TAK SETULUS CINTA GUS FAHRI

Mencintaimu bahagia dunia akhirat

Assalamualaikum guys

Alhamdulillah akhirnya bisa up juga

Nikmati ceritanya ya guys

Happy reading guys 💙

Menikah adalah ibadah terpanjang dan terlama karena dengan menikah engkau akan menyempurnakan setengah perjalanan agama dan kehidupanmu

Gibran Fahri Al Husayn ghaziullah

Mencintaimu itu mas membuatku bahagia dunia akhirat

Eleanor zeavira Aqilah El Zein

Waktu menunjukkan pukul setengah dua malam. Aqilah menggeliat di dalam selimutnya. Aqilah bangun dan duduk sebentar sembari membaca doa bangun tidur .

"بسم الله الى حمن الى حيم
Alhamdulillāhil ladzī 'āfānī fī jasadī, wa radda 'alayya rūhī, wa adzina lī bi dzikrihī.aamiin."

Aqilah mengusapkan tangannya. Aqilah kaget dan berteriak melihat seorang pria tidur di samping Aqilah sambil memeluk Aqilah.

Aqilah menendang keras sosok pria dengan tangan yang melingkar di pinggangnya.

" Astaghfirullah"

Fahri bangun dari tidurnya, betapa kagetnya Fahri melihat dirinya ada di lantai.

" Saya jatuh dek ? "

Aqilah baru ingat bahwa Fahri telah menjadi suaminya. Aqilah bergegas turun mengulurkan tangannya untuk Fahri.

" Maaf mas Aqilah ga sengaja nendang mas Fahri " sesal Aqilah.

Fahri hanya mengangguk dan tersenyum. Fahri berjalan sembari memegang pinggangnya yang sakit .

" Sini Aqilah bantu buat jalan "

Fahri menggeleng kepalanya, melepaskan tangan Aqilah yang sedang memegang lengan Fahri .

" Tidak perlu, saya bisa sendiri "

Aqilah merasa sangat bersalah , pasti Fahri kesakitan.

*****

Sepasang suami istri yang baru halal itu telah melaksanakan sholat tahajjud dengan Fahri sebagai imam dan Aqilah sebagai makmum.

Fahri mengadahkan tangannya bermohon ampun atas dosa yang diperbuat oleh dirinya dan istrinya. Dan kedua orang tuanya dan orang tua Aqilah.

" Mas Fahri ga marah kan sama Aqilah?"

Fahri tersenyum sembari mengusap kepala Aqilah dengan lembut. Membawa Aqilah di dalam dekapannya.

" Apa hak mas buat marah sama kamu dek, sedangkan umma dan ayah tidak pernah marah kepadamu "

Aqilah tersenyum mendengar penuturan Fahri,semakin Aqilah mengeratkan pelukannya.

" Oh iya mas tadi malam kan Aqilah tidur pakai gaun, lah saat Aqilah bangun baju, yang Aqilah kenakan berubah ?, seingat Aqilah, Aqilah ga ganti baju mas"

Aqilah melepas pelukannya dari Fahri. Fahri tersenyum sumringah sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

" Mas yang bantu dek Aqilah berubah, masa iya dek Aqilah tidur pakai gaun dengan make-up yang masih nempel di wajah dek Aqilah! "