chio yang memandangnya penuh dengan perasaan sedih, marah, dan putus asa.

"...adalah hukuman untukmu." 

🐙54🐰

[YUTA X JAEMIN] Our Secret StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang