15. Identitas Ratu II

15 2 0
                                    


𝙎𝙚𝙗𝙚𝙡𝙪𝙢 𝙢𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙡𝙪𝙥𝙖 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙗𝙞𝙣𝙩𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙖𝙣 𝙫𝙤𝙩𝙚 𝙖𝙠𝙪𝙣 𝙖𝙪𝙩𝙝𝙤𝙧
👑👑

Acara perjamuan berjalan dengan baik. Namun sampai sekarang identitas Sang Ratu belum juga diberitahu.

Dante ingin semua gadis yang tidak memiliki pasangan diberi waktu untuk keluar istana dan menikmati semua tanaman dan alam yang indah. Jarang sekali mereka akan kesurga ini.

Kini kanaya tengah berjalan di sekitaran taman kehidupan. Dia yang sangat penasaran apa saja yang ada didalam karena tadi saat dia mengerjai semua pelayan. Dia tidak terlalu melihat tumbuhan obat disana.

Saat sudah masuk, Kanaya melihat ada banyak wanita yang sama sepertinya dan sebagian lagi lebih tua darinya. Kanaya melihat mereka yang hanya melihat-lihat beberapa tanaman obat dan tanaman yang sangat indah.

Tempat ini sangat indah dan ada satu pohon yang berbuah apel berwarna emas cerah. Apel emas sangat langka dan tidak ada dimanapun kecuali taman kehidupan milik Kerajaan Victorious.

Apel emas dapat memberi waktu yang singkat untuk menaikkan tenaga dalam dan kesehatan tubuh. Apel ini juga adalah penawar dari berbagai racun yang sangat mematikan.

Kanaya mulai memanjat pohon itu dengan satu lompatan saja. Dia mulai duduk di batang pohon yang besar dan kokoh. Lengannya mulai memetik sembarang satu apel emas dan itu membuat semuanya kaget.

Tidak ada yang berani memetik buah berharga itu jika orang itu sudah siap mati terbakar. Mereka menatap ngeri pada Kanaya di atas sana. Hukuman apa yang akan gadis itu dapatkan. Miris sekali.

Terlihat Bianca mulai mendatangi kerumunan dan melihat Kanaya yang duduk santai sambil memakan apel emas di tangannya.

Kanaya menatap heran pada kerumunan dibawahnya. "Kenapa?"

"Sebagai seorang bangsawan kau pasti tahu larangan terbesar di istana Victorious. Jangan menyentuh atau bahkan memetik beberapa bunga ataupun buah. Apalagi apel emas yang sangat berharga di taman kehidupan" ujar Bianca dengan nada sopan bakal bangsawan sejati.

Semua orang membenarkan ucapan Bianca dan berbisik-bisik tentang Kanaya yang sangat lancang.

"Kira-kira hukuman apa yang akan dia dapat. Dia berani memetik apel emas"

"Yah apalagi jika tidak hangus terbakar"

"Raja Agung sangat kejam. Mana mungkin dia memaafkan gadis ini"

Kanaya tidak tertarik sama sekali mendengar ucapan mereka semua. "Yah karena aku tidak tahu oleh karena itu aku mencobanya. Kira-kira hukuman apa yang pantas untukku ya... "

Kanaya tampak berfikir sebentar lalu dia menaikkan kedua bahunya tampak tak peduli sama sekali.
Dia kembali memakan apel itu dan menawarkannya pada banyak orang dibawah.

"Kalian mau? Ini sangat manis. Kalian pasti ingin mencoba" ujar Kanaya menatap remeh ke arah Bianca membuat wanita itu mengepal tidak suka.

Kanaya mulai turun dan membuang sembarang apel yang sudah habis dia makan. Dia mendekat ke arah Bianca dan menatap mata biru wanita itu. Terlihat dia sangat kesal, Kanaya ingin tertawa.

"Terimakasih atas perhatian tuan putri Li Bianca. Aku rasa aku tidak peduli sama sekali dengan aturan itu" Kanaya mulai berlari pelan sambil meloncat-loncat girang.

Dengan jubahnya yang dia kibaskan dan taman ini sangat indah baginya. Dia ingin tinggal disini, dan seperti hal itu akan tergapai.

Kanaya mulai memetik satu mawar berwarna biru yang sama langkanya. Dia memakai bunga itu di atas telinganya dan kembali memetik banyak bunga yang indah.

FURTURE FOR THE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang