"Kalian berdua ini selalu saja bertengkar, saya bahkan sudah tidak tau harus memberikan hukuman macam apa lagi untuk kalian berdua!" ucap seorang Professor yang usianya sudah tidak muda lagi. Ia memijat keningnya yang berdenyut atas kelakukan dua pemuda di hadapannya ini.
"Dia duluan, Prof, yang mulai!" ucap salah seorang diantara mereka sembari menunjuk orang yang berdiri tepat di sebelahnya.
"Aku yang memulai? Apa aku tidak salah dengar? Siapa yang mengatai ku pendek lebih dulu yaa?!" jawab pemuda yang ditunjuk dengan ekspresi tak terima, bisa-bisanya ia yang disalahkan? Justru ia ini adalah korbannya! korban!
"Tapi, bukankah itu memang kenyataan? Dasar pendek!" balas pemuda tinggi yang membuat si pendek merengut kesal bahkan hidungnya sampai kembang kempis dibuatnya.
"Aku tidak pendek! Aku hanya, aku hanya telat berkembang!" balas pemuda pendek yang agar lebih mudahnya kita panggil saja dia Harry.
"Itu sama artinya jika kau itu pendek sebab tubuh kecil mu ini tidak bisa bertumbuh dengan baik." jawab si tinggi alias Draco dengan tampang menjengkelkan miliknya, sungguh Harry ingin sekali mencakar atau setidaknya meninju wajah songongnya itu.
"Stop! Kenapa malah kalian lanjutkan lagi pertengkarannya?!" ucap Professor McGonnagal disertai desah nafas lelah.
Dari sekian banyak murid yang bersekolah disekolah nya, hanya dua murid inilah yang suka membuat kekacauan, contohnya seperti kejadian barusan, keduanya bertengkar di kantin sampai-sampai membuat seisi kantin berantakan hanya karena permasalahan sepele.
Bukan sekali ini saja mereka melakukannya, ini sudah menjadi aksi yang ke seratus ribu sekian, saking seringnya sampai Professor McGonnagal kehilangan angka untuk menghitungnya.
Mereka berdua itu langganan ruang BK, bahkan kedua orangtua merekapun langganan bolak-balik sekolah hanya untuk mencoba mendamaikan keduanya, tapi apakah itu berhasil? ohh tentu saja tidak.
Sehari saja Draco dan Harry tidak masuk ke ruang BK mungkin itu salah satu tanda jika dunia ini akan berakhir. Oke, maaf yang terakhir itu mungkin terdengar berlebihan.
Tapi begitulah adanya, setiap hari mereka bertengkar, bahkan rasanya mereka datang ke sekolah tujuannya hanya untuk bertengkar dan saling mengatai satu sama lain.
Entah Draco yang lebih dulu memulai dengan mengatai Harry pendek lah, mata empat lah, bodoh lah dan masih banyak lagi. Dan akan dibalas lagi dengan berbagai macam umpatan kasar dari Harry.
Ataupun kebalikannya, tak kadang pula justru Harry lah yang memulai, intinya keduanya tidak akan senang jika belum saling mengatai satu sama lain, mereka melakukannya seperti sebuah hobi yang wajib untuk dilakukan.
Pertengkaran keduanya kadang juga merugikan banyak pihak. Contohnya, seperti kejadian di kantin barusan, meja kantin itu bahkan sampai terbelah menjadi dua karena Harry yang mengamuk bak orang kerasukan hanya karena dirinya yang dikatai pendek, walau sebenarnya Harry tidak perlu marah karena itu kan memang kenyataan. Ups, untuk yang satu itu jangan bilang-bilang Harry yaa nanti dia mengamuk lagi.
"Bisakah kalian berdua berhenti!" Professor McGonnagal membentak keduanya karena telinganya sudah tak tahan mendengar hinaan yang mereka saling lontarkan.
Sungguh jika tidak mengingat bahwa pemegang donatur terbesar adalah Ayah Malfoy dan ketua komite sekolah adalah Ibu Potter, sudah dari dulu Professor McGonnagal tendang dua anak ini dari Hogwarts High school.
Mereka masih bertahan bersekolah disana hanya karena kedudukan Ayah dan Ibu mereka, kalau tidak yaa mungkin sudah sedari lama mereka di Drop-out dari sekolah, sudah tidak berprestasi, banyak tingkah pula.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story (Drarry)
FanfictionKumpulan Random Oneshoot Drarry Warning BxB Drarry Draco Top, Harry Bot (OOC) OUT OF CHARACTER Random cerita Drarry yang bukan cuma berlatar di dunia sihir. Tokoh Harry dan kawan-kawan, serta latar dunia sihir hanya milik J.K Rowling, aku pinjem na...