Chapter 13 : Mau nggak jadi Pacar gue?

4 4 0
                                    

"Ren mau nggak jadi pacar gue?" Ucap rey sambil menatap gue

Gue sedikit terkejut namun dengan cepat gue membalas pertanyaan rey dan kembali memeluk nya

Saat ini hubungan kami resmi mejadi sepasang kekasih. Setelah beberapa lama gue merasa baikkan dan kami kembali kekelas. Rey membantu gue berdiri dan menutup pintu UKS. Ditengah perjalanan menuju kelas rey meraih tangan gue dan menggenggam tangan gue. Sontak membuat gue terkejut rey akan melakukan nya didepan para fansnya

"Rey ada fans lo" ucap gue sambil mencoba melepaskan pegangan tangan rey

Rey hanya tersenyum lebar dan melepaskan pegangan tangannya

Sesampainya dikelas semua orang kembali membicarakan kami, namun mereka tidak tau kalo kami sudah berpacaran. Seperti biasa circle RLR mengerumuni kami

"Aduhh cemas banget tuh, gimana-gimana "Ren?!" Gitukan?" Sifat jahil raka memang sudah menjadi kebiasaannya, sulit dihilangkan sama sulitnya menghilangkan ren dalam pikiran rey, eakkk-author

"Diam lo" ucap rey sambil berdiri menulis tugas di papan tulis dari pak rio, guru bindo yang izin ada urusan penting

------------------------

Sepulang sekolah gue pulang bareng rey dan mengajaknya kesuatu tempat

"Rey ikut gue kekafe itu bentar" ajak gue sambil menggoyangkan tangan nya

"Ngapain lagi kesana?" Ucap rey sedikit bad mood

"Ada aja, ntar lo tau" ucap gue sambil menaiki motornya

Sesampainya menyuruh rey masuk dan membelikan gue menu kafe, santai pasangan baru hahah:v

Dan seperti biasanya rey selalu tau apa kesukaan gue, dia memesan 2 sandwich dan 2 coffee latte

Setelah selesai gue keluar duluan karena rey sedang membayar dikasir. Saat tengah menunggu rey gue tiba-tiba dipanggil seseorang

"Ren!" Teriaknya dari kejauhan lalu berlari kearah gue

"Hah ngapain lo kesini lagi" ucap gue dengan nada malas

"Maaf ren gue nggak sengaja, kemarin gue dipaksa sama mereka, gue minta maaf ren" ucap daniel lirih menyesal membuat gue kehujanan beberapa hari yang lalu

"Hem lo pikir bakal semudah itu buat maafin lo, lo udah ninggalin gue kehujanan dirumah cowok lain. Apa pantesnya lo jadi pacar gue?!" Ucap gue dengan emosi yang mulai meningkat

"Sorry ren, gue bakal traktir lo capuccino sama burger, atau apalah, lo boleh marahin gue tapi jangan diemin gue ren" ucap daniel sambil memegang tangan gue sedangkan gue mencoba melepaskan nya

"Ren nggak suka capuccino, dia juga nggak suka burger karna alergi sama biji wijen" ucap rey tiba-tiba setelah keluar dari kafe

Gue hanya tersenyum dan berdiri disebelah nya

"Lo siapa?" Tanya daniel sedikit kesal melihat gue berdiri disebelah rey

"Gue eum.... pacar barunya" ucap rey dengan tersenyum manis

Sumpah, moga aja nggak ada orang disini, takut diambil pacar gue, manis banget ( ◜‿◝ )♡

"Daniel maaf tapi gue mau minta putus, lo selalu nggak inget kesukaan gue, lo selalu buat kesalahan dan lo cuma minta maaf santai, kejadian kemarin lo anggap remeh Daniel, kita putus!" Ucap gue sambil sedikit emosi dan mengajak rey untuk meninggalkan tempat itu

Diperjalanan pulang rey menanyakan kejadian tadi

"Ren lo yakin kan mau jadi pacar gue dan mutusin dia?" Tanya rey tiba-tiba

Do you still remember? [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang